Instrumen Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

b. Skala dukungan sosial Merupakan kuesioner yang berisi 50 item untuk mengukur dukungan seseorang dalam bermain game online. Skala ini terdiri dari lima dimensi, yaitu: dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informasi, dan dukungan jaringan yang mempunyai dua belas indikator. Penulis melakukan adaptasi dari skala ini dengan mengubah kalimat-kalimat item yang ada agar lebih sesuai dengan bahasa sehari-hari subjek penelitian dan mengganti beberapa item menjadi 50 item dengan menggunakan skala model Likert terdiri dari sangat tidak setuju STS, tidak setuju TS, setuju S, sangat setuju SS. Tabel 3.3 Blueprint skala dukungan sosial No. Dimensi Indikator Butir Pertanyaan Jumlah Favorable Unfavorable 1. Dukungan emosional 1. Perhatian 1, 6, 8 13 14 2. Peduli 5, 9 12, 14 3. empati dan kasih sayang 2, 3, 4, 7, 10 11 2. Dukungan penghargaan 1. mengharga 16 19, 21 8 2. diterima oleh teman 15, 18 - 3. penilaian positif terhadap teman 17, 20 22 3. Dukungan instrumental 1. bantuan langsung berupa mater 22, 24, 32 27, 36 15 2. bantuan langsung berupa tindakan 25, 26, 29, 30, 33, 34, 35 28, 31, 37 4. Dukungan informasi 1. membantu memecahkan masalah 38, 40, 41 - 6 2. memberikan nasehatsolusi, serta memberikan bimbingan 39, 42 43 5. Dukungan jaringan 1. ikut serta dalam aktivitas kelompok 44, 45, 48 50 7 2. memberikan rasa kebersamaan dalam kelompok 46, 47 49 Total 50

3.5 Uji Validitas Konstruk Instrumen Pengumpulan Data

Sebelum melakukan analisis data, peneliti melakukan pengujian terhadap validitas konstruk ketiga instrumen yang dipakai, yaitu adiksi game online, dukungan sosial dan motivasi bermain game online. Peneliti melakukan uji validitas konstruk instrument tersebut dengan menggunakan CFA Confirmatory factor analysis. Adapun logika dari CFA Umar, 2012 yaitu: 1. Bahwa ada sebuah konsep atau trait berupa kemampuan yang didefinisikan secara operasional sehingga dapat disusun pertanyaan atau pernyataan untuk mengukurnya. Kemampuan ini disebut faktor, sedangkan pengukuran terhadap faktor ini dilakukan melalui analisis terhadap respon atas item-itemnya. 2. Teori setiap item hanya mengukur satu faktor saja, begitupun juga tiap subtes hanya mengukur satu faktor juga. Artinya baik item maupun subtes bersifat unidimensional. 3. Dengan data yang tersedia dapat digunakan untuk mengestimasi matriks korelasi antar item yang seharusnya diperoleh jika memang unidimensional. Matriks korelasi ini disebut sigma ∑, kemudian dibandingkan dengan matriks dari data empiris, yang disebut matriks S. Jika teori tersebut benar unidimensional maka tentunya tidak ada perbedaan antara matriks ∑ - matriks S atau bisa juga dinyatakan dengan ∑ - S = 0. 4. Pernyataan tersebut dijadikan hipotesis nihil yang kemudian diuji dengan chi square. Jika hasil chi square tidak signifikan p0.05, maka hipotesis nihil tersebut “tidak ditolak”. Artinya teori unidimensionalitas tersebut dapat diterima bahwa item ataupun subtes instrumen hanya mengukur satu faktor saja. 5. Jika model fit, maka langkah selanjutnya menguji apakah item signifikan atau tidak mengukur apa yang hendak diukur, dengan menggunakan t-test. Jika hasil t-test tidak signifikan maka item tersebut tidak signifikan dalam mengukur apa yang hendak diukur, bila perlu item yang demikian di drop dan sebaliknya. 6. Terakhir, apabila dari hasil CFA terdapat item yang koefisien muatan faktornya negatif, maka item tersebut harus di drop. Sebab hal ini tidak sesuai dengan sifat item, yang bersifat positif favorable. Adapun pengujian analisis CFA seperti ini dilakukan dengan bantuan software LISREL 8.70 Joreskog Sorbom, 1999.

3.5.1 Uji validitas skala adiksi game online

Pada skala adiksi ini,pertama diteorikan bahwa ada tiga komponen adiksi game onlineyang masing-masing diukur oleh item yang telah ditetapkan. Tiga komponen tersebut adalah Withdrawl and Social Problem, Time Management and performance dan reality Subtitute. Adapun hasil dari uji validitas konstruk pada setiap komponen dari adiksi dijelaskan pada setiap subbab berikut ini: Peneliti menguji apakah 27 item yang ada bersifat unidimensional dalam mengukur adiksi game online. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan, model satu faktor menghasilkan Chi-Square= 2457,00, df= 321, PValue= 0.000000, RMSEA= 0.157 yang berarti tidak fit. Namun setelah dilakukan modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibolehkan atau dibebaskan bekolerasi satu sama lainnya, maka diperoleh model unidimensional yang fit dengan Chi-Square= 2261.65, df= 189, PValue= 0.05208, dan RMSEA= 0.025. Dengan demikian, model satu faktor dapat diterima, yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja, yaitu adiksi game online. Model fit tersebut ditunjukkan pada lampiran tiga. Tahapan selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di-drop atau tidak, maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilat t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel berikut ini: Tabel 3.4 Muatan faktor item adiksi game oline NO. KOEFISIEN STANDART ERROR NILAI T SIGNIFIKAN 1. 0.57 0.05 11.64 V 2. 0.49 0.05 10.65 V 3. 0.31 0.15 2.03 V 4. 0.58 0.07 8.10 V 5. 0.61 0.07 8.73 V 6. 0.65 0.07 9.45 V 7. 0.60 0.06 10.13 V 8. 0.38 0.18 2.15 V 9. 0.91 0.07 12.30 V 10. 0.69 0.09 7.51 V 11. 0.63 0.05 11.68 V 12. 0.30 0.15 2.04 V 13. 0.24 0.04 6.24 V 14. 0.59 0.06 10.52 V 15. 0.20 0.06 3.07 V 16. 0.65 0.07 9.23 V 17. 1.19 0.21 5.55 V 18. 0.66 0.07 9.89 V 19. 0.25 0.04 6.67 V 20. 0.31 0.06 4.97 V 21. 0.09 0.03 2.79 V 22. 0.58 0.07 7.99 V 23. 1.06 0.18 5.96 V 24. 0.65 0.07 8.84 V 25. 0.69 0.07 9.38 V 26. 0.75 0.07 10.11 V 27. 0.55 0.09 6.02 V

3.5.2 Uji validitas skala motivasi bermain game online MMORPG

Pada skala uji motivasi ini, pertama diteorikan bahwa ada tiga faktor komponen motivasi bermain Game online MMORPG yang masing-masing diukur oleh item yang telah ditetapkan. Tiga komponen tersebut adalah Achievement, Social, dan Immersion. Adapun hasil dari uji validitas konstruk pada setiap faktor dari motivasi dijelaskan pada setiap subbab berikut:

3.5.2.1 Uji validitas skala achievement

Dalam subbab ini peneliti menguji apakah empat item yang ada bersifat unidimensional dalam mengukur Achievement. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan, model satu faktor menghasilkan Chi-Square= 701.91, df= 54, PValue= 0.00000, RMSEA= 0.211 yang berarti tidak fit. Namun setelah dilakukan modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibolehkan atau dibebaskan berkolerasi satu sama lainnya, maka diperoleh model unidimensional yang fit dengan Chi-Square= 45.11, df= 33, PValue= 0.07786, RMSEA= 0.037. Dengan demikian, model satu faktor dapat diterima, yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja, yaitu achievement. Model fit tersebut ditunjukkan pada lampiran empat. Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu perlu di- drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap