Tujuan Perancangan Sistem Sistem Berjalan Identifikasi Masalah

f. Pelaksanaan pembinaan perencanaan pembangunan di Bidang Fisik dan Prasarana. Bidang Fisik dan Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Bidang Fisik dan Prasarana terdiri dari : 1 Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Pemukiman dan Prasarana Wilayah, mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, fasilitasi, koordinasi di Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Pemukiman dan Prasarana Wilayah yang meliputi urusan Pekerjaan Umum, Perumahan. Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Pemukiman dan Prasarana Wilayah mempunyai fungsi : a. Penyusunan perencanaan pembangunan Urusan Pekerjaan Umum dan Perumahan; b. Penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Pemukiman dan Prasarana Wilayah; c. Pelaksanaan fasilitasi perencanaan pembangunan Urusan Pekerjaan Umum dan Perumahan; d. Pelaksanaan koordinasi perencanaan pembangunan Urusan Pekerjaan Umum dan Perumahan; e. Pelaksanaan pembinaan perencanaan pembangunan Urusan Pekerjaan Umum dan Perumahan; f. Pembinaan dan memfasilitasi proses hukum disiplin kepada bawahannya secara berjenjang yang melakukan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri; g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. 2 Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Pengembangan Wilayah, mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, fasilitasi, koordinasi di Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Pengembangan Wilayah yang meliputi urusan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan, Penataan Ruang, Pertanahan, Komunikasi dan Informatika. Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Pengembangan Wilayah mempunyai fungsi : a. Penyusunan perencanaan pembangunan Urusan Lingkungan Hidup, Penataan Ruang, Pertanahan, Perhubungan, Komunikasi dan Informatika; b. Penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerjadan anggaran tahunan Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Pengembangan Wilayah; c. Pelaksanaan fasilitasi perencanaan pembangunan Urusan Lingkungan Hidup, Penataan Ruang, Pertanahan, Perhubungan, Komunikasi dan Impormasi; d. Pelaksanaan koordinasi perencanaan pembangunan Urusan Lingkungan Hidup, Penataan Ruang, Pertanahan, Perhubungan, Komunikasi dan Imformatika; e. Pelaksanaan Pembinaan perencanaan pembangunan Urusan Lingkungan Hidup, Penataan Ruang, Pertanahan, Perhubungan, Komunikasi dan Informatika; f. Pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya secara berjenjang yang melakukan pelanggaran didiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri; g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Atasan sesuai dengan bidang tugasnya. c Bidang Statistik dan Evaluasi Pelaporan Bidang Statistik, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas memfasilitasi dan mengkoordinasikan monitoring dan evaluasi serta pelaporan Urusan Bidang Ekonomi, Sosial Kemasyarakatan, Fisik dan Prasarana, Pemerintahan Umum, dan pengembangan Data dan Statistik Daerah Pemerintahan Kota Tangerang Selatan. Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai fungsi: a. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pembangunan ; b. Penyelenggaraan penyusunan rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Bidang Statistik, Evaluasi dan Pelaporan; c. Pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan data, serta statistic dan pelaporan pembangunan daerah; d. Pelaksanaan fasilitasi, koordinasi dan kerjasama monitoring dan evaluasi pembangunan Daerah; e. Pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya secara berjenjang yang melakukan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri; f. Pelaksanakan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Bidang Statistik dan Evaluasi Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Bidang Statistik dan Evaluasi Pelaporan terdiri dari : 1 Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan, mempunyai tugas memfasilitasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan monitoring dan evaluasi pembangunan UrusanBidang Ekonomi, Sosial Kemasyarakatan, Fisik dan Prasarana, dan Pemerintahan Umum di Pemerintahan Kota Tangerang Selatan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencana program dan kegiatan Bidang Evaluasi dan Pelaporan pembangunan bidang ekonomi, Sosial kemasyrakatan, fisik dan prasarana, dan pemerintahan umum di lingkup Pemerintah Kota Tangerang Selatan; b. Penyelenggaraan penyusunan rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan; c. Pelaksnaan pengumpulan bahan monitoring dan evaluasi pembangunan serta pelaporan di lingkup bidang ekonomi, sosial kemasyarakatan, fisik dan prasarana, dan pemerintahan umum di lingkup Pemerintahan Kota Tangerang Selatan; d. Pelaksanaan fasilitasi, koordinasi dan kerjasama kegiatan monitoring dan evaluasi serta pelaporan di lingkup bidang ekonomi, social kemasyarakatan, fisik dan prasarana, dan pemerintahan umum di lingkup Pemerintahan Kota Tangerang selatan; e. Pembinan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya secara berjenjang yang melakukan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri; f. Pelaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugasnya. 2 Sub Bidang Data dan Statistik mempunyai tugas pengelolaandata statistik daerah, pengendalian rencana dan pelaksanaan kegiatan pembangunan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Sub Bidang Data dan Statistik menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, analisis, penyajian dan diseminasi data statistik dalam rangka perencanaan pembangunan daerah; b. Penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunanSub Bidang Data dan Statistik; c. Pelaksanaan diseminasi data dan statistik Daerah; d. Pelaksanakan koordinasi dan kerjasama pengembangan data dan statistik daerah dengan lembaga pemerintah, swasta atau lembaga lainnya; e. Pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya secara berjenjang yang melakukan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri; f. Pelaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

4.1.2.2. Identifikasi Kebutuhan Sistem

Kebutuhan adalah sebuah kondisi yang menuntut suatu hal untuk dipenuhi. Mengidentifikasikan kebutuhan merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap perencanaan sistem. Untuk itu dibuat suatu sistem yang dapat memenuhi kebutuhan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA mengenai Rawan Banjir di Kota Tangerang Selatan. Dari hasil penelitian diperoleh kebutuhan yang diharapkan, diantaranya adalah: 1. Kebutuhan akan suatu sistem yang dapat memberikan informasi tentang Rawan Banjir di Tangerang Selatan beserta atributnya seperti Lokasi Rawan Banjir, Penyebab dan Keterangannya. Sehingga Masyarakat dapat mengetahui keberadaan Rawan Banjir disertai penyebabnya sebagai analisis rencana pembangunan oleh pemerintah. 2. Sebagai refrensi dalam meyalurkan data penyebab rawan banjir oleh Instansi Pemerintah, swasta maupun Masyarakat pada umumnya. Sehingga dapat mengantisipasi lebih awal agar tidak terjadinya bencana banjir. 3. Sebagai refrensi dalam membantu pihak BAPPEDA mengambil kebijakan dalam perencanaan tata ruang di wilayah Tangerang Selatan.

4.1.3. Sistem Berjalan

Identifikasi masalah dilakukan pada sistem yang berjalan selama ini. Adapun hasil dari identifikasi adalah sebagai berikut: 1. User atau masyarakat mendatangi Kantor Dinas Perencanaan Pembangunan kota Tangerang Selatan untuk memperoleh data kawasan rawan banjir. 2. User atau masyarakat menemui Staf Bagian Umum dengan menunjukkan surat permohonan. 3. Staf Bagian Umum menyerahkan surat permohonan tersebut kepada Kepala Dinas Perencanaan Pembangunan Daerah kota Tangerang Selatan untuk disetujui. 4. Setelah disetujui oleh Kepala Dinas Perencanaan Pembangunan Daerah kota Tangerang Selatan, surat permohonan diberikan kepada Staf Bidang Fisik dan Prasarana. 5. Staf Bidang Fisik dan Prasarana mencari data yang dibutuhkan user atau masyarakat. 6. User atau masyarakat mendapatkan informasi data kawasan rawan banjir yang dibutuhkan. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah User Public Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bidang Fisik Dan Prasarana Bidang Fisik dan Prasarana Bidang Fisik dan Prasarana User Public 4 3 2 1 5 6 Gambar 4.2 Sistem Berjalan

4.1.4. Identifikasi Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka kelemahan dari sistem yang berjalan adalah sebagai berikut: 1. Data tidak terintegrasi dalam satu database. 2. Membutuhkan waktu yang lama dalam pencarian data. 3. Sulitnya mengetahui kawasan rawan banjir di kota Tangerang Selatan dengan menggunakan data atribut biasa.

4.1.5. Sistem Usulan

Solusi yang ditawarkan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan sistem informasi spasial kawasan rawan banjir berbasis web studi kasus: Kota Tangerang Selatan. Berikut adalah fungsi-fungsi yang diusulkan: 1. Memberikan informasi persebaran kawasan rawan banjir baik secara spasial. 2. Dapat memvisualisasikan hasil pengolahan data kawasan rawan banjir baik berupa yang masih dalam tahap rencana dan eksisting dalam bentuk tampilan peta. Gambar 4.3 Sistem yang Diusulkan Dari gambar diatas pengguna dapat melakukan pencarian data berupa informasi kawasan rawan banjir yang diinginkan dan memperolehnya hanya melalui website yang pengaksesannya tidak Admin SUB FIPRA WEB SISKARABAN SISKARABAN SISKARABAN -Registrasi -Lihat Halaman Utama -Lihat Berita -Lihat Peta -Lihat Rawan Banjir -Login -Kelola Peta -Kelola Rawan Banjir -Kelola Berita -Kelola Kritik Saran -Kelola Akun -Kelola Data Masyarakat PU BNPB -Login -Pengajuan Data -Lihat Peta -Login -Laporan Data -Lihat Peta terbatas ruang dan waktu. Tanpa harus memiliki peta ataupun mendatangi kantor Dinas Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tangerang Selatan seperti yang terlihat pada sistem yang berjalan. Berikut penjelasan akses Web SISKARABAN dari aktor-aktor pada gambar diatas: 1 Admin membuka Aplikasi Web SISKARABAN, kemudian diharuskan login terlebih dahulu untuk mengelola peta, rawan banjir, berita, user, keritik dan saran. 2 Masyarakat membuka Aplikasi Web SISKARABAN, dapat meregistrasi kemudian melihat berita, peta kawasan rawan banjir serta memberikan kritik dan saran. 3 PU membuka Aplikasi Web SISKARABAN, kemudian diharuskan login terlebih dahulu untuk membuka laporan data kawasan rawan banjir. 4 BNPB membuka Aplikasi Web SISKARABAN, kemudian diharuskan login terlebih dahulu untuk mengajukkan suatu data perkembangan kawasan rawan banjir. Adapun kelebihan sistem yang diusulkan di antaranya: 1. Dapat menyajikan informasi kawasan rawan banjir berupa kecamatan, kelurahan, kawasan rawan banjir, luas, tinggi air, penyebab, dan keterangan. 2. Dapat mengetahui persebaran kawasan rawan banjir yang masih eksisting. 3. Dapat melakukan kerjasama dengan instansi-instansi terkait sehingga kawasan rawan banjir dapat dikelola dengan baik.

4.2. Kebutuhan Peta

Peta yang digunakan adalah peta vektor yang berfungsi untuk menampilkan informasi kawasan rawan banjir yang ada di kota Tangerang Selatan, polygon yang ditampilkan pada peta dimaksudkan untuk memudahkan user untuk memperoleh informasi mengenai kawasan rawan banjir yang dipilih dengan mengklik kawasan yang tersedia, kemudian akan tampil informasi atribut yang dibutuhkan. Penggunaan data spasial untuk menggambarkan polygon dari daerah di kota Tangerang Selatan. Objek ini diperoleh dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB dan dimutakhirkan BAPPEDA kemudian diolah melalui software ArcGIS versi 10 dengan menggunakan sistem proyeksi UTM dan datum global WGS84. Sedangkan layer yang dibutuhkan dalam pengerjaan penelitian ini adalah : a. Layer batas kecamatan berformat shp. b. Layer batas kelurahan berformat shp. c. Layer jalan berformat shp. d. Layer drainase berformat shp. e. Layer rawan banjir berformat shp. f. Layer kota Tangerang Selatan berformat shp. Sedangkan data non spasial berupa data atribut yang telah tersedia yang telah diproses ditambah dengan masukkan data lain yang mendukung analisis data. Diantaranya adalah: batas kecamatan.dbf, batas kelurahan.dbf, jalan.dbf, drainase.dbf dan rawan_banjir.dbf.

4.3. Workshop Design

Tahap workshop design perancangan sistem bertujuan untuk mencari hasil optimal sistem yang akan dibangun dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang telah disampaikan dalam tahap perencanaan dan analisis. Dalam tahap ini digunakan beberapa tools alat untuk mendeskripsikan rancangan sistem yang diusulkan, yaitu:

4.3.1. Perancangan Proses

4.3.1.1. Use Case Diagram dan Narasi Use Case

A. Use Case Diagram

Pada use case diagram ini dijelaskan apa yang dilakukan oleh sistem yang dibangun dan siapa saja yang akan berinteraksi dengan sistem tersebut. Use case mendeskripsikan interaksi antara Aktor aplikasi Pengembangan Sistem Informasi Spasial Kawasan Rawan Banjir dengan aplikasi Pengembangan Sistem Informasi Spasial Kawasan Rawan Banjir itu sendiri. Seperti dijelaskan pada Tabel berikut Tabel 4.1 Identifikasi Actor dan Use Case NO Actor Description 1 Sub Fisik dan Prasarana Admin Aktor yang bertugas melakukan pengolahan peta, kawasan rawan banjir, berita, serta mengelola kritik dan saran 2 Masyarakat Aktor yang bertugas melihat berita dan peta, serta mengamati perkembangan kawasan rawan banjir pada wilayah kota Tangerang Selatan, kemudian dapat menginput kritik dan saran. 3 PU Pekerjaan Umum Aktor yang bertugas mendapatkan laporan data dari BNPB yang di kelola oleh Sub Admin Fisik dan Prasarana, dan melihat peta untuk mengetahui lokasi kawasan rawan banjir. 4 BNPB Badan Nasional Penanggulangan Bencana Aktor yang bertugas memberikan data berdasarkan dari hasil pengamatan kawasan rawan banjir kota Tangerang Selatan kepada admin pengelola Web SISKARABAN. Berikut ini adalah use case diagram dari rancang bangun sistem informasi spasial berbasis web kawasan rawan banjir studi kasus : Kota Tangerang Selatan. Gambar 4.4 Use Case Diagram

B. Narasi Use Case Diagram

Tabel 4.2 Narasi Use Case Registrasi Nama use case Registrasi Usecase ID 1 Aktor Masyarakat Deskripsi Use case ini menggambarkan kegiatan input data registrasi untuk pendaftaran Pengajuan Data Logout Kelola Peta Kelola Berita Kelola Kritik Saran Kelola Akun Kelola Profil Lihat Profil extend Input Kritik Saran Lihat Berita extend Registrasi extend Registrasi Admin Login include Kelola Data Masyarakat extend PU Laporan Data extend extend BNPB Lihat Peta extend Kelola Akun extend sebagai BNPB atau PU Prakondisi - Sasaran Masyarakat teregistrasi pada sistem Kegiatan Pelaku Respons Sistem Bidang khas suatu event 1. Memilih menu registrasi 2. Menampilkan form registrasi 3. Mengisi form registrasi 4. Pilih “Ok” 5. verifikasi 6. menampilkan pesan “ success Massage ” Bidang alternative Alt: 6a. Jika data tidak lengkap maka sistem menampilkan pesan data “please field out this field”. Kesimpulan Data registrasi valid Post kondisi Masyarakat teregistrasi Tabel 4.3 Narasi Use Case Login Nama use case Login Usecase ID 2 Aktor Sub Fisik dan Prasarana Admin, BNPB dan PU Deskripsi Use Case yang menggambarkan kegiatan memasukan username dan password untuk dapat mengakses Prakondisi - Sasaran Username dan password berhasil dimasukkan Kegiatan Pelaku Respons Sistem Bidang khas suatu event 1. Pilih menu Login 2. Menampilkan halaman Login 3. Memasukan username dan password 4. Pilih “Login” 5. Cek username dan password 6. Menampilkan halaman utama aktor Bidang alternative Alt : 4a. Jika username dan password salah maka menampilkan pesan “gagal login ”, kemudian kembali ke halaman login Kesimpulan Berhasil melakukan login Post kondisi Menampilkan halaman utama aktor Tabel 4.4 Narasi Use Case Kelola Profil Nama use case Kelola Profil Usecase ID 3 Aktor Sub Fisik dan Prasarana Admin Deskripsi Use case ini menggambarkan Proses kegiatan mengolah data profil yang berkaitan dengan Badan Perencanaan Pebangunan Daerah BAPPEDA Pra Kondisi Login Sasaran update data profil Kegiatan Pelaku Respons Sistem