Keterampilan Proses Sains Kajian Teori
keterampilan yang diperkirakan sesuai dengan tingkat perkembangan anak didik mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah.
3 Setiap metode atau pendekatan mengajar yang diterapkan dalam
pembelajaran sains dapat digunakan untuk mengembangkan KPS itu. Jumlah dan macam KPS beserta sub-KPSnya tidak perlu sama untuk
setiap metode atau pendekatan mengajar yang digunakan guru, asal sesuai dengan tingkat perkembangan anak didik dan materi yang
diberikan. 4
Dengan metode ceramah kemungkinan untuk mengembangkan KPS paling sedikit, sedangkan dengan metode memecahkan masalah atau
inkuiri bebas kemungkinan yang terbanyak untuk mengembangkan KPS. 5
Dalam satu satuan waktu, misalnya satu semester, seluruh KPS beserta semua sub-KPSnya hendaknya pernah dikembangkan, dan tersebar pada
seluruh materi yang harus diberikan dalam satu satuan waktu itu. Pengembangan hendaknya dilakukan semaksimal mungkin sesuai dengan
waktu yang tersedia. Juga perlu diperhatikan keseimbangan antara keterampilan-keterampilan proses IPA yang dikembangkan. Jadi jangan
hanya mengembangkan keterampilan proses
“Mengamati” saja, tetapi
harus dikembangkan pula keterampilan proses IPA yang lain seperti
“Menerapkan Konsep” dan lain-lain.
Mengingat sains pada hakikatnya bukan saja selain produk, tetapi juga proses yang dinamis, maka mengembangkan KPS dalam diri siswa
sangat penting. Pengembangan KPS dalam diri siswa dapat dilakukan dengan cara membuat pertanyaan yang mengacu pada aspek KPS.
Semiawan dkk mengungkapkan bahwa aspek-aspek dalam KPS terdiri dari keterampilan:
1 Mengobservasi
2 Membuat hipotesis
3 Merencanakan Penelitian eksperimen
4 Mengendalikan variabel
5 Menginterpretasi menafsirkan data
6 Menyusun kesimpulan sementara inferensi
7 Meramalkan
8 Menerapkan
9 Mengkomunikasikan
Mengobservasi merupakan kegiatan pengamatan yang dilakukan
dengan melakukan alat-alat indera, seperti mata, hidung, telinga, lidah, dan kulit. Selain itu, kegiatan menghitung, mengklasifikasi, mengukur, dan
mencari hubungan ruang dan waktu juga termasuk ke dalam keterampilan mengobservasi.
Kemampuan berhipotesis merupakan kemampuan yang mendasar
dalam kerja ilmiah. Hipotesis sendiri adalah jawaban sementara terhadap suatu permasalahan berdasarkan teori-teorifakta-fakta yang ada.
Kebenaran suatu hipotesis diuji melalui sebuah eksperimen. Oleh karena itu, suatu hipotesis ada kalanya benar dan ada kalanya tidak.
Merencanakan penelitian eksperimen meliputi kemampuan
dalam menentukan alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian, langkah kerja, melakukan pengamatan dan pengukuran pengambilan
data, menganalisis hasil penelitian, dan cara menarik kesimpulan.
Mengendalikan variabel adalah kemampuan mengontrol faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil penelitian. Pengendalian variabel sering dianggap kegiatan yang paling sulit dilakukan, tetapi sebenarnya
tergantung dari jenis penelitiannya itu sendiri.
Menginterpretasi menafsirkan data meliputi kemampuan
menghimpun hasil pengamatan secara terpisah, menghubungkan hasil- hasil pengamatan, menemukan pola dalam satu seri pengamatan.
Menyusun kesimpulan sementara inferensi sering dilakukan
oleh para ilmuwan ketika melakukan penelitian. Dengan melakukan inferensi, kita akan termotivasi untuk melanjutkan penelitian lebih
mendalam, karena biasanya inferensi akan menimbulkan rasa ingin tahu yang lebih yang mendorong seseorang untuk menemukan jawabannya.
Inferensi bukanlah kesimpulan akhir, tapi hanya untuk sementara waktu
berdasarkan penemuan yang sudah ada sebelum penelitian selesai dilakukan.
Meramalkan
merupakan kemampuan membuat prediksi atau perkiraan menggunakan pola-pola tertentu terhadap sesuatu yang mungkin
terjadi sebelum dilakukan pengamatan. Meramalkan dalam sains tentu berbeda dengan meramalkan secara magis, karena meramalkan dalam
sains tidak beradasarkan hal-hal yang sifatnya tahayul, tetapi berdasarkan teori fakta yang sudah ada sebelumnya.
Menerapkan disini dalam artian menerapkan konsep untuk
menyelesaikan masalah tertentu atau untuk menjelaskan suatu peristiwa baru. Jika, seorang siswa memiliki kemampuan untuk menerapkan konsep
sains dalam kehidupan sehari-harinya, maka dengan sendirinya ia telah menjadi sosok yang mandiri dan tangguh dalam menghadapi problema
hidup.
Mengkomunikasikan merupakan kemampuan dalam menjelaskan
hasil pengamatan, menjelaskan grafik, tabel, atau diagram, menyusun dan menyampaikan laporan, melakukan diskusi tentang hasil penelitian. Dalam
buku pendekatan baru dalam proses pembelajaran matematika dan sains dasar yang ditulis oleh Kinkin Suartini
10
Rustaman mengungkapkan aspek-aspek KPS sekaligus indikator-indikatornya seperti yang tertera
pada Tabel 2.1
10
Kinkin Suartini, Pendekatan Baru dalam Pembelajaran Matematika dan Sains Dasar Sebuah Antologi, Jakarta: IAIN Indonesia Social Equity Project, 2007, hal 114.
Tabel 2.1 Aspek-aspek dan indikator-indikator KPS No.
Aspek Indikator
1 Mengamati
mengobservasi Menggunakan berbagai alat indera
Mengumpulkan atau menggunakan fakta yang relevan
2 Mengelompokkan
mengklasifikasi Mencatat setiap hasil pengamatan secara
terpisah Mencari persamaan dan perbedaan
Mengontraskan ciri-ciri
Membandingkan
Mencari dasar pengelompokkan
3 Menafsirkan
menginterpretasi Menghubungkan hasi-hasil pengamatan
Menemukan pola atau keteraturan dalam suatu seri pengamatan
Menyimpulkan 4
Meramalkan memprediksi
Menggunakan pola atau keteraturan hasil pengamatan
Mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum terjadi
5 Mengajukan
pertanyaan Bertanya apa, mengapa, dan bagaimana
Bertanya untuk meminta penjelasan Mengajukan pertanyaan yang berlatar
belakang hipotesis
6 Mengajukan
hipotesis Mengetahui bahwa ada yang lebih dari satu
kemungkinan penjelasan
dari suatu
kejadian Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu
diuji kebenarannya dengan memperoleh bukti yang lebih banyak
7 Merencanakan
percobaan penelitian
Menentukan alat, bahan, atau sumber yang akan digunakan
Menentukan variabel atau faktor tertentu Menentukan apa yang akan diatur, diamati, dan
dicatat Menentukan apa yang akan dilaksanakan
berupa langkah kerja
8 Menggunakan
alatbahansumber Memakai alat, bahan, atau sumber
Mengetahui alasan mengapa menggunakan alat, bahan, atau sumber
Mengetahui bagaimana menggunakan alat, bahan, atau sumber
No. Aspek
Indikator
9 Menerapkan
konsep Menggunakan konsep yang telah dipelajari
dalam situasi baru Menggunakan konsep pada pengalaman baru
untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi
10
Melakukan komunikasi
Memeriksa atau menggambarkan data empiris hasil percobaan atau pengamatan
Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis dan jelas
Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian Membaca grafiktabeldiagram
11
Melaksanakan percobaan
penelitian Mencakup semua aspek KPS dalam situasi baru
Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi