Tingginya Biaya Administrasi Pencatatan Pernikahan di Kantor Urusan Agama

Seolah dengan kebiasaan dan tradisi setiap masyarakat di wilayah Kantor Urusan Agama Kecamatan Bumijawa yang akan melangsungkan pernikahan. mereka hanya menanyakan biaya yang harus di keluarkan untuk administrasi pencatatan pernikahan kepada tetangga ataupun yang sudah melaksanakan pernikahan membayarkan administrasi biaya pencatatan pernikahan bukan menanyakan kepada petugas pencatat nikah PPN atau penghulu secara langsung. kebiasaan inilah yang sudah terjadi sejak lama, sehingga menimbulkan ketidakjelasan pembengkakan berapa biaya administrasi pencatatan pernikahan yang harus di bayarkan masyarakat yang akan melangsungkan pernikahan kepada Kantor Urusan Agama KUA Kecamatan Bumijawa. Dengan realita kejadian terkait dengan biaya administrasi pencatatan pernikahan yang terjadi di wilayah Kantor Urusan Agama KUA Kecamatan Bumijawa, Mungkin bagi masyarakat yang mampu dan penghasilanya sudah tercukupi kejadian seperti ini biasa saja. Tetapi dengan masyarakat yang mayoritas pekerjaanya sebagai buruh petani dan buruh pemetik daun teh di perkebunan yang penghasilanya tidak menentu terkadang dalam seharipun merekatidak ada pemasukan. Bahkan untuk makan dan biaya sehari-hari pun ala kadarnya. Penulis mengamati bahwa dengan berbagai wawancara yang penulis lakukan mereka keberatan dengan mahalnya biaya yang harus di bayarkan untuk pelaksanaan administrasi pencatatan pernikahan padaKantor Urusan Agama Kecamatan Bumijawa. Melalaui wawancara yang penulis lakukan dengan Adnan salah satu warga yang bertempat tinggal di desa begawat. Bahwa mayoritas penduduk desa begawat adalah sebagai buruh petani yang penghasilanya pas-pasan mereka mengatakan bahwa dalam pelaksanaan pernikahanya yang dilaksanakan di Kantor Urusan Agama ditarik biaya sebesar Rp 350.000,- apalagi ditambah jika keluarga mau ikut menyaksikan pernikahan di Kantor Urusan Agama saya harus menyewa 3-4 mobil. Bayangkan jika satu mobil yang saya sewa itu mengeluarkan biaya sebesar Rp 300.000,- tiga ratus ribu rupiah kalo saya menyewa 4 mobil berarti saya mengeluarkan uang sebesar Rp 1.200.000,- satu juta dua ratus ribu upiah belum lagi jika di Kantor Urusan Agama saya memberikan uang rokokmakanan bagi keluarga ataupun sanak saudara yang ikut menyaksikan pernikahan di Kantor Urusan Agama Kecamatan Bumijawa ini di luar batas kemampuan saya. saya setuju saja karena ini merupakan suatu kebutuhan mau tidak mau kalo memang sudah menjadi kebutuhan ada ataupun tidak ada harus membayarnya. 5 Melalui wawancara yang penulis lakukan dengan salah satu Kepala Desa Dukuh Benda Sudiryo. Memang pada peraturan perundang-undangan biaya pencatatan pernikahan itu bisa di katakan murah yaitu Rp 30.000. Tetapi pada praktiknya ini sangat memberatkan masyarakat apalagi di desa Dukuh Benda yang mayoritas masyarakatnya buruh petani mereka harus mengeluarkan uang cukup besar yaitu antara Rp 700.000,- sampai 900.000. dengan perincianya untuk berbagai macam 5 Wawancara pribadi secara lisan dan tertulis dengan Adnan, Begawat 28 April 2014. seperti transpot kendaraan mobil, untuk lebe, ngurus-ngurus administrasi. Sedangkan masyarakat di Dukuh Benda dalam sehari saja terkadang mereka tidak ada pemasukah pendapatan. Kata Sudiryo salah satu Kepada Desa Dukuh Benda berkata “Biar kesohor tapi ketekor” yang artinya katanya murah tetapi pada kenyataanya membuat bangkrut masyarakat. 6

B. Faktor yang menyebabkan Tingginya Biaya Administrasi Pencatatan

Pernikahan di Kecamatan Bumijawa Faktor yang menyebabkan tingginya administrasi pencatatan pernikahan di Kantor Urusan Agama Kecamatan Bumijawa diantaranya yaitu: a. Adanya kebiasaan-kebiasaan seseorang yang akan melangsungkan pernikahan hanya bertanya kepada tetangga bukan bertanya langsung kepada petugas pencatat nikah PPN dan penghulu yang memimpin pelaksanaan pernikahan. 7 b. Ketidaktahuan masyarakat di wilayah Kantor Urusan Agama Kecamatan Bumijawa tentang berapa biaya administrasi pencatatan pernikahan menurut Undang-Undang. 8 c. Masih banyaknya masyarakat yang mempercayakan pengurusan administrasi pencatatan nikah mereka kepada orang lain dan sulitnya 6 Wawancara Pribadi secara lisan dan tertulis dengan Sudiryo, Dukuh Benda 10 April 2014. 7 Wawancara Pribadi secara lisan dan tertulis dengan Sudiryo, Dukuh Benda 10 April 2014 8 Wawancara Pribadi secara lisan dengan Suparti, Sumbaga 6 April 2014. jangkauan area kerja Kantor Urusan Agama yang tidak ditunjang dengan prasarana yang memadai. 9 d. Adanya Petugas Pembantu Pencatat Nikah P3N dan penghulu yang berlaku kurang profesional kepada masyarakat. 10 e. Transportasi angkutan umum yang menjadi salah satu faktor penyebab tingginya biaya administrasi pencatatan pernikahan, apalagi di tambah dengan letak geografis wilayah Kecamatan Bumijawa yang berbukit-bukit naik turun dan tidak bisa di jangkau dengan kendaran roda empat. Tetapi harus menggunakan kendaraan roda dua dengan ongkos yang mahal. Belum lagi ada kewajiban masyarakat untuk mengganti biaya transpot lebe yang membantu berlangsungnya administrasi pencatatan pernikahan. f. Faktor geografis yang memiliki karakteristik, berbukit dan derajat kemiringan yang relatif tinggi 40 –60 . Dilihat dari daerah khususnya di wilayah Kantor Urusan Agama Kecamatan Bumijawa yang sulit dijangkau dengan transportasi, maka letak geografis ini menjadi faktor yang menyebabkan tingginya administrasi pencatatan pernikahan. 11 g. Adanya budaya masyarakat yang menghendaki pernikahan dilaksanakan di luar Kantor Urusan Agama dan di luar hari dan jam kerja. Semua ini menambah jumlah biaya karena harus mengeluarkan uang tambahan untuk 9 Wawancara Pribadi secara tertulis dengan Agus Salim, Gunung Agung 9 Maret 2014. 10 Wawancara Pribadi secara tertulis dengan Purwanto, Jejeg 9 Maret 2014 11 Wawancara Pribadi secara lisan dan tertulis dengan Sudiryo, Dukuh Benda 10 April 2014. transport dan jasa profesional penghulu,apalagi jika seorang penghulu dituntut untuk membawakan khutbah nikah, menjadi wali pengganti bagi mempelai perempuan yang akan menikah. 12 h. Adanya pungutan-pungutan yang tidak jelas dari pihak ketigaCalo sehingga terjadi pembengkakan terkait dengan kisaran biaya administrasi pelaksanaan pencatatan pernikahan. 13 i. Besaran biaya pengurusan pernikahan sebagaimana dikeluarkan oleh suatu keluarga terdahulu yang sudah melangsungkan pernikahan, kemudian diikuti oleh keluarga sesudahnya yang selevel dan sama-sama punya rencana menikahkan. Jumlah tersebut seakan menjadi tarif resmi di lingkungannya. 14 j. Kurangnya sosialisasi terkait dengan besaran berapa biaya administrasi pencatatan pernikahan pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Bumijawa dan dari pihak Kantor Urusan Agama ataupun petugas-petugas Kantor Urusan Agama yang tidak menjelaskan prosedur dan biaya resmi administrasi pencatatan pernikahan kepada masyarakat. 15 12 Wawancara pribadi secara lisan dan tertulis dengan H. A. Wakhidin Kepala Kantor Urusan Agama, Bumijawa 10 April 2014. 13 Wawancara pribadi secara lisan dan tertulis dengan Agus Salam penghulu Kantor Urusan Agama Kecamatan Bumijawa, Bumijawa 30 April 2014. 14 Wawancara Pribadi secara lisan dan tertulis dengan Ma’mun Kepala desa Begawat, Begawat 24 April 2014. 15 Wawancara pribadi secara lisan dengan Darojat Kepala desa Cawitali, Cawitali 28 April 2014.

C. Sosialisasi biaya administrasi pencatatan pernikahan di Kantor Urusan Agama

pada masyarakat kecamatan bumijawa Sosialisasi adalah proses atau tranfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari suatu generasi lainya dalam sebuah kelompok atau masyarakat yaitu upaya memasyarakatkan segala sesuatu sehingga lebih menjadi dikenal, dipahami ataupun dapat dihayati oleh masyarakat. 16 Berdasarkan jenisnya sosialisasi dibedakan menjadi dua; sosialisasai primer dalam keluarga, dan sosialisasi sekunder dalam masyarakat. Proses tersebut berlangsung dengan institusi total yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua instansi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas dalam jangka waktu kurun tertentu. 17 Dari pengertian diatas bahwa dapat disimpulkan kegiatan sosialisasi dibedakan dari kegiatan komunikasi antar personal Interpersonal Comunication dimana komunikasi antar personal merupakan proses penyampaian informasi, gagasan dan sikap dari seseorang kepada orang lain. Satuan-satuan lingkungan sosial yang melingkari individu seperti keluarga, lembaga, komunitas dan masyarakat yang dapat menciptakan sosialisasi. Dalam pelaksanaannya sosialisasi tentang biaya administrasi pencatatan nikah, pegawai Kantor Urusan Agama Kecamatan Bumijawa tidak selamanya dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara sempurna. Sesuai dengan apa yang telah 16 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007, h. 1085. 17 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 1085.