g. Pemberian Skor Butir soal KPS
Selanjutnya menurut Nuryani Rustaman,
24
butir soal KPS perlu diberi skor dengan cara tertentu, umpamanya masing-masing 1 untuk
soal pbservasi di atas yang berjumlah skornya 5. Untuk respon yang lebih kompleks, misalnya membuat pertanyaan, dapat diberi skor
bervariasi berdasarkan tingkat kesulitannya. Umpanya pertanyaan berlatar-belakang hipotesis diberi skor 3; pertanyaan apa, mengapa,
bagaimana diberi skor 2; pertanyaan yang meminta penjelasan diberi skor 1.
3. Materi Suhu dan Kalor
a. Kalor
Kalor adalah bentuk energi yang dipindahkan karena adanya perbedaan temperatur. Jika suhu adalah ukuran derajat panas maka kalor
adalah ukuran banyaknya panas. Kalor berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah ketika dua
benda bersentuhan. Satuan kalor sama dengan satuan energi yaitu joule, namun adakalanya digunakan satuan kalori, dimana:
1 kalori = 4,186 Joule dan 1 Joule = 0,26 kalori
1 Kalor jenis c
Kalor jenis yaitu banyaknya kalor yang diperlukan atau dilepas tiap satu kilogram massa untuk menaikkan atau menurunkan
suhu sebesar satu derajat celcius atau satu derajat kelvin. Kalor jenis merupakan sifat zat yang menunjukkan kemampuannya untuk
menyerap atau melepas kalor. Semakin tinggi nilai kalor jenis suatu zat maka untuk kenaikan suhu yang rendah zat tersebut mampu
menyerap kalor lebih banyak. Jmlah kalor yang diserap atau dilepaskan suatu zat bermassa m apabila suhunya dinaikkan atau
diturunkan adalah
Q = m . c . ∆t
24
Ibid.
Dimana Q : kalor yang diserap atau keluarkan
m : massa zat c : kalor jenis
∆t : perubahan waktu Konversi satuan:
Jika m dalam Kg, ∆T dalam 0C atau K, dan c dalam JKg
o
C, maka satuan Q adalah Joule
Jika m dalam gr, ∆T dalam 0C atau K, dan c dalam kalgr C,
maka satuan Q adalah Joule
2 Kapasitas Kalor C
Kapasitas kalor yaitu kemampuan suatu benda dalam menerima atau melepaskan kalor untuk menaikkan atau menurunkan
suhu benda itu sebesar 1 C atau 1 K
Pengertian ini digunakan ketika memandang bahwa massa
benda dan kalor jenisnya merupakan satu kesatuan, jadi C = m . c
Satuan kapasitas kalor C adalah JK atau kal C
Dengan demikian didapat persamaan Q = C . ∆T
3 Asas Black
Jika dua macam zat atau lebih yang berbeda suhunya dicampurkan disentuhkan maka zat yang suhunya lebih tinggi akan
melepaskan kalor ke zat yang suhunya lebih rendah Joseph Black, 1728-1799
Panas yang dilepaskan = panas yang diserap
Q lepas = Q serap
Maka dalam suatu sistem jumlah kalor selalu tetap, sehingga berlaku hukum kekekalan energi kalor. Suatu alat yang dasar kerjanya
berdasarkan kekekalan energi kalor adalah kalori meter, yang sering digunakan untuk menentukan jenis suatu benda.
4 Perubahan wujud benda
Ada 6 macam perubahan zat, yaitu:
a Membeku
: perubahan dari tingkat cair dimana zat mengalami pembekuan disebut dengan titik beku
b Melebur
: perubahan dari tingkat padat ke tingkat cair, suhu dimana zat mengalami peleburan disebut dengan titik lebur zat
c Menguap
: perubahan dari tingkat padat ke tingkat cair, suhu dimana zat mengalami penguapan disebut titik uap zat
d Mengembun : perubahan dari tingkat gas ke tingkat cair
e Menyublim : perubahan dari tingkat padat ke tingkat gas
f Menyublim : perubahan dari tingkat gas ke tingkat padat
5 Kalor laten
Ketika benda mengalami peleburan, penguapan, penyublim ataupun pembekuan berubah wujudnya, maka benda tidak
mengalami perubahan suhu ketika peristiwa ini terjadi, meskipun zat tersebut diberikan kalor ataupun melepaskan kalor terus menerus.
Kalor yang digunakan untuk proses ini disebut dengan kalor laten L.
Kalor laten didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan untuk melebur atau menguapkan zat.
Secara matematis Q = m . L b.
Pemuaian
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena
menerima kalor. Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat, pada
zat cair, dan pada zat gas. Pemuaian pada zat padat ada 3 jenis yaitu pemuaian panjang
untuk satu demensi, pemuaian luas dua dimensi dan pemuaian volume untuk tiga dimensi. Sedangkan pada zat cair dan zat gas hanya terjadi
pemuaian volume saja, khusus pada zat gas biasanya diambil nilai koofisien muai volumenya sama dengan 1273.