Sekilas Tentang Rawan Bencana Pengertian Web

oleh berbagai sebab, seperti penggundulan hutan, usaha pertanian yang kurang tepat, perluasan kota, dan perubahan tata guna lahan lainnya. Hal tersebut dapat memperburuk masalah banjir karena dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas banjir. 2. Kawasan kumuh Perumahan kumuh yang terdapat di sepanjang tepian sungai merupakan penghambat aliran. Luas penampang aliran sungai akan berkurang akibat pemanfaatan bantaran untuk pemukiman kumuh warga. Masalah kawasan kumuh dikenal sebagai faktor penting terhadap masalah banjir daerah perkotaan. 3. Sampah Ketidakdisiplinan masyarakat yang membuang sampah langsung ke sungai bukan pada tempat yang ditentukan dapat mengakibatkan naiknya muka air banjir. 4. Bendung dan bangunan lain Bendung dan bangunan lain seperti pilar jembatan dapat meningkatkan elevasi muka air banjir karena efek aliran balik backwater. 5. Kerusakan bangunan pengendali banjir Pemeliharaan yang kurang memadai dari bangunan pengendali banjir sehingga menimbulkan kerusakan dan akhirnya menjadi tidak berfungsi dapat meningkatkan kuantitas banjir. 6. Perencanaan sistem pengendalian banjir tidak tepat Beberapa sistem pengendalian banjir memang dapat mengurangi kerusakan akibat banjir kecil sampai sedang, tetapi mungkin dapat menambah kerusakan selama banjir-banjir yang besar. Sebagai contoh bangunan tanggul sungai yang tinggi. Limpasan pada tanggul pada waktu terjadi banjir yang melebihi banjir rencana dapat menyebabkan keruntuhan tanggul, hal ini menimbulkan kecepatan aliran air menjadi sangat besar yang melalui bobolnya tanggul sehingga menimbulkan banjir yang besar. Robert J. Kodoatie, Sugiyanto, 2001 “Banjir”.

2.8.1.3. Akibat Banjir

Kerugian akibat banjir pada umumnya sulit diidentifikasi secara jelas, dimana terdiri dari kerugian banjir akibat banjir langsung dan tak langsung. Kerugian akibat banjir langsung, merupakan kerugian fisik akibat banjir yang terjadi, antara lain robohnya gedung sekolah, industri, rusaknya sarana transportasi, hilangnya nyawa, hilangnya harta benda, kerusakan di pemukiman, kerusakan daerah pertanian dan peternakan, kerusakan sistem irigasi, sistem air bersih, sistem drainase, sistem kelistrikan, sistem pengendali banjir termasuk bangunannya, kerusakan sungai, dsb. Sedangkan kerugian akibat banjir tak langsung berupa kerugian kesulitan yang timbul secara tak langsung diakibatkan oleh banjir, seperti komunikasi, pendidikan, kesehatan, kegiatan bisnis terganggu dsb. Robert J. Kodoatie, Sugiyanto, 2001 “Banjir”

2.8.2. Daerah Aliran Sungai DAS

2.8.2.1. Pemahaman Umum

Daerah Aliran Sungai DAS catchment, basin, watershed merupakan daerah di mana semua airnya mengalir ke dalam suatu sungai yang dimaksudkan. Daerah ini umumnya dibatasi oleh batas topografi, yang berarti ditetapkan berdasar aliran air permukaan. Batas ini tidak ditetapkan berdasar air bawah tanah karena permukaan air tanah selalu berubah sesuai dengan musim dan tingkat kegiatan pemakaian. Nama sebuah DAS ditandai dengan nama sungai yang bersangkutan dan dibatasi oleh titik kontrol, yang umumnya merupakan stasiun hidrometri. Memperhatikan hal tersebut berarti sebuah DAS dapat merupakan bagian dari DAS lain Sri Harto Br., 1993. Dalam sebuah DAS kemudian dibagi dalam area yang lebih kecil menjadi sub- DAS. Penentuan batas-batas sub-DAS berdasarkan kontur, jalan dan rel KA yang ada di lapangan untuk menentukan arah aliran air. Dari peta topografi, ditetapkan titik-titik tertinggi di sekeliling sungai utama main stream yang dimaksudkan, dan masing-masing titik tersebut dihubungkan satu dengan lainnya sehingga membentuk garis utuh yang bertemu ujung pangkalnya. Garis tersebut merupakan batas DAS di titik kontrol tertentu Sri Harto Br., 1993 Meurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia PP Nomor 38 Tahun 2011 Pasal 1 ayat 5 menjelaskan bahwa Daerah aliran sungai adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak- anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan. Gambar 2.3 Contoh bentuk DAS

2.8.2.2. Karakteristik DAS

Karakteristik DAS yang berpengaruh besar pada aliran permukaan meliputi Suripin, 2004 ; 1. Luas dan bentuk DAS Laju dan volume aliran permukaan makin bertambah besar dengan bertambahnya luas DAS. Tetapi apabila aliran permukaan tidak dinyatakan sebagai jumlah total dari DAS, melainkan sebagai laju dan volume per satuan luas, besarnya akan berkurang dengan bertambahnya luas DAS. Ini berkaitan dengan waktu yang diperlukan air untuk mengalir dari titik terjauh sampai ke titik kontrol waktu konsentrasi dan juga penyebaran atau intensitas hujan 2. Topografi Tampakan rupa muka bumi atau topografi seperti kemiringan lahan, keadaan dan kerapatan parit dan atau saluran, dan bentuk-bentuk cekungan lainnya mempunyai pengaruh pada laju dan volume aliran permukaan. DAS dengan kemiringan curam disertai paritsaluran yang rapat akan menghasilkan laju dan volume aliran permukaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan DAS yang landai dengan parit yang jarang dan adanya cekungan-cekungan. Pengaruh kerapatan parit, yaitu panjang parit per satuan luas DAS, pada aliran permukaan adalah memperpendek waktu konsentrasi, sehingga memperbesar laju aliran permukaan. 3. Tata guna lahan Pengaruh tata guna lahan pada aliran permukaan dinyatakan dalam koefisien aliran permukaan C, yaitu bilangan yang menunjukkan perbandingan antara besarnya aliran permukaan dan besarnya curah hujan. Angka koefisien aliran permukan ini merupakan salah satu indikator untuk menentukan kondisi fisik suatu DAS. Nilai C berkisar antara 0 sampai 1. Nilai C = 0 menunjukkan bahwa semua air hujan terintersepsi dan terinfiltrasi ke dalam tanah, sebaliknya untuk nilai C = 1 menunjukkan bahwa semua air hujan mengalir sebagai aliran permukaan.

2.9. Pengertian Web

Menurut Abdul Kadir 2005:2 World Wide Web WWW atau biasa disebut dengan Web merupakan salah satu sumber daya Internet yang berkembang pesat. Saat ini, informasi Web didistribusikan melalui pendekatan hyperlink, yang memungkinkan suatu teks, gambar, ataupun objek yang lain menjadi acuan untuk membuka halaman-halaman Web yang lain. Dengan pendekatan hyperlink ini, seseorang dapat memperoleh informasi dengan meloncat dari suatu halaman ke halaman yang lain. Halaman-halaman yang diaksespun dapat tersebar di berbagai mesin dan bahkan di berbagai negara. Dengan menggunakan pendekatan Web dinamis, dimungkinkan untuk membentuk aplikasi berbasis Web yang berinteraksi dengan database. Sebagai contoh, sistem informasi akademis berbasis Web memungkinkan seorang mahasiswa melihat informasi tentang nilai dari matakuliah- matakuliah yang sudah diambilnya dari luar kampus dimana saja. Selain itu, pada masa semester baru, mahasiswa dapat memasukkan data KRS kartu rencana studi melalui Internet.

2.10. Rapid Application Development RAD

2.10.1. Definisi Rapid Application Development RAD

RAD atau pengembangan aplikasi cepat adalah pendekatan berorientasi objek untuk pengembangan sistem yang meliputi metode pengembangan serta perangkat lunak Kendall, 2008. a. RAD merupakan alat digunakan untuk menghasilkan layar dan menunjukkan aliran keseluruhan aplikasi. b. Pengguna menyetujui rancangan dan menandatangani model visual. c. Implementasi kurang karena pengguna membantu untuk merancang aspek bisnis dari sistem.

2.10.2. Tahapan Rapid Application Development

Ada tiga fase Rapid Application Development RAD yaitu Kendall, 2008: 1. Rencana Kebutuhan Requirement Planning. Pada tahap ini, user dan analyst melakukan semacam pertemuan untuk melakukan identifikasi tujuan dari aplikasi atau sistem, dan melakukan identifikasi kebutuhan informasi untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini hal terpenting adalah adanya keterlibatan dari kedua belah pihak, bukan hanya sekedar persetujuan akan proposal yang sudah dibuat. Lebih jauh lagi, keterlibatan user bukan hanya dari satu tingkatan pada suatu organisasi, melainkan beberapa tingkatan organisasi sehingga informasi yang dibutuhkan untuk masing-masing user dapat terpenuhi dengan baik. 2. Proses Desain Workshop Design Pada tahap ini adalah melakukan proses desain dan melakukan perbaikan-perbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain antara user dan analyst. 3. Implementasi Implementation Setelah desain dari sistem yang akan dibuat sudah disetujui baik oleh user maupun analyst, maka pada tahap ini programmer mengembangkan desain menjadi suatu program. Setelah program selesai baik sebagian maupun secara keseluruhan, maka dilakukan proses pengujian terhadap program tersebut apakah terdapat kesalahan atau tidak sebelum diaplikasikan pada suatu organisasi. Gambar 2.4 Tahapan RAD Sumber: Kendall, 2008

2.11. Pendekatan Membangun Sistem Informasi Geografis SIG Berbasis

Web 2.11.1. Basis Data Menurut Hariyanto 2004:3 data adalah rekaman mengenai fenomenafakta yang ada atau yang terjadi. Data merupakan sumber daya penting pada manajemen modern. Lebih lanjut menurutnya, Basis data adalah kumpulan data elementer yang secara logik berkaitan dalam domain tertentu untuk mendukung aplikasi pada sistem tertentu. Basis data merupakan komponen utama sistem informasi karena semua informasi untuk pengambilan keputusan berasal dari data di basis data. Pengelolaan basis data yang buruk dapat mengakibatkan ketidaktersediaan data penting yang digunakan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan. Penggunaan basis data dalam SIG akan mendapatkan keuntungan-keuntungan seperti berikut: 1. Reduksi duplikasi data. 2. Kemudahan, kecepatan dan efisiensi akses data. 3. Penjagaan integritas data. 4. Menyebabkan data menjadi self-documented dan self- descriptive. 5. Meningkatkan faktor keamanan.

2.11.2. Sistem Manajemen Basis Data

Sistem Manajemen Basisdata atau DBMS Database Management System menurut Hariyanto 2004:4 adalah perangkat lunak untuk medefinisikan, menciptakan, mengelola, dan mengendalikan pengaksesan basis data. Fungsi sistem manajemen basis data saat ini yang paling penting adalah menyediakan basis untuk sistem informasi manajemen. Tujuan utama sistem basis data adalah menyediakan lingkungan yang nyaman dan efisien untuk penyimpanan dan pengambilan data dari basis data. Sistem manajemen basis data berperan memberi abstraksi data tingkat tinggi ke pemakai. Tujuan lain sistem manajemen basis data antara lain: 1. Menghindari redundansi dan inkonsistensi data 2. Menghindari kesulitan pengaksesan data 3. Menghindari isolasi data 4. Menghindari terjadinya anomali pengaksesan konkuren 5. Menghindari masalah-masalah keamanan 6. Menghindari masalah-masalah integritas.

2.11.3. Pengembangan Tipe Basis Data Spasial

Aplikasi SIG berbasis internet menurut Eddy Prahasta 2007:19 tidak memiliki tipe data spasial khusus yang baru atau tersendiri, melainkan menggunakan yang sudah ada yang juga terbaca oleh desktop-based atau workstation: vektor mulai dari coverage ArcInfo, Shapefile ArcView, Table dan MIF MapInfo,DXFDWG-nya AutoCad,GeoDatabase-nya ArcGis, dan lain sebagainya.

2.12. UML Unified Modelling Language

UML adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek. Pemodelan modeling sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami. Nugroho, 2010.

2.12.1. Sejarah UML

UML pertama kali diperkenalkan pada tahun 1990-an ketika Grady Booch dan Ivar Jacobson dan James Rumbaugh mulai mengadopsi ide-ide serta kemampuan-kemampuan tambahan dari masing-masing metodenya dan berusaha membuat metodologi terpadu yang kemudian dinamakan Unified Modelling Language UML. UML merupakan metode pengembangan perangkat lunak sistem informasi dengan metode grafis yang mudah dipahami Nugroho, 2010.

2.12.2. Diagram Dalam UML

Ada beberapa jenis diagram resmi yang digunakan dalam UML untuk menggambarkan sebuah sistem berdasarkan objeknya Sholiq, 2006, yaitu : 1. Use case Diagram, menggambarkan sekumpulan use case dan actor dan hubungan antara mereka. Use case diagram mempunyai peranan penting dalam pengorganisasian dan pemodelan behavior dari sistem.