Azwar 2001 mengatakan sikap mempunyai ciri-ciri yang berbeda dengan faktor pendorong yang lain. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:
a. Memiliki objek
Objek sikap dapat berupa konsep abstrak seperti situasi, merk, maupun konsep abstrak seperti produk, kelompok atau individu. Sikap itu selain
bertujuan pada suatu objek juga dapat pada sekumpulan objek. b.
Memiliki arah tertentu Sikap seseorang menunjukkan bagaimana seseorang menangani suatu
objek sikap yang dinyatakan dengan menyetujui atau tidak, suka atau tidak suka, sejauh mana tingkat ketidaksukaan dan sejauh mana tingkat
keyakinannya. c.
Memiliki struktur Sikap tidak berdiri sendiri tetapi berhubungan dengan bentuk-bentuk
mekanisme psikologis yang lain, sehingga berbentuk suatu kesatuan psikologis yang kompleks, akibatnya sikap memiliki sifat stabil, konstan
dan membentuk generalisasi. d.
Sikap merupakan hasil belajar Sikap tidak dibawa sejak lahir, tetapi individu memperolehnya melalui
pengalaman nyata seperti informasi dari teman, media massa, dan penjual. Sikap sebagai hasil belajar cenderung bertambah kuat dan semakin sulit
untuk dirubah.
5. Pembentukan Dan Perubahan Sikap
Universitas Sumatera Utara
Menurut Ahmadi1999 sikap timbul karena ada stimulus. Terbentuknya suatu sikap itu banyak dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan kebudayaan
misalnya: keluarga, norma, golongan agama dan adat istiadat. Sikap seseorang tidak selamanya tetap. Ia dapat berkembang manakala mendapat pengaruh, baik
dari dalam maupun dari luar yang bersifat positif dan mengesan. Antara perbuatan dan sikap ada hubungan yang timbal balik. Tetapi sikap tidak selalu menjelma
dalam bentuk perbuatan atau tingkah laku. Sikap tumbuh dan berkembang dalam basis sosial yang tertentu, misalnya:
ekonomi, politik, agama dan sebagainya. Didalam perkembangan sikap banak dipengaruhi oleh lingkungan, norma-norma atau kelompok. Hal ini akan
mengakibatkan perbedaan sikap antara individu yang satu dengan yang lain karena perbedaan, pengaruh atau lingkungan yang diterima. Sikap tidak akan
terbentuk tanpa interaksi manusia, terhadap objek tertentu atau suatu objek Ahmadi, 1999.
Menurut Sherif dalam Ahmadi, 1999, sikap dapat dibentuk apabila terdapat hubungan timbal balik yang langsung antara manusia sertanya adanya
komunikasi atau hubungan langsung dari satu pihak. Pembentukan dan perubahan sikap tidak terjadi dengan sendirinya. Sikap terbentuk dalam hubungannya dengan
suatu objek, orang, kelompok, lembaga, nilai, melalui hubungan antar individu, hubungan di dalam kelompok, komunikasi surat kabar, buku, poster, radio,
televisi dan sebagainya, terdapat banyak kemungkinan yang mempengaruhi timbulnya sikap.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Ahmadi 1999, faktor-faktor yang menyebabkan perbuhan sikap adalah:
a. Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang terdapat dalam pribadi manusia itu sendiri. Faktor itu berupa daya pilih seseorang untuk menerima dan mengolah
pengaruh-pengaruh yang datang dari luar. Pilihan terhadap pengaruh dari luar itu biasanya disesuaikan dengan motif dan sikap didalam diri manusia,
terutama yang menjadi minat perhatiannya. b.
Faktor Ekstern Faktor ekstern adalah faktor yang terdapat diluar pribadi manusia. Faktor ini
berupa interaksi sosial diluar kelompok
E. Sikap siswa terhadap internet sebagai media pembelajaran
Sikap siswa terhadap internet sebagai media pembelajaran dimaksudkan sebagai bentuk evaluasi siswa terhadap penggunaan internet sebagai media
pembelajaran yang didasarkan pada persepsi, perasaan maupun kecenderungan bertingkah laku. Bentuk evaluasi tersebut terurai dalam sistem pembelajaran
melalui internet yaitu web enhanced course dimana pemanfaatan internet digunakan untuk menunjang peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar di
kelas dengan memberikan sumber-sumber belajar yang ada di internet, yang berhubungan dengan materi pelajaran. Bentuk web enhance course dalam proses
belajar adalah: 1.
Menyediakan content atau sumber belajar yang sangat kaya
Universitas Sumatera Utara
2. Memberikan link ke berbagai sumber belajar
3. Memberikan fasilitas komunikasi antara pengajar dengan peserta didik dan
antar peserta didik secara timbal balik. Dialog dan komunikasi tersebut untuk keperluan berdialog, berkonsultasi, maupun untuk bekerja secara
kelompok kolaborasi Prawiradilaga Siregar, 2004. Mann dalam Azwar, 2000, menyatakan sikap terdiri dari 3 tiga
komponen, yaitu: 1.
Komponen kognitif yaitu pemahaman atau pengetahuan siswa terhadap internet sebagai media pembelajaran berdasarkan sistem pembelajaran
melalui internet. 2.
Komponen afektif yaitu berkaitan dengan apa yang dirasakan siswa dalam menggunakan internet sebagai media pembelajaran berdasarkan sistem
pembelajaran melalui internet. 3.
Komponen konatif yaitu kesediaan atau kesiapan siswa untuk bertindak menggunakan internet sebagai media pembelajaran berdasarkan sistem
pembelajaran melalui internet.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan unsur yang penting dalam penelitian ilmiah karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menentukan apakah
penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya Hadi, 2000. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat deskriptif yang dimaksudkan
untuk melihat bagaimana gambaran sikap siswa internasional SMA St. Thomas 1 Medan terhadap internet sebagai media pembelajaran.
Menurut Azwar 2000 metode deskriptif merupakan metode yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat, fakta dan
karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif, tidak bermaksud
mencari penjelasan, menguji hipotesis, membuat prediksi maupun mempelajari implikasi. Jenis penelitian ini tidak mempersoalkan hubungan antar variabel, dan
tidak melakukan pengujian hipotesis. Hasil penelitiannya berupa deskripsi mengenai variabel-variabel tertentu dengan menyajikan frekuensi, angka rata-rata,
atau kualifikasi lainnya untuk setiap kategori di suatu variabel. Dalam pengolahan dan analisis data menggunakan pengolahan statistik yang bersifat deskriptif
Faisal, 1995. Punch 1998 menyatakan bahwa ada 2 dua kegunaan dilakukannya
penelitian deskriptif. Pertama, untuk pengembangan teori dan area penelitian yang baru, dimana sebelum merencanakanmelakukan penelitian yang lebih mendalam
Universitas Sumatera Utara