Teori-Teori Kepemimpinan Kepemimpinan 1. Definisi Kepemimpinan

12 pemimpin itu dilahirkan, bukannya dibuat. Teori the Great Man menyatakan bahwa seseorang pemimpin tanpa memperhatikan apakah ia mempunyai sifat atau tidak mempunyai sifat sebagai pemimpin. Jadi kepemimpinan adalah fungsi dari kualitas seseorang yang dibawah sejak lahir dan bukan fungsi dari dukungan dan lingkungan. Seseorang akan tampil lebih berhasil jika dapat mengenali potensi kualitas dirinya maka dia harus memahami dan memenuhi kualitas yang diperlukan bagi seorang pemimpin. b. Teori Kelompok Teori kelompok ini beranggapan bahwa, supaya kelompok bisa mencapai tujuan-tujuannya, harus terdapat suatu pertukaran yang positif diantara pemimpin dan pengikut-pengikutnya atas dasar prinsip saling menguntungkan, yaitu pemimpin memberikan perhatian kepada bawahan. Dengan adanya porsi perhatian terhadap bawahan akan memperluas pandangan, memperkokoh kekompakan kelompok terhadap kepemimpinan seseorang yang pada gilirannya akan meningkatkan komitmen kelompok itu terhadap tujuan organisasi. c. Teori Situasional Teori ini menjelaskan, bahwa harus terdapat daya lenting yang tinggi atau luwes pada pemimpin untuk menyesuaikan diri terhadap tuntutan situasi, lingkungan sekitar dan zamannya. Faktor lingkungan itu harus dijadikan tantangan untuk diatasi, maka pemimpin itu harus 13 mampu menyelesaikan masalah-masalah yang aktual. Sebab permasalahan-permasalahan hidup yang penuh pergolakan, selalu akan memunculkan tipe kepemimpinan yang relevan bagi masanya. Miftah Thoha 2007 merumuskan empat sifat umum yang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi yaitu: motivasi diri, dorongan prestasi, dan orientasi sikap hubungan, hal tersebut dijelaskan pada penjelasan dibawah ini: a. Keunggulan Intelegensia kecerdasan Hasil penelitian pada umumnya membuktikan bahwa pemimpin mempunyai tingkat kecerdasan yang lebih tiggi dibandingkan dengan yang dipimpin. b. Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial Pemimpin cenderung menjadi matang dan mempunyai emosi yang stabil. Karena mempunyai perhatian yang luas terhadap aktivitas- aktivitas sosial. c. Motivasi diri dan dorongan berprestasi Para pemimpin secara relatif mempunyai dorongan motivasi yang kuat untuk berprestasi. d. Orientasi sikap hubungan Para pemimpin yang berhasil mau mengakui harga diri dan kehormatan para pengikutnya dan mampu berpihak kepadanya. 14 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa teori kepemimpinan itu ada tiga yaitu teori sifat, teori kelompok dan teori situasional. Untuk dapat berhasil, seorang pemimpin harus memiliki kecerdasan, kedewasaan, mitivasi yang tinggi, serta menghargai bawahannya.

4. Gaya Kepemimpinan

Gaya artinya sikap, gerakan, tingkah laku, sikap yang elok, gerak-gerik yang bagus, kekuatan, kesanggupan untuk berbuat baik. Dan gaya kepemimpinan adalah perilaku dan strategi, sebagai hasil kombinasi dari falsafat, keterampilan, sifat, sikap, yang sering diterapkan seorang pemimpin ketika ia mencoba mempengaruhi kinerja bawahannya. Dalam gaya kepemimpinan memiliki tiga pola dasar yaitu yang mementingkan pelaksanaan tugas, yang mementingkan hubungan kerja sama, dan yang mementingkan hasil yang dapat dicapai. Sehingga gaya kepemimpinan yang paling tepat adalah suatu gaya yang dapat memaksimumkan produktivitas, kepuasan kerja, penumbuhan, dan mudah menyesuaikan dengan segala situasi Biatna, 2008. Gaya kepemimpinan leadership styles merupakan cara pimpinan untuk mempengaruhi orang lain atau bawahannya sedemikian rupa sehingga orang tersebut mau melakukan kehendak pemimpin untuk mencapai tujuan organisasi meskipun secara pribadi hal tersebut mungkin tidak disenangi Luthans, 2002. Gibson 1996 seperti yang dikutip Trisnaningsih 2007 telah dilakukan penelitian gaya kepemimpinan 15 tentangperilaku pemimpin melalui dua deminsi, yaitu: consideration dan initiaying structure . Consideration konsiderasi adalah gaya kepemimpinan yang menggambarkan kedekatan hubungan antara bawahan dengan atasan, adanya saling percaya, kekeluargaan, menghargai gagasan bawahan, dan adanya komunikasi antara pimpinan dengan bawahan. Pemimpin yang memiliki konsiderasi yang tinggi menekankan pentingnya komunikasi yang terbuka dan parsial. initiaying structure struktur inisiatif merupakan gaya kepemimpinan yang menunjukkan bahwa pemimpin mengorganisasikan dan mendefinisikan hubungan dalam kelompok, cenderung membangun pola dan saluran komunikasi yang jelas, serta menjelaskan cara mengerjakan tugas yang besar. Trisnaningsih 2007 mengatakan bahwa gaya kepemimpinan seseorang manajer akan berpengaruh langsung terhadap efektivitas kelompok kerja. Kelompok kerja dalam perusahaan merupakan pengelompokan kerja dalam bentuk unit kerja dan masing-masing unit kerja itu dipimpin oleh seorang manajer. Gaya manajer untuk mengelola sumber daya manusia dalam suatu unit kerjaakan berpengaruh pada peningkatan kinerja unit, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan tentang Profesi Akuntan Publik terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (Studi Empiris Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2011-2012 Universitas Sumatera Utara)

0 49 109

Pengaruh komitmen organisasi, motivasi kerja gaya kepemimpinan dan locus of control terhadap kepuasan kerja auditor : studi empiris pada kantor akutansi publik di jakarta

0 7 159

Pengaruh Komitmen Organisasional, Komitmen Profesional, Motivasi Kerja dan Konflik Peran terhadap Kepuasan Kerja Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di DKI Jakarta)

0 4 154

Pengaruh Komitmen organisasi motivasi dan tindakan supervisi terhadap kepuasan kerja Auditor Junior Kantor Akuntan Publik

0 28 92

pengaruh tindakan supervisi pengalaman kerja, komitmen organisasi, dan komitmen profesional terhadap kepuasan kerja auditor (studi empiris pada kantor akuntan publik di DKI Jakarta)

3 43 157

Pengaruh Tindakan Supervisi terhadap Kepuasan Kerja Auditor Pemula pada Kantor Akuntan Publik.

0 3 19

Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Junior Auditor pada Kantor Akuntan Publik (Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung).

0 0 19

Analisis Pengaruh Motivasi, Stres, dari Rekan Kerja terhadap Kinerja Auditor di Kantor Akuntan Publik (KAP)

0 0 2

PENGARUH KONFLIK PERAN, KETIDAKJELASAN PERAN, KELEBIHAN PERAN, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA AUDITOR DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK WILAYAH DKI JAKARTA

0 0 15

Pengaruh Motivasi, Gaya Kepemimpinan, Profesionalisme, dan Mentoring Terhadap Kepuasan Kerja Auditor ( Studi pada Kantor Akuntan Publik di Semarang ) - Unika Repository

0 0 42