Uji Validitas Konstruk Instrumen Pengumpulan Data

3.5.2 Uji validitas skala motivasi bermain game online MMORPG

Pada skala uji motivasi ini, pertama diteorikan bahwa ada tiga faktor komponen motivasi bermain Game online MMORPG yang masing-masing diukur oleh item yang telah ditetapkan. Tiga komponen tersebut adalah Achievement, Social, dan Immersion. Adapun hasil dari uji validitas konstruk pada setiap faktor dari motivasi dijelaskan pada setiap subbab berikut:

3.5.2.1 Uji validitas skala achievement

Dalam subbab ini peneliti menguji apakah empat item yang ada bersifat unidimensional dalam mengukur Achievement. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan, model satu faktor menghasilkan Chi-Square= 701.91, df= 54, PValue= 0.00000, RMSEA= 0.211 yang berarti tidak fit. Namun setelah dilakukan modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibolehkan atau dibebaskan berkolerasi satu sama lainnya, maka diperoleh model unidimensional yang fit dengan Chi-Square= 45.11, df= 33, PValue= 0.07786, RMSEA= 0.037. Dengan demikian, model satu faktor dapat diterima, yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja, yaitu achievement. Model fit tersebut ditunjukkan pada lampiran empat. Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu perlu di- drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t 1.96 artinya item tersebut signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item pengukuran achievement disajikan pada tabel 3.5. Tabel 3.5 Muatan faktor item achievement NO. KOEFISIEN STANDARD ERROR NILAI T SIGNIFIKAN 1. 0.31 0.06 4.98 V 2. 0.47 0.06 7.83 V 3. 0.31 0.06 5.04 V 4. 0.34 0.06 5.61 V 5. 0.35 0.06 5.62 V 6. 0.59 0.06 10.00 V 7. 0.78 0.05 14.51 V 8. 0.80 0.05 15.34 V 9. 0.83 0.05 16.29 V 10. 0.83 0.05 16.21 V 11. 0.78 0.05 14.81 V 12. 0.63 0.06 10.95 V Keterangan: tanda V=signifikan t1.96; X=tidak signifikan Dari tabel 3.5 dapat dilihat bahwa seluruh item signifikan t 1,96 dan semua koefisien sudah bermuatan positif. Artinya semua koefisien muatan faktor dari item sesuai dengan sifat item yang semuanya bersifat favorable. Dengan demikian item- item tersebut tidak akan di- drop. 3.5.2.2 Uji validitas skala Sosial Peneliti menguji apakah 12 item yang benar-benar bersifat unidimensional, artinya hanya mengukur sosial. Dari hasil analisis CFA dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan Chi Square = 441.14, df = 54, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.163. Namun, setelah dilakukan modifikasi sebanyak 23 kali terhadap model dengan membebaskan korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item yang dianalisis, maka diperoleh model fit dengan nilai Chi Square = 41.96, df = 32, P-value = 0.11183, RMSEA = 0.034. Artinya, model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu sosial. Model fit tersebut ditunjukkan pada lampiran lima. Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu perlu di-drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t 1.96 artinya item tersebut signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item pengukuran sosial disajikan pada tabel 3.6 Tabel 3.6 Muatan faktor item sosial NO. KOEFISIEN STANDARD ERROR NILAI T SIGNIFIKAN 1. 0.12 0.06 1.98 V 2. 0.45 0.06 7.61 V 3. 0.46 0.07 6.71 V 4. 0.71 0.06 12.20 V 5. 0.76 0.05 13.94 V 6. 0.73 0.05 13.77 V 7. 0.70 0.05 12.88 V 8. 0.78 0.06 14.00 V 9. 0.66 0.06 11.96 V 10. 0.71 0.06 12.86 V 11. 0.36 0.06 5.86 V 12. 0.37 0.06 6.04 V Keterangan: tanda V=signifikan t1.96; X=tidak signifikan Dari tabel 3.6 dapat dilihat bahwa seluruh item signifikan t 1,96 dan semua koefisien sudah bermuatan positif. Artinya semua koefisien muatan faktor dari item sesuai dengan sifat item yang semuanya bersifat favorable. Dengan demikian item- item tersebut tidak akan di-drop.

3.5.2.3 Uji validitas skala Immersion

Peneliti menguji apakah 16 item yang ada benar-benar bersifat unidimensional, artinya benar-benar hanya mengukur immersion. Dari hasil analisis CFA dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan Chi Square = 1419.89, df = 104, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.217. Namun, setelah dilakukan modifikasi terhadap model dengan membebaskan korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item yang dianalisis, maka diperoleh model fit dengan nilai Chi Square =79.72 , df = 62, P-value = 0.06926, RMSEA = 0.032. Artinya, model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu immersion. Model fit tersebut ditunjukkan pada lampiran enam. Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu perlu di- drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t 1.96 artinya item tersebut signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item pengukuran immersion disajikan pada tabel 3.7 Tabel 3.7 Muatan faktor item immersion NO. KOEFISIEN STANDARD ERROR NILAI T SIGNIFIKAN 1. 0.36 0.06 5.74 V 2. 0.51 0.06 8.52 V 3. 0.25 0.07 3.80 V 4. 0.33 0.07 5.09 V 5. 0.42 0.06 6.76 V 6. 0.58 0.06 9.92 V 7. 0.5 0.06 9.98 V 8. 0.57 0.06 9.08 V 9. 0.41 0.06 6.39 V 10. 0.75 0.05 13.62 V 11. 0.46 0.06 7.58 V 12. 0.63 0.06 10.82 V .13. 0.67 0.06 11.58 V 14. 0.82 0.05 15.41 V 15. 0.67 0.06 11.60 V 16. 0.59 0.06 10.01 V Keterangan: tanda V=signifikan t1.96; X=tidak signifikan. Dari tabel 3.7 dapat dilihat bahwa seluruh item signifikan t 1,96 dan semua koefisien sudah bermuatan positif. Artinya semua koefisien muatan faktor dari item sesuai dengan sifat item yang semuanya bersifat favorable. Dengan demikian item- item tersebut tidak akan di-drop. 3.5.3 Uji validitas skala dukungan sosial 3.5.3.1 Uji validitas skala dukungan emosional Peneliti menguji apakah delapan item yang benar-benar bersifat unidimensional, artinya benar-benar hanya mengukur emosional. Dari hasil analisis CFA dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan Chi Square = 213.28, df = 20, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.190. Namun, setelah dilakukan modifikasi terhadap model dengan membebaskan korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item yang dianalisis, maka diperoleh model fit dengan nilai Chi Square = 19.44, df = 11, P-value = 0.05361, RMSEA = 0.053. Artinya, model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu emosional. Model fit tersebut ditunjukkan pada lampiran tujuh. Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu perlu di-drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t 1.96 artinya item tersebut signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item pengukuran emosional disajikan pada tabel 3.8. Tabel 3.8 Muatan faktor item dukungan emoisonal NO. KOEFISIEN STANDARD ERROR NILAI T SIGNIFIKAN 1. 0.61 0.06 10.59 V 2. 0.79 0.06 13.80 V 3. 0.78 0.05 14.63 V 4. 0.86 0.06 15.51 V 5. 0.70 0.06 12.61 V 6. 0.31 0.06 4.86 V 7. 0.33 0.06 5.58 V 8. 0.19 0.06 3.18 V Keterangan: tanda V=signifikan t1.96; X=tidak signifikan. Dari tabel 3.8 dapat dilihat bahwa seluruh item signifikan t 1,96 dan semua koefisien sudah bermuatan positif. Artinya semua koefisien muatan faktor dari item sesuai dengan sifat item yang semuanya bersifat favorable. Dengan demikian item- item tersebut tidak akan di-drop.

3.5.3.2 Uji validitas skala dukungan penghargaan

Peneliti menguji apakah item yang benar-benar bersifat unidimensional, artinya benar-benar hanya mengukur penghargaan. Dari hasil analisis CFA dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan Chi Square = 209.84, df = 20, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.188. Namun, setelah dilakukan modifikasi terhadap model dengan membebaskan korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item yang dianalisis, maka diperoleh model fit dengan nilai Chi Square = 10.02, df = 13, P-value = 0.12094, RMSEA = 0.041. Artinya, model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu penghargaan. Model fit tersebut ditunjukkan pada lampiran delapan. Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu perlu di-drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t 1.96 artinya item tersebut signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item pengukuran penghargaan disajikan pada tabel 3.9. Tabel 3.9 Muatan faktor item dukungan penghargaan NO. KOEFISIEN STANDART ERROR NILAI T SIGNIFIKAN 1. 0.40 0.06 6.50 V 2. 0.52 0.06 8.49 V 3. 0.65 0.06 11.00 V 4. 0.72 0.06 11.35 V 5. 0.78 0.06 13.99 V 6. 0.74 0.06 13.03 V 7. 0.77 0.06 13.56 V 8. 0.61 0.06 10.23 V Keterangan: tanda V=signifikan t1.96; X=tidak signifikan. Dari tabel 3.9 dapat dilihat bahwa seluruh item signifikan t 1,96 dan semua koefisien sudah bermuatan positif. Artinya semua koefisien muatan faktor dari item sesuai dengan sifat item yang semuanya bersifat favorable. Dengan demikian item- item tersebut tidak akan di- drop.

3.5.3.3. Uji validitas skala dukungan instrumental

Peneliti menguji apakah enam item yang ada bersifat unidimensional, artinya hanya mengukur instrumental. Dari hasil analisis CFA dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan Chi Square = 123.21, df = 9, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.217. Namun, setelah dilakukan modifikasi sebanyak 5 kali terhadap model dengan membebaskan korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item yang dianalisis, maka diperoleh model fit dengan nilai Chi Square = 6.34, df = 5, P-value = 0.27413, RMSEA = 0.032. Artinya, model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu instrumental. Model fit tersebut ditunjukkan pada lampiran sembilan. Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu perlu di-drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t 1.96 artinya item tersebut signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item pengukuran instrument disajikan pada tabel 3.10. Tabel 3.10 Muatan faktor item dukungan instrumental NO. KOEFISIEN STANDARD ERROR NILAI T SIGNIFIKAN 1. 0.71 0.06 12.27 V 2. 0.83 0.06 14.81 V 3. 0.71 0.06 12.27 V 4. 0.49 0.06 7.81 V 5. 0.45 0.07 6.67 V 6. 0.55 0.06 8.98 V Keterangan: tanda V=signifikan t1.96; X=tidak signifikan. Dari tabel 3.10dapat dilihat bahwa seluruh item signifikan t 1,96 dan semua koefisien sudah bermuatan positif. Artinya semua koefisien muatan faktor dari item sesuai dengan sifat item yang semuanya bersifat favorable. Dengan demikian item- item tersebut tidak akan di-drop.

3.5.3.4 Uji validitas skala dukungan informasi

Peneliti menguji apakah tiga item yang benar-benar bersifat unidimensional, artinya benar-benar hanya mengukur informasi. Dari hasil analisis CFA dengan model satu faktor, ternyata fit dengan Chi Square = 0.00, df = 0, P-value = 1.00000, RMSEA = 0.00. Artinya, model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu informasi. Model fit tersebut ditunjukkan pada lampiran 10. Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu perlu di-drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t 1.96 artinya item tersebut signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item pengukuran informasi disajikan pada tabel 3.11. Tabel 3.11 Muatan faktor item dukungan informasi NO. KOEFISIEN STANDARD ERROR NILAI T SIGNIFIKAN 1. 0.50 0.06 8.91 V 2. 1.02 0.07 15.58 V 3. 0.67 0.06 10.68 V Keterangan: tanda V=signifikan t1.96; X=tidak signifikan. Dari tabel 3.11dapat dilihat bahwa seluruh item signifikan t 1,96 dan semua koefisien sudah bermuatan positif. Artinya semua koefisien muatan faktor dari item sesuai dengan sifat item yang semuanya bersifat favorable. Dengan demikian item- item tersebut tidak akan di-drop.

3.5.3.5 Uji validitas skala dukungan jaringan

Peneliti menguji apakah item yang ada benar-benar bersifat unidimensional, artinya hanya mengukur jaringan. Dari hasil analisis CFA dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan Chi Square = 37.11, df = 5, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.155. Namun, setelah dilakukan modifikasi terhadap model dengan membebaskan korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item yang dianalisis, maka diperoleh model fit dengan nilai Chi Square = 3.71, df = 4, P-value = 0.44667, RMSEA = 0.000. Artinya, model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu jaringan. Model fit tersebut ditunjukkan pada lampiran 11. Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu perlu di- drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t 1.96 artinya item tersebut signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item pengukuran kelompok disajikan pada tabel 3.12. Tabel 3.12 Muatan faktor item dukungan jaringan NO. KOEFISIEN STANDARD ERROR NILAI T SIGNIFIKAN 1. 0.55 0.08 7.28 V 2. 0.69 0.08 8.57 V 3. 0.53 0.07 7.07 V 4. 0.29 0.07 3.92 V 5. 0.28 0.08 3.69 V Keterangan: tanda V=signifikan t1.96; X=tidak signifikan. Dari tabel 3.12 dapat dilihat bahwa seluruh item signifikan t 1,96 dan semua koefisien sudah bermuatan positif. Artinya semua koefisien muatan faktor dari item sesuai dengan sifat item yang semuanya bersifat favorable. Dengan demikian item- item tersebut tidak akan di-drop.

3.6 Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut : 1. Sebelum turun ke lapangan, peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti kemudian mengadakan studi pustaka untuk malihat masalah tersebut dari sudut pandang teoritis. Setelah mendapatkan teori-teori secara lengkap kemudian menyiapkan, membuat dan menyusun alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu alat ukur Adiksi Game onlineyang berupa kuesioner dari skala Likert, alat ukur motivasi bermain game online jenis MMORPG yang berupa kuesioner dari skala likert, dan alat ukur dukungan sosial yang berupa kuesioner dari skala model Likert. 2. Menentukan sampel penelitian yaitu remaja yang aktif bermain game onlinedi Indonesia. Pengambilan sample dilakukan dengan teknik accidental sampling dan angket disebarkan dengan dua cara, secara online melalui social media, forum di internet dan secara offlinedengan memberikan angket secara langsung kepada responden yang bersangkutan. 3. Selanjutnya, setelah mendapatkan data yang diinginkan peneliti kemudian melakukan pengolahan dan pengujian terhadap data yang sudah didapatkan, serta menganalisi hasil penelitian.

3.7 Teknik Analisis Data

Untuk menguji hipotesis penelitian mengenai hubungan antara dukungan sosial, dan motivasi bermain game online yang mempengaruhi adiksi game online pada remaja secara empiris, maka peneliti mengolah data yang didapat dengan menggunakan teknik statistic Multiple Regression Analysis analisis regresi berganda. Teknik analisis regresi berganda ini digunakan agar dapat menjawab hipotesis nihil yang ada di Bab 2. Dengan dependent variabel yaitu adiksi game online, dan independent variabel dukungan sosial dan motivasi bermain game online, maka persamaan regresinya adalah sebagai berikut: Dengan penjelasan sebagai berikut: Y = Adiksi game online a = konstan intersepsi b = koefisien regresi X 1 = dukungan sosial emosional X 2 = dukungan sosial penghargaan X 3 = dukungan sosial instrumental X 4 = dukungan sosial informasi X 5 = dukungan sosial jaringan X 6 = achievement X 7 = social X 8 = immersion e = Residual Melalui regresi berganda ini dapat diperoleh nilai R, yaitu koefisien korelasi berganda antara adiksi game online DV dengan dukungan sosial dan motivasi bermain game online IV. Besarnya kemungkinan adiksi game onlineremaja di Y= a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + b 6 X 6 + b 7 X 7 + b 8 X 8 + e sebabkan oleh faktor-faktor yang telah disebutukan tadi menunjukkan oleh koefisien determinasi berganda atau R 2 . R 2 merupakan proporsi varians dari adiksi game online remaja yang dijelaskan oleh dukungan sosial dan motivasi bermain game online. Untuk mendapatkan nilai R 2 , digunakan rumusan sebagai berikut: R 2 = Uji R 2 diuji untuk membuktikan apakah penambahan varians dari independen variabel satu per satu signifikan atau tidak penambahannya. Untuk membuktikan apakah reegresi X pada Y signifikan atau tidak, maka dapat di uji dengan menggunakan uji F, untuk membuktikan hal terssebut dengan menggunakan rumus F, yaitu sebagai berikut: F = Pembagian disini adalah R 2 itu sendiri dengan df nya yaitu k, ialah jumlah independen variabel yang dianalisis, sedangkan penyebutnya 1 – R 2 dibagi dengan N – K – 1 dimana N adalah jumlah sampel. Dari hasil uji F yang dilakukan nantinya, dapat dilihat apakah variabel-variabel independen yang diujikan memiliki pengaruh terhadap dependen variabel. Kemudian untuk menguji apakah pengaruh yang diberikan variabel-variabel independen signifikan terhadap dependen variabel, maka peneliti melakukan uji t. Uji t yang dilakukan menggunakan rumus sebagai berikut: