Pengolahan Data Data Spasial Format Data Spasial

Tabel 2.1 Keterangan Sumber Data Spasial No Sumber Data Spasial Keterangan 1. Citra Satelit Data ini menggunakan satelit sebagai wahananya. Satelit tersebut menggunakan sensor untuk dapat merekam kondisi atau gambaran dari permukaan bumi. 2. Foto Udara Data ini didapat dengan menggunakan pesawat udara sebagai wahananya dengan cakupan wilayah yang tidak luas. 3. Peta Analog Peta analog merupakan bentuk tradisional dari data spasial, dimana data ditampilkan dalam bentuk kertas atau film. Oleh karena itu dengan perkembangan teknologi saat ini peta analog tersebut dapat di scan menjadi format digital untuk kemudian disimpan dalam basis data. 4. Data GPS Data yang dihasilkan dari GPS Global Positioning System yang memberikan informasi nilai koordinat dimana kita berada. 5. Data Survei Data ini dihasilkan dari hasil survei atau pengamatan lapangan. Contohnya adalah pengukuran persil lahan dengan menggunakan metode survei terestris.

2.4. Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis

Era komputerisasi telah membuka wawasan dan paradigma baru dalam proses pengambilan keputusan dan penyebaran informasi. Data yang berasal dari dunia nyata geografi dapat disimpan dan diproses sedemikian rupa sehingga dapat disajikan dalam bentuk yang sederhana sesuai dengan kebutuhan. Menurut Prahasta 2005 dalam beberapa literatur, SIG dipandang sebagai hasil dari perkawinan antara sistem komputer untuk bidang kartografi CAC atau sistem komputer untuk bidang perancangan CAD dengan teknologi basis data.

2.4.1. Sistem Informasi Geografis

Sistem informasi geografis adalah system computer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data yang berhubungan dengan posisi-posisi permukaan bumi Charter, 2004.

2.4.2. Peta

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Peta adalah “Gambar atau lukisan pada kertas dan sebagainya yang menunjukkan letak tanah, laut, sungai, gunung, dan sebagainya; representasi melalui gambar dari suatu daerah yang menyatakan sifat- sifat batas daerah, sifat permukaan”. Menurut Barus 1996 peta merupakan penyajian secara grafis dari kumpulan data yang mentah maupun yang telah dianalisis atau informasi sesuai lokasinya. Dengan kata lain peta adalah bentuk sajian informasi spasial mengenai permukaan bumi untuk dapat dipergunakan dalam pembuatan keputusan.

2.4.3. Skala Peta

Menurut Barus 1996 pengertian skala peta adalah perbandingan jarak di peta dengan jarak sesungguhnya dengan satuan atau teknik tertentu. Skala peta terbagi menjadi: 1. Skala angka atau skala pecahan, contohnya seperti 1:1000 yang berarti 1 cm di peta sama dengan 1000 cm jarak aslinya di dunia nyata. 2. Skala satuan, misalnya seperti 1 inchi to 5 miles dengan arti 1 inch di peta adalah sama dengan 5 mil pada jarak sebenarnya. 3. Skala garis, menampilkan suatu garis dengan beberapa satuan jarak yang menyatakan suatu jarak pada tiap satuan jarak yang ada.

2.4.4. Sistem Koordinat

Menurut Prahasta 2005 sistem koordinat adalah sekumpulan aturan yang menentukan bagaimana koordinat-koordinat yang bersangkutan merepresentasikan titik-titik. Aturan ini biasanya mendefinisikan titik asal beserta beberapa sumbu-sumbu koordinat yang digunakan untuk mengukur jarak dan sudut untuk menghasilkan koordinat-koordinat. Sistem koordinat dapat dikelompokkan berdasarkan: 1. Lokasi titik awal ditempatkan. 2. Jenis permukaan yang digunakan sebagai referensi. 3. Arah sumbu-sumbunya

2.4.5. Grid

Salah satu komponen kartografis yang umumnya ditampilkan dalam peta tematik adalah grid dan graticule. Menurut Prahasta 2007 grid merupakan beberapa garis arcs baik horizontal maupun vertikal yang memiliki keteraturan dalam interval sehingga membentuk geometri-geometri bujur sangkar atau persegi panjang. Keberadaan grid dasarnya berfungsi untuk membantu dalam menempatkan berbagai elemen dalam agar tampak beraturan dan pengguna peta dapat dengan mudah menginterpolasikan koordinat- koordinat suatu unsur pada peta.

2.5. Metode Pengembangan Sistem

Pada penelitian ini, penulis menerapkan metode pengembangan sistem Rapid Application Development RAD yang pertama kali dikembangkan oleh IBM yang dikemukakan oleh James Martin Aggarwal, 2006. Rapid Application Development RAD merupakan model incremental dari proses pengembangan perangkat lunak yang menekankan