Kriteria Penilaian Cara Penilaian

yang harus diperhatikan: 1 segi-segi yang perlu diperhatikan dalam penilaian; 2 kriteria penilaian; 3 cara penilaian. 7 2.2.1.2 Penilaian Umum 2.2.1.2.1 Segi-Segi yang Perlu Diperhatikan dalam Penilaian Machali berpendapat bahwa penilaian penerjemahan bukan sekedar dari segi benar salah, bagus buruk, dan harfiah-bebas. Ada beberapa segi dalam penerjemahan yang harus dipertimbangkan dalam penilaiannya, yaitu segi ketepatan padanan. Segi ketepatan padanan tersebut meliputi aspek linguistik, semantik dan pragmatik.

2.2.1.2.2 Kriteria Penilaian

Menurut Machali penilaian harus mengikuti prinsip validitas dan reliabilitas. Akan tetapi, karena penilaian karya terjemahan bersifat relatif berdasarkan kriteria lebih-kurang, maka validitas penilaian dapat dipandang dari aspek conten validity dan face validity. Alasannya adalah karena menilai terjemahan berarti melihat aspek isi conten validity dan sekaligus juga aspek-aspek yang menyangkut “keterbacaan” seperti ejaan face validity. 8 Di samping itu kriteria yang diajukan Machali seperti pada tabel berikut ini: Tabel 1. Kriteria penilaian Rohayah Machali Segi dan Aspek Kriteria A. Ketepatan reproduksi makna 1. Aspek linguistis a transposisi b modulasi c leksikon kosakata d idiom Benar, jelas, wajar 7 Rohayah Machali, Pedoman Bagi Penerjemah, h. 108 8 Rohayah Machali, Pedoman Bagi Penerjemah, h. 115 11 2. Aspek semantic a makna referensial b makna interpersonal i gaya bahasa ii aspek interpersonal lain misalnya konotatif-denotatif 3. Aspek pragmatis a. Pemadanan jenis teks termasuk maksud tujuan penulis b. Keruntutan makna pada tataran kalimat dengan tataran teks Menyimpang? lokaltotal Berubah? lokaltotal Menyimpang? lokaltotal Tidak runtut? lokaltotal B. Kewajaran ungkapan dalam arti kaku Wajar danatau harfiah? C. Peristilahan Benar, baku, jelas D. Ejaan benar, baku Benar, baku Catatan untuk table 1. a “lokal” maksudnya menyangkut beberapa kalimat dalam perbandingannya dengan jumlah kalimat seluruh teks persentase; b “total” maksudnya menyangkut 75 atau lebih bila dibandingkan dengan jumlah kalimat seluruh teks; c “runtut” maksudnya sesuaicocok dalam hal makna; d “wajar” artinya alami, tidak kaku; e “penyimpangan” selalu menyiratkan kesalahan, dan tidak demikian halnya untuk “perubahan” misalnya perubahan gaya.

2.2.1.2.3 Cara Penilaian

Machali memberikan asumsi sebagai berikut: a tidak ada penerjemahan sempurna, artinya dalam teks Bsa itu tidak sedikitpun kehilangan informasi, pergeseran makna, transposisi, ataupun modulasi. Dengan kata lain tidak ada keruntutan sempurna dalam penerjemahan. Maka penerjemahan “yang paling” bagus harus diartikan sebagai “hampir sempurna”; b penerjemahan semantik dan komunikatif adalah reproduksi pesan yang umum, wajar dan alami dalam Bsa; c Penilaian penerjemahan disini adalah penilaian umum dan relatif. 12 Sementara itu, penilaian dapat dilakukan melalui tiga tahap. Tahap pertama, penilaian fungsional, yaitu kesan umum untuk melihat apakah tujuan umum penulisan menyimpang. Bila tidak penilaian dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya. Tahap kedua , penilaian terinci berdasarkan segi-segi dan kriteria yang sudah dibahas sebelumnya pada tabel 1. Tahap ketiga, penilaian terinci pada tahap kedua tersebut digolong-golongkan dalam suatu skalacontinuum dan dapat diubah menjadi nilai. 9 Untuk memudahkan penempatan golongan atau kategori, kriteria pada tahap kedua diwujudkan dalam indikator umum seperti pada tabel berikut: Table 2. rambu-rambu penilaian terjemahan Rohayah Machali Kategori Nilai Indikator Terjemahan hampir sempurna 86-90 A Penyampaian wajar; hampir tidak terasa seperti terjemahan;tidak ada kesalahan ejaan; tidak ada kesalahan penyimpangan tata bahasa; tidak ada kekeliruan penggunaan istilah. Terjemahan sangat bagus 76-85 B Tidak ada distori makna; tidak ada terjemahan harfiah yang kaku; tidak ada kekeliruan penggunaan istilah; ada satu-dua kesalahan tata bahasaejaan untuk bahasa Arab tidak boleh ada kesalahan ejaan. Terjemahan baik 61-75 C Tidak ada distori makna; ada terjemahan harfiah yang kaku, tapi relative tidak lebih 15 dari keseluruhan teks. Ada satu-dua penggunaan istilah yang tidak bakuumum. Ada satu-dua kesalahan tata ejaan untuk bahasa Arab tidak boleh ada kesalahan ejaan. Terjemahan cukup 46-60 D Terasa sebagai terjemahan; ada beberapa terjemahan harfiah yang kaku, tetapi relative tidak lebih dari 25. Ada beberapa kesalahan idiom dan tata bahasa, tetapi relative tidak lebih dari 25 keseluruhan teks. Ada satu-dua penggunaan istilah yang tidak baku tidak umum danatau kurang jelas. 9 Rohayah Machali, Pedoman Bagi Penerjemah, h. 119-120 13 Terjemahan buruk 20-45 E Sangat terasa sabagai terjemahan; terlalu banyak terjemahan harfiah yang kaku relative lebih dari 25 dari keseluruhan teks. Distori makna dan kekeliruan penggunaan istilah lebih dari 25 keseluruhan teks. Catatan: 1. nilai dalam kurung adalah nilai ekuivalen 2. istilah “wajar” dapat dipahami sebagai “wajar dan komunikatif”

2.2.1.3 Penilaian Khusus