12 pemadanan pragmatis Tsa merupakan hasil dari pemahaman kontekstual Tsu,
sehingga penerjemah dapat menerjemahkan dengan tepat kalimat dalam konteks tertentu, yang tentusaja akan berbeda maknanya meskipun bentuknya
sama; 13
ramuan dari pemahaman yang kemudian menghasilkan pemadanan itulah yang bisa melahirkan Struktur Luar Tsa yang layak dikonsumsi.
34
Proses penerjemahan tersebut dapat dirumuskan dalam bagan sebagai berikut:
Struktur Luar Tsu 1
Pemadanan Leksikal Tsa
8 Pemadanan
Morfologis Tsa 9
Pemahaman Leksikal Tsu
2 Struktur Batin
Tsu dan Tsa 7
Pemadanan Sintaksis Tsa
10 Pemahaman
Morfologis Tsu 3
Pemahaman Pragmatis Tsu
6 Pemadanan
Semantik Tsa 11
Pemahaman sintaksis Tsu
4 Pemahaman
Semantik Tsu 5
Pemadanan Pragmatis Tsa
12 Struktur Luar Tsa
13
Gambar 1. Bagan Proses Penerjemahan
2.3.2 Aspek Gramatikal
2.3.2.1 Pengantar
Gramatika merupakan salah satu subsistem bahasa. Subsistem gramatikal atau tata bahasa terbagi atas subsistem morfologis dan subsistem sintaksis.
35
Morfologi dan Sintaksis merupakan dua subsistem yang berkaitan terlihat pada kenyataan bahwa
34
Moch. Syarif Hidayatullah, Tarjim Al-An: Cara Mudah Menerjemahkan Arab-Indonesia, h. 13- 14
35
Harimurti Kridalaksana, Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia, Jakarta: Gramedia, 1989, h. 6
34
kata merupakan satuan terbesar dalam Morfologi, sekaligus satuan terkecil dalam sintaksis.
36
Dalam bab ini, uraian teori gramatikal akan dimulai, pertama mengenai morfologi penulis menguraikan mengenai pilihan kata atau diksi. Kemudian
dilanjutkan dengan uraian mengenai sintaksis penulis menguraikan mengenai kalimat efektif. Selain itu, ada uraian tambahan yang masih ada kaitannya dengan
bab analisis yaitu penulisan surat.
2.3.2.2 Diksi Pilihan Kata
Dalam bahasa kata diksi berasal dari kata dictionary bahasa inggris yang kata dasarnya diction berarti perihal pemilihan kata.
37
Diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin
disampaikan, dan kemampuan untuk menentukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.
38
Istilah diksi atau pilihan kata, menurut Keraf, tidak hanya dipergunakan untuk menyatakan kata-kata mana yang dipakai untuk mengungkapkan suatu ide atau
gagasan, tetapi juga meliputi fraseologi, gaya bahasa, dan ungkapan. Fraseologi mencakup persoalan kata dalam pengelompokan atau susunannya, atau yang
menyangkut cara-cara khusus berbentuk ungkapan. Gaya bahasa sebagai bagian dari diksi bertalian dengan ungkapan-ungkapan yang bersifat individual dan
karakteristik, atau yang memiliki nilai artistik yang tinggi.
39
36
Harimurti Kridalaksana, Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia, h. 8
37
Ida Bagus Putrayasa, Kalimat Efektif Diksi, Struktur, dan Logika, Bandung: Refika Aditama, 2007, h. 7
38
Nuning Wahyuni, Bahasa Surat Mahasiswa BIPA Tinjauan Kesalahan Diksi dan Gramatika, Skripsi S1 Fakultas Sastra, Universitas Indonesia, 1997, h. 11
39
Nuning Wahyuni, Bahasa Surat Mahasiswa BIPA Tinjauan Kesalahan Diksi dan Gramatika, h.10
35
Persoalan pilihan kata bukan persoalan yang sederhana, apalagi dalam hal berkomunikasi. Apabila seseorang sulit memilih kata, maka akan timbul makna
yang berbeda sehingga tujuan pembicaraan tersebut tidak berhasil. Oleh karena itu, kita harus memilih kata yang paling tepat dan sesuai untuk mewakili gagasan
kita.
2.3.2.3 Kalimat Efektif