normalitas didapat dengan menggunakan uji Kai Kuadrat chi square test. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah
data berdistribusi normal atau tidak, dengan ketentuan bahwa data berdistribusi normal bila memenuhi kriteria χ
2 hitung
χ
2 tabel
dengan taraf signifikansi α = 0,05. Untuk lebih jelas, hasil uji normalitas
pretest dan posttest dapat dilihat seperti tabel 4.3 di bawah, sedangkan untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran C.5.
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Pretest danPosttest.
b. Uji Hipotesis
Pasangan hipotesis statistik yang akan diuji adalah sebagai berikut: H
:
µ
1
µ
2
H
1
:
µ
1
µ
2
Berdasarkan hasil uji prasyarat menunjukkan bahwa data berdistribusi normal, maka selanjutnya data dianalisis untuk pengujian
hipotesis. Perhitungan uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui bagaimana KPS siswa diukur menggunakan tes KPS.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t, dengan menggunakan data yang diperoleh, yaitu hasil tes KPS siswa kelompok
posttest sebesar 70,58. Dengan varians
sebesar 119,22. Dan pretest diperoleh
sebesar 50,25 dengan varians sebesar 139,56.
Data Statistik Pretest
Posttest N
36 36
X 50,25
70,58 S
11,81 10,91
χ
2 hitung
1,73 6,37
χ
2 tabel
7,81 7,81
Kesimpulan Normal
Normal
Setelah itu dilakukan perhitungan dengan menggunakan uji t, maka diperoleh nilai t
hitung
sebesar 7,78 lihat lampiran C.6 . Untuk mengetahui nilai t
tabel
dengan derajat kebebasan dk =70 dan taraf signifikansi α =
0,05 dilakukan penghitungan, dari hasil penghitungan didapat nilai t
tabel
= 2,00. Dengan membandingkan nilai t
hitung
dan t
tabel
diperoleh t
hitung
t
tabel
, ini berarti H
ditolak dan H
1
diterima. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
rata-rata hasil tes KPS siswa pada kelompok posttest lebih tinggi daripada rata-rata hasil tes KPS siswa pada kelompok pretest. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.4:
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Kelompok Sampel Mean
t
hitung
t
tabel
Kesimpulan
Posttest 36
70,58 7,78
2,00 Tolak H
Pretest 36
50,25
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa t
hitung
lebih besar dari t
tabel
7,78
2,00 maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak dan H
1
diterima dengan taraf signifikansi 5.
2. Analisis Data Hasil Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan pengamatan untuk mengetahui KPS siswa yang diperoleh dari jawaban
siswa pada lembar LKS yang dibagikan. Lembar LKS tersebut memuat aspek-aspek KPS, antara lain: mengobservasi, membuat hipotesis,
menginterpretasi data, dan mengkomunikasikan. Berikut ini merupakan data yang diperoleh dari observasi selama proses pembelajaran:
a. Mengobservasi
Berdasarkan observasi yang dilakukan selama empat pertemuan mengenai
aspek mengobservasi,
secara umum
kemampuan mengobservasi siswa berada pada kategori tinggi. Pada pertemuan
pertama, siswa memperoleh nilai rata-rata 85,68. Terjadi kenaikan
pada pertemuan kedua dengan nilai rata-rata menjadi 95,22. Pada pertemuan ketiga, nilai rata-rata siswa menurun menjadi 78,57. Pada
pertemuan keempat nilai rata-rata siswa naik menjadi 100. Histogram pada aspek mengobservasi dapat dilihat pada gambar 4.3 dan
perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada lampiran C.7.
Gambar 4.3 Histogram Aspek Observasi pada Penilaian Kinerja
b. Membuat Hipotesis
Berdasarkan observasi yang dilakukan selama empat pertemuan mengenai aspek membuat hipotesis, secara umum kemampuan
membuat hipotesis siswa berada pada kategori sedang. Pada pertemuan pertama, siswa memperoleh nilai rata-rata 85,71. Terjadi penurunan
pada pertemuan kedua dengan nilai rata-rata menjadi 57,12. Pada pertemuan ketiga dan keempat, nilai rata-rata siswa naik menjadi 75
dan 89,28. Histogram pada aspek membuat hipotesis dapat dilihat pada gambar 4.4 dan perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada
lampiran C.7