Pengukuran Hidrolisis FDA Pengukuran Kadar Protein Eketraseluler dengan Metode Lowry Analisis Hasil Biosolubilisasi Batubara oleh Kapang Penicilium sp.

3.3.8. Pengukuran Hidrolisis FDA

Supernatan dimasukkan 1 ml ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 4 ml KH 2 PO 4 buffer pH 7,6 60 mM. Reaksi dimulai dengan menambahkan 40 µg FDA Fluorescien diacetate dalam 4 ml aseton, kemudian diinkubasi dalam pengocokan selama 20 menit. Setelah penginkubasian segera ditambahkan aseton sebanyak 4 ml untuk menghentikan reaksi. Suspensi disaring dengan kertas Whatman No. 1, filtrat dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditutup dengan kertas parafilm dan disimpan dalam es batu untuk menguapkan aseton. Nilai OD ditera dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 490 nm Breeuwer, 1996.

3.3.9. Pengukuran Kadar Protein Eketraseluler dengan Metode Lowry

Sebanyak 0,5 ml sampel ditambahkan 2,5 ml larutan Lowry I dan diinkubasi pada suhu ruang selama 10 menit. Kemudian ditambahkan 0,25 ml larutan Lowry II, divortek dan diinkubasi pada suhu ruang selam 30 menit. Setelah itu absorbansi dibaca dengan Spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 750 nm dan dibandingkan dengan standar Bovine Serum Albumin BSA Apriyanto et al., 1989. Pengukuran kadar protein ekstraseluler bertujuan untuk mengetahui seberapa besar enzim ekstraseluler diekresikan oleh kapang.

3.3.10. Analisis Hasil Biosolubilisasi Batubara oleh Kapang Penicilium sp.

dan Trichoderma sp. Dengan Menggunakan GC-MS Supernatan dan pelarut dicampurkan dengan perbandingan 1:1. Pelarut yang digunakan adalah benzena : heksana : dietil eter dengan perbandingan 3:1:1. Campuran tersebut dimasukkan ke dalam corong Buchner lalu diaduk sampai bercampur kemudian didiamkan beberapa saat sampai terbentuk fase atas dan bawah. Fase atas dipakai untuk identifikasi jenis senyawa produk hasil biosolubilisasi batubara dan menentukan kadarnya dengan menggunakan GC-MS Shimadzu. Kolom yang digunakan adalah Dimethyl polysiloxana dengan kondisi suhu kolom oven 50 C, suhu injeksi 280 C, laju alir 1,54 mlmenit, dan fase gerak gas helium. Kontrol yang digunakan adalah medium MMSS yang ditambahkan serbuk batubara yang diiradiasi dan tidak diiradiasi Silva et al., 2007.

3.3.11. Karakteristik Enzim Ekstraseluler dengan Elektroforesis