= varians total
Untuk mengetahui tinggi rendahnya reliabilitas instrument dapat diperbandingkan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut
10
: 0,81
– 1,00 : Korelasi sangat tinggi
0,61 – 0.80
: Korelasi tinggi 0,41
– 0,60 : Korelasi cukup
0,21 – 0,40
: Korelasi rendah 0,00
– 0,20 : Korelasi sangat rendah
Berikut merupakan hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini, sedangkan untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran B.5:
Tabel 3.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Statistik
r
hitung
0,77 Kesimpulan
Tingkat reliabilitas tinggi
c. Analisis Daya Pembeda
Kemampuannya dalam membedakan antara kelompok siswa yang memiliki kemampuan bawah dan siswa yang memiliki kemampuan atas.
Rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda pada soal adalah:
Kriteria baik atau buruknya daya pembeda sebuah tes adalah sebagai berikut:
D: 0,00-0,20 = Jelek D: 0,21-0,40 = Cukup
D: 0,41-0,70 = Baik D: 0,71-1,00 = Baik sekali
D: negative = tidak baik didrop
Berikut merupakan hasil uji daya pembeda dalam penelitian ini, sedangkan untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran B.6:
10
Zaenal Arifin, Op.Cit., hal. 257
Tabel 3.3 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Kategori Soal
Jumlah Soal Persentase
Baik 1
0,05 Cukup
9 0,45
Jelek 10
0,5
Jumlah 20
100
d. Analisis Tingkat kesukaran
Soal yang terlalu sukar membuat peserta tes malas mengerjakannya karena diluar jangkauan kemampuannya, sebaliknya soal yang terlalu
mudah membuat peserta tes tidak terangsang untuk berpikir. Untuk itu perlu dilakukan analisis tingkat kesukaran soal bentuk uraian
menggunakan rumus
11
:
Dilanjutkan dengan rumus:
Keterangan: P
= Indeks kesukaran Mean = Rerata skor
Berikut merupakan hasil uji taraf kesukaran dalam penelitian ini, sedangkan untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
B.7:
11
http:karyailmiah-ardhiprabowo.blogspot.com200908pengukuran-tingkat-kesukaran- soal.html 07022011
Tabel 3.4 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Kategori Soal
Jumlah Soal Persentase
Sukar 1
0.05 Sedang
14 0,7
Mudah 5
0,25
Jumlah 20
100
2. Penilaian kinerja
Sebelum digunakan, tes terlebih dahulu divalidasi. Adapun validitas instrumen Penilaian kinerja adalah uji validitas ahli.
Uji validitas ahli hanya digunakan untuk memvalidasi Penilaian kinerja, dimana kisi-kisi atau butir instrumen yang telah tersusun divalidasi
kepada ahli bidang studi validitas yang dilakukan, yaitu validitas konsep dan validitas bahasa. Validasi konsep adalah kesesuaian antara butir
instrumen dan konstruksi teoritik dari objek yang dinialai, sedangkan validasi bahasa adalah kesesuaian bahasa yang digunakan dalam instrumen
agar tidak memiliki arti ganda dan sesuai dengan ejaan yang disempurnakan
Tabel 3.5 Uji Validitas Ahli Kesesuaian
Pertanyaan Baik
Cukup Kurang
Kesesuaian konsep
Kesesuaian Bahasa
1 Apakah indikator-
indikator yang dipakai pada instrumen ini
mewakili aspek KPS yang dipakai?
2 Apakah instrumen ini
mencakup aspek KPS dari konsep suhu dan kalor?
3 Apakah butir penilaian
yang digunakan instrumen ini memenuhi pencapaian
indikator KPS?
1 Apakah bahasa yang
digunakan instrumen ini sudah cukup jelas?
2 Apakah instrumen yang
digunakan pada instrumen ini sudah efektif?
Saran
H. Teknik Analisis Data
1. Tes Soal
Sebelum data dianalisis terdiri dahulu disusun kedalam bentuk tabel distribusi frekuensi, yaitu penyusunan sistematik dari pengukuran individual
dari nilai yang tinggi ke nilai yang rendah. Dari table distribusi frekuensi dapat dilihat bentuk distribusinya, yaitu apakah nilai atau skor yang didapat
terbagi secara
merata ataukah
cenderung berkelompok,
dimana pengelompokan itu terjadi dalam distribusi frekuensi tersebut.
Setelah data terkumpul selanjutnya dilakukan analisis. Untuk menganalisis data penelitian ini dilakukan beberapa uji statistik yaitu uji
prasyarat analisis berupa uji Normalitas. Uji Normalitas di lakukan dengan menggunakan chi kuadrat. Uji homogenitas tidak diterapkan pada data dalam
penelitian ini, karena data dalam penelitian ini berasal dari 1 kelompok penelitian
a. Uji Prasyarat
Uji prasyarat analisis merupakan uji normalitas. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui normalitas sampel atau untuk memeriksa
keabsahan sampel. Uji normalitas yang digunakan adalah Chi Kuadrat dengan rumus:
Keterangan: O
i
= frekuaensi kelas E
i
= frekuensi yang diharapkan Untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal, maka nilai χ²
hitung
dikonsultasikan dalam tabel χ² dengan kaidah apabila χ²
hitung
χ²
tabel
, maka data dikatan berdistribusi normal dan apabila χ²
hitung
χ²
tabel
, maka data terdistribusi tidak normal.
b. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian populasi data dengan uji normalitas maka menguji data yang diperoleh digunakan rumus Uji-t. Uji hipotesis
ini digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan metode pembelajaran berbasis
masalah terhadap hasil belajar siswa yang diajar tidak menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah.
Rumus yang digunakan adalah:
2 1
2 1
1 1
n n
S t
Dimana 2
1 1
2 1
2 2
2 2
1
n n
S n
S n
S Keterangan:
X
1
= Rata-rata data kelompok satu posttest X
2
= Rata-rata data kelompok dua pretest n
1
= Banyak data kelompok Satu n
2
= Banyak data koelompok dua S
1
= Simpangan baku rata-rata hasil belajar kelompok Satu S
2
= Simpangan baku rata-rata hasil kelompok dua t
= Hasil hitung distribusi t S
= Nilai deviasi gabungan Hasil perhitungan t
hitung
dibandingkan dengan t
tabel
dengan taraf signifikansi 0,05.
Kriteria Pengujian: Jika t
hitung
t
tabel
maka Ho ditolak, Ha diterima. Jika t
hitung
t
tabel
maka Ho diterima, Ha ditolak.
2. Penilaian Kinerja
Perhitungan persentase aktivitas keterampilan proses sains siswa pada kegiatan praktikum selama pembelajaran dihitung dengan menggunakan rumus:
Keterangan: N
= Nilai Keterangan kriteria interpretasi skor:
0 - 30 = Rendah
31 - 60 = Sedang
61 - 100 = Tinggi
42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian tentang keterampilan proses sains KPS siswa di SMAN 10 Tangerang dilakukan terhadap sekelompok siswa. Kelompok tersebut terdiri
dari 36 orang siswa pada kelas X-7 yang diajarkan menggunakan pendekatan keterampilan proses sains. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
berjumlah 36 siswa. Materi pembelajaran fisika yang pada penelitian ini disampaikan dalam 6 kali pertemuan.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian berjenis tes dan nontes. Tes yang digunakan berbentuk pilihan ganda beralasan sebanyak 10
butir. Siswa memilih salah satu jawaban yang benar disertai alasan yang tepat. Setiap soal yang dijawab siswa memiliki rentang nilai 0-4, sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan. Nontes yang digunakan berbentuk penilaian kinerja mencakup 4 aspek KPS yang diisi oleh pengajar dalam hal ini
sekaligus peneliti setiap kali siswa melakukan praktikum bersama di kelas. Data diperoleh dari kemampuan siswa mengisi LKS nilai LKS siswa. Dari 6
kali pertemuan yang dilaksanakan, siswa melakukan 4 kali praktikum dan sisanya berupa kegiatan pretest dan posttest di kelas.
Berikut ini akan disajikan data hasil penelitian berupa hasil perhitungan akhir. Data pada penelitian ini adalah data yang terkumpul dari tes yang telah
diberikan kepada siswa SMAN 10 Tangerang. Data berupa hasil tes keterampilan proses sains siswa yang dilaksanakan sebelum pretest dan
sesudah posttest pembelajaran, dan KPS siswa yang mencakup empat aspek KPS, yaitu: mengobservasi, membuat hipotesis, menginterpretasi data, dan
mengkomunikasikan.