Review Studi Terdahulu PENDAHULIAN

dalamnya terdiri dari beberapa sub bab. Adapun sistematika penulisanya adalah sebagai berikut: BAB I: PENDAHULUAN Merupakan bab pendahuluan yang memuat latar belakang masalah, identifikasi, pembatasan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, metode penelitian, review studi terdahulu dan sistematika penulisan. BAB II: ATURAN PERNIKAHAN DAN PENCATATAN Dalam bab ini menerangkan pengertian pernikahan, rukun dan syarat pernikahan, Pencatatan Pernikahan, Lembaga administrasi pencatatan pernikahan serta Biaya pencatatan pernikahan menurut undang- undang. BAB III: KANTOR URUSAN AGAMA DI WILAYAH KECAMATAN BUMIJAWA Dalam bab ini menerangkan geografis wilayah Kantor Urusan Agama, kedudukan kantor urusan agama, tugas dan wewenang kantor urusan agama, struktur organisasi kantor urusan agama dan biaya administarasi pencatatan pernikahan di Kantor Urusan Agama Kecamatan Bumijawa. . BAB IV: ANALISA BIAYA PENCATATAN PERNIKAHAN Dalam bab ini menerangkan tingginya biaya administrasi pencatatan pernikahan, apa faktor yang mengakibatkan tingginya biaya, dan sosialisasi biaya Kantor Urusan Agama pada masyarakat. BAB V: PENUTUP Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran terkait kajian yang dimaksud dari awal sampai akhir pembahasan serta lampiran-lampiran. 23

BAB II ATURAN PERNIKAHAN DAN PENCATATAN

A. Pengertian Pernikahan

Pernikahan merupakan sunnatullah yang umum dan berlaku bagi semua makhluk-Nya, baik pada manusia, hewan, maupun tumbuh-tumbuhan. Ia adalah suatu cara yang dipilih oleh Allah Swt., sebagai jalan bagi makhluk-Nya untuk berkembang biak, dan melestarikan hidupnya. 1 Kata “pernikahan” berasal dari kata “Nikah” atau “Zawaj” yang dari bahasa arab dilihat secara bahasa berarti berkumpul dan mendidih atau dengan ungkapan lain bermakna “Akad dan bersetubuh” yang secara syarat berarti akad pernikahan. Akad nikah yang telah dilakukan akan memberikan status kepemilikan bagi kedua belah pihak suami-istri, dimana status kepemilikan akibat akad tersebut bagi si lelaki suami berhak memperoleh kenikmatan biologis dan segala yang terkait itu secara sendirian tanpa dicampuri atau diikuti oleh lainya dengan ilmu fiqih disebut “milku al-intifa” yakni hak memiliki penggunaan atau pemakaian terhadap suatu benda istri, yang digunakan untuk dirinya sendiri. 2 Nikah kawin menurut arti asli ialah hubungan seksual tatapi menurut arti majazi mathaporic atau arti hukum ialah aqad perjanjian yang menjadikan 1 Tihami dan Sohari Sahrani, Fikih Munakahat Kajian Fikih Nikah Lengkap, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009, h. 6. 2 Ahmad Sudirman Abas. Pengantar Pernikahan: Analisis Perbandingan antar Mazhab Jakarta: PT Prima Heza Lestari, 2006, h. 1.