RUANG LINGKUP PENELITIAN PENDAHULUAN

1.5 MANFAAT PENELITIAN

1.5.1 Bagi Peneliti

Penelitian ini memberikan pengalaman berharga, menambah wawasan serta kemampuan untuk mengaplikasikan ilmu tentang keselamatan kerja. Terutama mengenai pelaksanaan job safety analysis pada pekerjaan wellwork dan initial completion.

1.5.2 Bagi Institusi

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi tambahan bagi civitas akademik Prodi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Terutama mengenai pelaksanaan job safety analysis pada pekerjaan wellwork dan initial completion.

1.5.3 Bagi Perusahaan dan Business Project

Hasil dari penelitian ini dapat menjadi informasi dan rekomendasi kepada perusahaan dan mitra kerja sebagai bahan pertimbangan memperbaiki pelaksanaan job safety analysis pada pekerjaan wellwork dan initial completion di lokasi kerja PT. X.

1.6 RUANG LINGKUP PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di lokasi kerja Wellwork and Completion Department PT. X yang terletak di Kabupaten Minas, Pekanbaru, Riau. Penelitian dilakukan pada bulan Maret- September 2011. Subjek dari kegiatan penelitian ini adalah crew pekerja yang terdiri dari WSM Well Site Manager, toolpusher, driller, dan pekerja. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Ada tiga teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu, pengamatan lapangan, analisis dokumen, dan wawancara. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif untuk menggali informasi mengenai pelaksanaan job safety analysis dan penyebab masalah dalam pelaksanaan JSA untuk pekerjaan wellwork dan initial completion di lokasi kerja PT. X. Penyebab masalah dianalisis menggunakan teknik Management Oversight and Risk Tree MORT yang terfokus pada cabang Task Spesific Risk Assessment Not Performed dan Task Spesific Risk Assessment LTA.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 MANAJEMEN RISIKO

2.1.1 Manajemen Risiko dan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3

Menurut Soehatman Ramli 2010, tujuan upaya keselamatan dan kesehatan kerja K3 adalah untuk mencegah kecelakaan yang ditimbulkan karena adanya suatu hazard di lingkungan kerja. Untuk mencapai tujuan ini, maka pengembangan sistem manajemen K3 harus berbasis pengendalian risiko sesuai dengan sifat dan kondisi hazard yang ada. Bahkan dapat dikatakan bahwa K3 tidak diperlukan jika tidak ada sumber hazard yang harus dikelola. Keberadaan hazard dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan atau insiden yang membawa dampak terhadap manusia, peralatan, material, dan lingkungan. Risiko menggambarkan besarnya potensi hazard tersebut untuk dapat menimbulkan insiden atau cedera pada manusia yang ditentukan oleh kemungkinan dan keparahan yang diakibatkannya. Hazard dan risiko harus dikelola dan dihindari melalui manajemen K3 yang baik. Karena itu, manajemen K3 memiliki kaitan yang sangat erat dengan manajemen risiko.