Kapang Trichoderma sp. Kapang Pengsolubilisasi Batubara

medium yang lebih gelap selama proses kultur atau cairan gelap pada permukaan batubara ketika ditumbuhkan pada permukaan kultur agar. Diketahui bahwa tedapat beberapa jenis mikroorganisme dari jenis bakteri maupun fungi yang dapat mengubah batubara padat menjadi produk cair, dengan minimalisasi hilangnya kandungan energi total awal Faison et al., 1989.

2.3.1. Kapang Trichoderma sp.

Ciri-ciri spesifik kapang Trichoderma sp. adalah mempunyai konidia, sterigmata, konidiofora, miselium berseptat Gambar 2. Koloni kapang Trichoderma sp. tersebut berumur 7 hari, penampakan koloninya dilihat menggunakan mikroskop pada perbesaran 400 X Kuraesin, 2009. Kapang Trichoderma sp. mempunyai konidiofora bercabang banyak, ujung percabangannya merupakan sterigma, membentuk konidia bulat atau oval, berwarna hijau terang, dan berbentuk bola-bola berlendir Fardiaz, 1989. A. Konidia B. Sterigma C. Konidiofora Gambar 2. Kapang Trichoderma sp. Kuraesin, 2009 Kapang Trichoderma sp. diklasifikasikan menurut sistem nama binomial yaitu: Kingdom Fungi; Filum Eumycota; Sub Filum Deuteromycota; Kelas Hyphomycetes; Ordo Hyphomycetales; Famili Moniliaceae; Genus Trichoderma dan Spesies Trichoderma sp. Koloni dari kapang Trichoderma sp. berwarna putih, kuning, hijau muda, dan hijau tua. Susunan sel kapang Trichoderma sp. bersel banyak berderet membentuk benang halus yang disebut dengan hifa. Hifa pada jamur ini berbentuk pipih, bersekat, dan bercabang-cabang membentuk anyaman yang disebut miselium. Miseliumnya dapat tumbuh dengan cepat dan dapat memproduksi berjuta-juta spora, karena sifatnya inilah Trichoderma sp. dikatakan memiliki daya kompetitif yang tinggi. Dalam pertumbuhannya, bagian permukaan akan terlihat putih bersih, dan bermiselium kusam. Setelah dewasa, miselium memiliki warna hijau kekuningan Carlile dan Watkinson, 1994. Trichoderma sp. adalah salah satu jamur tanah yang tersebar luas kosmopolitan, yang hampir dapat ditemui di lahan-lahan pertanian dan perkebunan. Trichoderma sp. bersifat saprofit pada tanah, kayu, dan beberapa jenis bersifat parasit pada jamur lain. Pada spesies saprofit, kapang tumbuh pada kisaran suhu optimal 22-30°C. Suhu optimal untuk pertumbuhan kapang ini adalah 32-35°C dan pH optimal sekitar 4.0. Trichoderma sp. berkembangbiak secara aseksual dengan membentuk spora di ujung fialida atau cabang dari hifa Mazur et al., 2006. Miselium Trichoderma sp. dapat menghasilkan suatu enzim yang bermacam-macam, termasuk enzim selulase pendegradasi selulosa dan kitinase pendegradsi kitin. Oleh karena adanya enzim selulase, Trichoderma sp. dapat tumbuh secara langsung di atas kayu yang terdiri atas selulosa sebagai polimer dari glukosa. Oleh karena adanya kitinase, Trichoderma sp. dapat bersifat sebagai parasit bagi jamur yang lainnya. Secara alami seseorang dapat sering menemukan Trichoderma sp. yang menjadi parasit pada badan buah dan miselia dari jamur yang lain Carlile dan Watkinson, 1994. Penelitian sebelumnya Sugoro et al. 2009 membuktikan bahwa kapang Trichoderma sp. memiliki nilai absorbansi tertinggi, artinya berarti telah melakukan pendegradasian batubara tertinggi pada hari ke-2 inkubasi yaitu 1,936. Kapang Trichoderma sp. mampu tumbuh menggunakan medium batubara dan memiliki nilai pH medium yang berfluktuasi, artinya telah terjadi proses degradasi selama proses inkubasi.

2.3.2. Kapang Penicillium sp.