70
Tabel 4.11 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel kepuasan kerja sebesar 0.714, sehingga dapat disimpulkan bahwa
pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha
lebih besar dari 0.60.
Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Kerja X
3
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha
Based on Standardized
Items N of Items
.875 .874
11
Sumber: Data primer yang diolah 2010 Tabel 4.12 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel
motivasi kerja sebesar 0.875, sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai
cronbach’s alpha lebih besar dari 0.60.
Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Auditor Y
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha
Based on Standardized
Items N of Items
.866 .871
12
Sumber: Data primer yang diolah 2010 Tabel 4.13 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel kinerja
auditor sebesar 0.866, sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan
71
dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0.60.
3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas independen. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen berkorelasi maka variabel-variabel
ini tidak ortogonal Ghozali, 2005. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance 0.10 atau
sama dengan nilai VIF 10.
Tabel 4.14 Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1 Constant
26.038 6.720
3.875 .000 kepemimpinan
.357 .093
.361 3.831 .000 .932
1.073 kepuasan kerja
.197 .082
.222 2.397 .018 .964
1.037 motivasi kerja
.208 .110
.175 2.181 .023 .954
1.048 a. Dependent Variable: kinerja auditor
Sumber: Data primer yang diolah 2010 Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui bahwa setiap variabel
memiliki nilai Tolerance tidak kurang dari 0.10 dan nilai Variance Inflation Faktor VIF tidak lebih dari 10. Analisis ini menunjukkan bahwa
tidak terdapat gejala multikolinearitas terhadap variabel penelitian. Sehingga layak untuk digunakan dalam pengujian selanjutnya.
b. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas.
Gambar 2.2 Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data primer yang diolah 2010 Gambar 2.2 menunjukkan titik-titik menyebar secara acak dan tidak
membentuk pola tertentu serta tersebar di atas dan dibawah angka 0 nol pada sumbu Y. ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga model
regresi layak digunakan untuk memprediksi kinerja auditor berdasarkan masukan atas variabel kepemimpinan, kepuasan kerja, dan motivasi kerja.
72