berarti sejauh mana pesan yang dikomunikasikan dalam bentuk lazim, sehingga pembaca Tsa merasa bahwa teks yang dibacanya adalah teks asli yang ditulis
dalam Bsa.
26
Dengan demikian, aspek yang dinilai pada terjemahan itu sendiri, yaitu 1 pesan terterjemahkan atau tidak; 2 kewajaran dan ketepatan pengalihan pesan;
3 kesesuaian hal-hal teknis dalam kerja penerjemahan dengan tata bahasa dan ejaan yang berlaku.
27
2.2.5.2 Cara Menilai Terjemahan
Hidayatullah berpendapat bahwa penilaian terhadap kualitas terjemahan selain dapat dilakukan secara langsung dengan mengamati dan membaca dengan cermat,
penilaian itu juga dapat dilakukan dengan cara memberi penilaian secara matematis. Meskipun penilaian terhadap hasil terjemahan bersifat subyektif-
relatif, tetapi penilaian secara matematis perlu dilakukan
.
28
Pedoman penilaian yang Hidayatullah tawarkan itu adalah sebagai berikut: 1. Klausa atau kalimat yang tidak diterjemahkan, berakibat pada pengurangan
skor sebanyak 10 poin. 2. Terjemahan yang salah pesan, berakibat pada pengurangan skor sebanyak 5
poin. 3. Frase, diksi, kolokasi, konstruksi atau komposisi, dan tata bahasa yang tidak
dialihkan secara tepat sesuai kaidah dalam Bsa, berakibat pada pengurangan skor sebanyak 2 poin.
26
Moch. Syarif Hidayatullah, Tarjim Al-An: Cara Mudah Menerjemahkan Arab-Indonesia, h. 71
27
Moch. Syarif Hidayatullah, Tarjim Al-An: Cara Mudah Menerjemahkan Arab-Indonesia
28
Moch. Syarif Hidayatullah, Tarjim Al-An: Cara Mudah Menerjemahkan Arab-Indonesia
29
4. Kesalahan ejaan dan tanpa baca, berakibat pada pengurangan skor sebanyak 1 poin.
Penilaian di atas dapat dirumuskan sebagaimana pada tabel berikut:
Tabel 6. Model Penilaian Moch. Syarif Hidayatullah Jenis Kesalahan
Kasus Kesalahan Skor Nilai
Kalimat tidak diterjemahkan -10
Kalimat terjemahan salah pesan
-5 Ketidaktepatan diksi, ejaan
dan tata bahasa -1
-2
Jumlah Total
Untuk menggunakan model penilaian tersebut, penilai harus memperhatikan beberapa hal di bawah ini:
a. penilaian pada hasil terjemahan yang telah berbentuk buku dapat dilakukan
dengan cara mengambil beberapa halaman. b.
Setiap lembar halaman terjemahan diberi skor awal 100 poin. c.
Setelah itu, hitunglah skor kesalahan sesuai dengan pedoman di atas. d.
Lalu, jumlahlah semua skor kesalahan dalam setiap halaman yang dinilai. e.
Skor awal setiap halaman kemudian dikurangi skor kesalahan. f.
Skor setiap halaman dijumlahkan, lalu dibagi dengan jumlah halaman. g.
Hasil skor rata-rata menjadi nilai akhir dari terjemahan yang dinilai. h.
Setelah itu, nilai akhir itu dipergunakan untuk menilai apakah terjemahan tersebut termasuk terjemahan istimewa 90-100; sangat baik 80-89; baik
70-79, sedang 60-69, kurang 50-59, buruk 0-49.
29
29
Moch. Syarif Hidayatullah, Tarjim Al-An: Cara Mudah Menerjemahkan Arab-Indonesia, h. 71- 72
30
Kemudian penilaian tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: Jumlah skor tiap halaman 100-jumlah kesalahan = NILAI AKHIR
Jumlah halaman yang dinilai
2.3 Kajian Terdahulu tentang Teori Penerjemahan, Aspek Gramatikal, dan Penerjemah Dokumen Hukum
2.3.1 Teori penerjemahan
Pada teori penerjemahan penulis menggunakan buku Moch. Syarif Hidayatullah sebagai pedoman. Buku-buku tersebut adalah Tarjim al-An: Cara Mudah
Menerjemahkan Arab-Indonesia 2009 dan Diktat Teori dan Permasalahan
Penerjemahan 2007. Di samping itu, penulis tetap memperhatikan buku-buku
lainnya apabila diperlukan dalam menganalisi data.
2.3.1.1 Definisi Penerjemahan
Banyak definisi yang diberikan oleh para ahli. Eugene A. Nida dan Charles Taber sebagaimana telah dikutip oleh Widyamartaya, memberikan definisi tentang
penerjemahan, yaitu “Translating consists in reproducing in the receptor language the closest natural aquivalent of the source language message, first in
terms of meaning and secondly in terms of style ” Penerjemahan adalah usaha
menghasilkan kembali pesan dalam bahasa sumber Bsu ke dalam bahasa sasaran Bsa dengan padanan alami sedekat mungkin, pertama menyangkut maknanya,
kemudian gaya bahasanya.
30
Seperti yang dikutip Sayogie, P. Newmark memberikan definisi tentang penerjemahan, yaitu “Rendering the meaning of a text into another language in
30
Widyamartaya, Seni Menerjemahkan, Yogyakarta: Kanisius, 1989, h. 11
31