Iradiasi Gamma TINJAUAN PUSTAKA

hanya berdasarkan ukurannya BM di dalam kompleks SDS protein yang lebih besar mempunyai mobilitas yang lebih kecil dibandingkan dengan kompleks yang lebih kecil Hames, 1998.

2.7. Iradiasi Gamma

Iradiasi merupakan pemancaran suatu energi elektromagnetik atau partikel- partikel dengan kecepatan tinggi. Iradiasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu iradiasi panas dan iradiasi pengion. Iradiasi panas menggunakan frekuensi rendah atau dengan panjang gelombang tinggi, misalnya infra merah. Iradiasi pengion menggunakan frekuensi tinggi, misalnya sinar alfa α, sinar beta β, dan sinar gamma Akhadi, 1997. Aplikasi sumber iradiasi pengion telah meluas dalam berbagai bidang. Pemanfaatan sumber iradiasi misalnya bidang kedokteran, bidang industri dan bidang pertanian. Efek kerusakan yang ditimbulkan bergantung pada jenis dan kualitas iradiasi karena mempunyai daya tembus yang rendah dan bermuatan positif, bentuk sinar alfa α merupakan partikel inti He yang bergerak cepat. Partikel beta β memiliki daya tembus lebih besar dibandingkan sinar alfa α dan bermuatan negatif Darussalam, 1996. Sinar gamma merupakan jenis iradiasi yang bisa digunakan dalam berbagai bidang karena muatan netral, panjang gelombang pendek dan daya tembus paling tinggi sehingga energi sinar gamma yang dipancarkan sumber terhadap target dapat menimbulkan perubahan pada komposisinya. Perubahan dapat terjadi secara acak dan tiba-tiba. Besar kecilnya efek iradiasi gamma tergantung dari energi dan jarak sumber radioaktif Lehninger, 1994.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian.

Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan bulan Juli tahun 2010 dan bertempat di Badan Tenaga Nuklir Nasional, Pasar Jum’at Jakarta.

3.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan analitik, mikropipet, refrigerator, sentrifuse, pH meter, spektrofotometer Uv-vis, autoklaf, pipet tetes, Gas Chromatograph Mass Spectrometer GC-MS Shimadzu dan Mini Protein-Gel Elektroforesis “Atto”. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah batubara subbituminus, kertas whatman No.1, alkohol 70 , NaCl 0,85 , isolat kapang Penicillium sp. dan Trichoderma sp. koleksi dari BATAN Irawan Sugoro, aseton, akuades, medium Potato Dextrose Agar PDA, Medium Minimal Salt MMS, agar bakto, sukrosa 1 , Lowry I 2 Na 2 CO 3 dalam NaOH 0,1 N ; 2,7 K.Na tartat; 2 CuSO 4 , Lowry II Folin dan akuades 1:1 , Larutan Standar BSA, buffer sampel, Separating Gel 10 dan Stacking Gel 45, tanin, methylene blue, manganese chloride, dan fluorescien diacetate.