memindahkan atau mengganti kata demi kata, melainkan memindahkan pesan, pikiran atau amanat.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar dalam melakukan penelitian ini adalah penerjemahan dalam pengertian pemindahan
makna dari Bsu ke Bsa sebagai cara yang dapat diandalkan, bukan penerjemahan kata demi kata. Untuk memindahkan makna tersebut dibutuhkan kalimat-kalimat
terjemahan efektif dalam Bsa.
Dari contoh di atas, dengan kekurangan dan kelebihan yang terdapat dalam terjemahan dokumen oleh penerjemah tersumpah, penulis tertarik untuk
mengkritisi dan menilai terjemahan tersebut. Sehingga penulis memberi judul skripsi dengan judul “Penerjemahan Dokumen Resmi Arab-Indonesia Studi
Kritik Gramatikal Terjemahan Penerjemah Resmi Al-Hadi”.
1.2 Pembatasan dan Rumusan Masalah
Untuk mempermudah penelitian dan menghindari perluasan masalah, penulis membatasi masalah penelitian ini dengan penelitian beberapa macam dokumen
resmi, yaitu terjemahan ijasah, surat izin membuka tempat usaha, surat keterangan dokter dan surat kuasa.
Agar penulisan ini tidak meluas, penulis merumuskan masalah ini dengan bentuk pertanyaan yang akan dijawab setelah melalui telaah mendalam. Bentuk
pertanyaannya adalah sebagai berikut: Bagaimana akurasi gramatikal yang dipilih Penerjemah Resmi Al-Hadi dalam
menerjemahkan dokumen resmi Arab-Indonesia?
5
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian, maka tujuan umum yang akan dicapai pada skripsi ini, yaitu:
Mengetahui akurasi gramatikal yang dipilih oleh penerjemah tersumpah Al- Hadi dalam menerjemahkan dokumen resmi Arab-Indonesia.
Manfaat dari hasil penelitian ini, untuk menggugah para penerjemah tersumpah akan pentingnya penguasaan bahasa Indonesia dalam kegiatan
penerjemahan dokumen resmi Arab ke bahasa Indonesia. Bagi penulis untuk menambahnya wawasan dan pengalaman khususnya dalam
penerjemahan dokumen resmi. Sedangkan bagi jurusan terjemah untuk menjadikan penelitian ini sebagai bahan pertimbangan bagi para peneliti
berikutnya. Selain itu, untuk disadari bahwa dalam menerjemah susunan kalimat bahasa
sasaran Bsa tidak harus sama dengan susunan kalimat bahasa sumber Bsu. Dengan kata lain, yang terpenting adalah pesan yang terdapat pada Bsu
tersampaikan pada pembaca.
1.4 Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian studi naskah terjemahan, yaitu dengan cara menginventarisir kata-kata terkait dengan masalah
yang diteliti untuk menyingkap fakta yang ada sekaligus menemukan masalah- masalah baru. Setelah itu, penulis mendeskripsikan masalah tersebut sesuai
dengan data yang ada sehingga dapat mencapai maksud dan tujuan penelitian.
6
Sementara itu, penulis menggunakan metode eksploratif, yaitu dengan cara mengumpulkan data terkait dengan masalah yang diteliti. Setelah itu, penulis
mendeskripsikan masalah tersebut sesuai dengan data yang ada sehingga dapat mencapai maksud dan tujuan penelitian.
Dalam pengumpulan data tersebut, penulis menggunakan teknik komunikasi dan pengamatan observasi. Teknik komunikasi disini, penulis mengadakan
wawancara langsung dengan penerjemah tersumpah Al-Hadi. Sementara untuk teknik pengamatan penulis langsung mengamati dan mencatat segala sesuatu yang
diperlukan. Selain itu penulis merekam semua hasil wawncara dengan penerjemah tersumpah Al-Hadi.
Dalam penulisan ini penulis juga merujuk pada sumber-sumber sekunder berupa buku-buku tentang penerjemahan, kamus bahasa Arab, bahasa Indonesia,
Lingustik, Ensiklopedi, Internet, dan lain-lain. Selain itu, penulis menggunakan kajian pustaka library research.
6
Secara teknis, penulis ini didasarkan pada buku pedoman penulisan karya Ilmiah skripsi,
tesis dan disertasi yang berlaku di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang diterbitkan oleh Center of Quality Development and Assurance CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.
1.6 Sistematika Penulisan