f. Novelty adalah pembaharuan dari media yang dipilih juga harus menjadi
pertimbangan. Media yang lebih baru biasanya lebih baik dan lebih menarik bagi siswa.
C. INTERNET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
1. Definisi internet
Menurut Kamarga 2002, internet merupakan jaringan yang terdiri dari ribuan bahkan jutaan komputer, termasuk di dalamnya jaringan lokal yang
terhubung melalui saluran satelit, telepon, kabel dan jangkauannya mencakup seluruh dunia. Dan hal ini menjadikan jaringan internet memenuhi kapasitas untuk
dijadikan sebagai salah satu sumber dan media pembelajaran dalam dunia pendidikan Adri,2008.
2. Sistem pembelajaran berbasis internet
Menurut Haughey dalam Prawiradilaga Siregar, 2004 ada tiga bentuk sistem pembelajaran melalui internet yang layak dipertimbangkan sebagai dasar
pengembangan sistem pembelajaran dengan mendayagunakan internet yaitu: a.
Web Course, ialah penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran, di mana seluruh bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan dan
ujian sepenuhnya disampaikan melalui internet. Siswa dan guru sepenuhnya terpisah, namun hubungan atau komunikasi antara peserta
didik dengan pengajar bisa dilakukan setiap saat. Komunikasi lebih banyak dilakukan secara ansynchronous daripada secara synchronous.
Universitas Sumatera Utara
Bentuk web course ini tidak memerlukan adanya kegiatan tatap muka baik untuk keperluan pembelajaran maupun evaluasi dan ujian, karena semua
proses belajar mengajar sepenuhnya dilakukan melalui penggunaan fasilitas internet seperti e-mail, chat rooms, bulletin board dan online
conference. Di samping itu sistem ini biasanya juga dilengkapi dengan berbagai
sumber belajar digital, baik yang dikembangkan sendiri maupun dengan menggunakan berbagai sumber belajar dengan jalan membuat hubungan
link ke berbagai sumber belajar yang sudah tersedia di internet, seperti database statistic berita dan informasi, e-book, perpustakaan elektronik
dll. b.
Web Centric Course, di mana sebagian bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, dan latihan disampaikan melalui internet, sedangkan ujian dan
sebagian konsultasi, diskusi dan latihan dilakukan secara tatap muka. Walaupun dalam proses belajarnya sebagian dilakukan dengan tatap muka
yang biasanya berupa tutorial, tetapi prosentase tatap muka tetap lebih kecil dibandingkan dengan prosentase proses belajar melalui internet.
Dengan bentuk ini maka pusat kegiatan belajar bergeser dari kegiatan kelas menjadi kegiatan melalui internet Sama dengan bentuk web course,
siswa dan guru sepenuhnya terpisah tetapi pada waktu-waktu yang telah ditetapkan mereka bertatap muka, baik di sekolah ataupun di tempat-
tempat yang telah ditentukan.
Universitas Sumatera Utara
c. Web Enhanced Course, yaitu pemanfaatan internet untuk pendidikan,
untuk menunjang peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar di kelas. Bentuk ini juga dikenal dengan nama Web lite course, karena kegiatan
pembelajaran utama adalah tatap muka di kelas. Peranan internet disini adalah untuk menyediakan content sumber belajar
yang sangat kaya dan juga memberikan fasilitas hubungan link ke berbagai sumber belajar. Juga tak kalah pentingnya ialah pemberian
fasilitas komunikasi antara pengajar dengan peserta didik dan antar peserta didik secara timbal balik. Dialog dan komunikasi tersebut untuk keperluan
berdialog, berkonsultasi, maupun untuk bekerja secara kelompok kolaborasi.
Berbeda dengan kedua bentuk sebelumnya, pada bentuk Web Enhanced Course ini presentase pembelajaran melalui internet justru lebih sedikit
dibandingkan dengan presentase pembelajaran secara tatap muka, karena penggunaan internet adalah hanya untuk mendukung kegiatan
pembelajaran secara tatap muka. Bentuk ini bisa pula dikatakan sebagai langkah awal bagi institusi
pendidikan yang akan menyelenggarakan pembelajaran berbasis internet, sebelum menyelenggarakan pembelajaran dengan internet secara lebih
kompleks, seperti Web Centric Course ataupun Web course Prawiradilaga Siregar, 2004.
Berdasarkan paparan di atas, peneliti membatasi penelitian ini hanya pada web enhanced course dikarenakan penggunaan internet yang terjadi di SMA St.
Universitas Sumatera Utara
Thomas 1 Medan adalah untuk menunjang proses pembelajaran tatap muka di kelas. Hal ini sesuai dengan pengertian web enhanced course yang dikemukakan
Alghazo 2006 yaitu penggunaan World Wide Web untuk mendukung pembelajaran konvensional tatap muka di kelas. Pengertian ini juga sejalan
dengan yang dikemukakan oleh Wingard 2004 yaitu untuk mendukung pembelajaran tradisional atau pembelajaran di kelas dimana memperkaya sumber-
sumber belajar. Selain itu tujuan dari Web Enhanced Course adalah: 1
Meyakinkan seluruh siswa dengan gaya belajar berbeda bahwa materi yang mereka butuhkan tersedia di internet.
2 Meningkatkan interaksi antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru
menggunakan internet. 3
Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk mengakses materi yang berhubungan dengan pelajaran. Alghazo, 2006
Web enhanced course yang banyak diterapkan di luar negeri biasanya menggunakan suatu management system contohnya Blackboard yaitu berupa
web portal yang dapat diakses seluruh siswa. Ketika belajar siswa mengakses portal tersebut untuk mendukung pembelajaran di kelas Alghazo, 2004. Hal ini
memang belum sesuai dengan kondisi di kelas internasional SMA St. Thomas 1 Medan dikarenakan SMA St. Thomas 1 Medan belum menggunakan portal ketika
menggunakan internet dalam pembelajaran, akan tetapi inti dari web enhanced course tetap berlangsung dimana siswa menggunakan internet untuk menunjang
pembelajaran di kelas. Dan penggunaan internet ketika pembelajaran di kelas digunakan untuk:
Universitas Sumatera Utara
1 Menyediakan content atau sumber belajar yang sangat kaya
2 Memberikan link ke berbagai sumber belajar
3 Memberikan fasilitas komunikasi antara pengajar dengan peserta didik dan
antar peserta didik secara timbal balik. Dialog dan komunikasi tersebut untuk keperluan berdialog, berkonsultasi, maupun untuk bekerja secara
kelompok kolaborasi Prawiradilaga Siregar, 2004. Pernyataan ini juga didukung oleh Isjoni dkk 2008 yang mengatakan
bahwa Web Enhanced Course adalah pemanfaatan internet untuk menunjang kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas. Fungsi internet adalah untuk
memberikan pengayaan dan komunikasi peserta didik dengan pengajar, sesama peserta didik, anggota kelompok atau peserta didik dengan nara sumber lain.
Oleh karena itu peran pengajar dalam hal ini dituntut untuk menguasai teknik mncari informasi di internet, membimbing mahasiswa mencari dan menemukan
situs-situs yang relevan dengan bahan pembelajaran, menyajikan materi melalui web yang menarik dan diminati, emalayani bimbingan dan komunikasi melalui
internet, dan kecapan lain yang diperlukan.
3. Manfaat Internet sebagai media Pembelajaran
Menurut Budi Raharjo dalam Isjoni dkk, 2008, manfaat internet sebagai media pembelajaran adalah aspek sumber informasi, akses kepada nara sumber,
dan sebagai media kerjasama. Akses kepada sumber informasi yaitu sebagai perpustakaan on-line, sumber literatur, akses hasil-hasil penelitian dan akses
kepada materi pelajaran. Akses kepada nara sumber bisa dilakukan komunikasi
Universitas Sumatera Utara
tanpa harus bertemu secara fisik. Sedangkan sebagai media kerjasama internet bisa menjadi media untuk melakukan penelitian bersama atau membuat semacam
tugas bersama.
4. Kelebihan dan Kelemahan Internet Sebagai Media Pembelajaran
Menurut Diknas 2008 kelebihan internet sebagai Media Pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan ke semua penjuru tanah air
dan kapasitas daya tampung yang tidak terbatas karena tidak memer-lukan ruang kelas.
b. Proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu seperti halnya tatap muka
biasa. c.
Pembelajaran dapat memilih topik atau bahan ajar yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing.
d. Lama waktu belajar juga tergantung pada kemampuan masing-masing
pembelajarsiswa. e.
Adanya keakuratan dan kekinian materi pembelajaran. f.
Pembelajaran dapat dilakukan secara interaktif, sehingga menarik pelajarsiswa; dan memungkinkan pihak berkepentingan orang tua siswa
maupun guru dapat turut serta menyukseskan proses pembelajaran, dengan cara mengecek tugas-tugas yang dikerjakan siswa secara on-line.
Supardi 2008 menambahkan beberapa keuntungan dari internet sebagai media pembelajaran, diantaranya:
Universitas Sumatera Utara
a. Frekuensi tatap muka bukan lagi menjadi suatu kebutuhan yang mutlak,
namun hal ini bisa diakali dengan penyediaan bahan-bahan pengajaran yang dapat langsung diakses melalui internet.
b. Peserta didik dapat langsung mendapatkan bahan-bahan yang selalu up- to
date. c.
Peserta didik dapat memperkaya bahan-bahan yang ada dengan melakukan pencarian diinternet.
Sedangkan Kelmahan internet sebagai media pembelajaran menurut Soekartawi dalam Supardi, 2008, adalah :
a. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu
sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar dan mengajar.
b. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan
sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisniskomersial; Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan;
c. Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran
konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi
d. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal
e. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet mungkin hal ini berkaitan
dengan masalah tersedianya listrik, telepon ataupun komputer f.
Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki ketrampilan soal-soal internet; dan kurangnya penguasaan bahasa komputer
Universitas Sumatera Utara
D. SIKAP