Persoalan pilihan kata bukan persoalan yang sederhana, apalagi dalam hal berkomunikasi. Apabila seseorang sulit memilih kata, maka akan timbul makna
yang berbeda sehingga tujuan pembicaraan tersebut tidak berhasil. Oleh karena itu, kita harus memilih kata yang paling tepat dan sesuai untuk mewakili gagasan
kita.
2.3.2.3 Kalimat Efektif
Kalimat yang baik dan benar harus memenuhi persyaratan gramatikal. Dengan kata lain, kalimat itu disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku, seperti
unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat subjek dan predikat; memerhatikan ejaan yang disempurnakan; serta cara memilih kata diksi yang
tepat dalam kalimat. Kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah tersebut jelas akan mudah dipahami oleh pembaca dan pendengar. Kalimat yang demikian disebut
kalimat efektif.
40
Kalimat efektif adalah kalimat yang baik, karena apa ynag dipikirkan atau dirasakan oleh si pembicara si penulis dapat diterima dan dipahami oleh
pendengar pembaca sesuai dengan apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh si penutur atau penulis.
41
Selain itu, kalimat efektif juga dapat didefinisikan kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan, pikiran dan perasaan dengan tepat ditinjau dari segi
diksi, struktur dan logikanya.
42
Dengan kata lain, kalimat efektif selalu berterima secara tata bahasa dan makna. Sebuah kalimat dikatakan efektif, apabila mencapai
sasarannya dengan baik sebagai alat komunikasi.
40
Ida Bagus Putrayasa, Kalimat Efektif Diksi, Struktur, dan Logika, h. 1
41
Ida Bagus Putrayasa, Kalimat Efektif Diksi, Struktur, dan Logika
42
Ida Bagus Putrayasa, Kalimat Efektif Diksi, Struktur, dan Logika, h. 2
36
Kalimat dapat dilihat dari beberapa segi. Dilihat dari segi fungsi, kalimat adalah alat komunikasi. Dilihat dari segi bentuk dan proses terjadinya, kalimat
kalimat membentuk suatu struktur atau pola yang terdiri dari unsur-unsur yang teratur. Kalimat yang polanya salah menurut tata bahasa jelas tidak efektif.
Namun kalimat yang menurut tata bahasa yang struktur dan pola bahasanya betul, belum tentu efektif.
43
Dengan demikian, kalimat efektif memerlukan beberapa persyaratan.
44
Persyaratan tersebut antara lain: 1.
kesatuan gagasan, maksudnya antara satu kalimat dengan kalimat yang lain mempunyai satu gagasan,
2. koherensi yang kompak, maksudnya adanya hubungan timbal balik yang baik
dan jelas antara unsur-unsur kata atau kelompok kata yang membentuk kalimat tersebut, seperti hubungan antara subjek dan predikat,
3. penekanan dalam bahasa tulisan dapat dilakukan dengan mengubah posisi
kalimat, mempergunakan repetisi pengulangan kata dalam kalimat, atau menggunakan partikel yang bersifat penekan,
4. variasi, agar kalimat terlihat efektif, kalimat harus divariasikan dengan
mengatur panjang pendeknya kalimat, menggunakan kata kerja aktif dan pasif, atau dengan mengubah posisi kalimat,
5. paralelisme atau kesejajaran bentuk, maksudnya kalimat tersebut harus
disejajarkan sesuai bentuk dan fungsinya. Misalnya bila kalimat pertama menggunakan kata kerja maka kalimat berikut harus menggunakan kata kerja
pula,
43
Ida Bagus Putrayasa, Kalimat Efektif Diksi, Struktur, dan Logika
44
Gorys Keraf, Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa, NTT: Nusa Indah, 1994, h. 36-49
37
6. penalaran atau logika, maksudnya kalimat tersebut dapat dimengerti dan
diterima dengan akal.
2.3.2.4 Penulisan Surat