Struktur Organisasi Kantor Urusan Agama Kecamatan Bumijawa

73

BAB IV ANALISA BIAYA PENCATATAN PERNIKAHAN

A. Tingginya Biaya Administrasi Pencatatan Pernikahan di Kantor Urusan Agama

Kecamatan Bumijawa Hingga kini Jawa Tengah masih terbelenggu oleh kemiskinan dan ketimpangan kesejahteraan, Tingkat kemiskinan di Jawa Tengah tergolong tinggi. Tahun lalu, angka kemiskinan propinsi ini mencapai 14,4. Selain menjadi yang tertinggi kedua di Pulau Jawa, tingkat kemiskinan di propinsi ini juga masih lebih tinggi dibandingkan dengan angka kemiskinan nasional. Demikian pula dengan kedalaman dan keparahan kemiskinan. Badan Pusat Statistik BPS mencatat, angka indeks Jawa Tengah untuk kedua indikator tersebut masih lebih tinggi daripada angka nasional. Indikator ketimpangan kesejahteraan bahkan semakin tinggi. Data BPS menunjukan tren yang terus meningkat. Pada 15 tahun lalu, indek gini provinsi masih 0,264. Namun, angkanya terus merangkak naik hingga mencapai 0,387 tahun 2013. 1 Seperti yang terjadi tepatnya di Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Propinsi Jawa Tengah merupakan kantong daerah keluarga miskin terbesar di 1 Yuliana Rini Dy, Litbang Kompas. Idamkan Perubahan Signifikan: Efisiensi Belanja Daerah dalam Peningkatan Kesejahteraan Provinsi Jawa Tengah, Kompas, Kamis 13 Maret 2014. Kabupaten Tegal dengan jumlah 12.475 keluarga atau 11,08 total keluarga miskin di Kabupaten Tegal. 2 Namun beberapa pendekatan atau tepatnya penyesuaian dilakukan oleh Badan Pusat Statistik BPS dalam menghitung batas miskin. Kajian utama didasarkan pada ukuran pendapatan ukuran finansial, dimana batas kemiskinan dihitung dari besarnya rupiah yang dibelanjakan per kapita sebulan untuk memenuhi kebutuhan minimum makanan dan bukan makanan. Untuk kebutuhan makanan meliputi pengeluaran untuk perumahan, sandang, serta aneka barang dan jasa. Pengeluaran bukan makanan ini dibedakan antara perkotaan dan pedesaan. United Nations Development Programme UNDP mendefinisikan kemiskinan sebagai kelaparan, ketiadaan tempat berlindung, ketidakmampuan berobat ke dokter jika sakit, tidak mempunyai akses dan buta huruf,tidak mempunyai pekerjaan, takut akan masa depan, hidup dalam hitungan harian, ketidakmampuan mendapatkan air bersih, ketidakberdayaan, tidak ada keterwakilan dan kebebasan. Sebagian besar penduduk di wilayah kecamatan bumijawa bermata pencaharian sebagai buruh tani dengan penghasilan Rp. 180.000bulan sehingga menurut BPS, 2005 termasuk golongan masyarakat miskin, bahkan menurut UNDP 2 Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Kesejahteraan Sosial Kabupaten Tegal, 2005.