Tindak Pidana Pencucian Uang Sebagai Kejahatan Lintas Negara

Ketiga, dengan dinyatakan money laundering sebagai tindak pidana dan dengan pelaporan transaksi dalam jumlah tertentu dan transaksi yang mencurigakan, maka hal ini lebih memudahkan bagi para penegak hukum untuk menyediliki kasus pidana sampai kepada tokoh-tokoh yang ada dibelakangnya. Tokoh-tokoh ini sulit dilacak dan ditangkap karena pada umumnya mereka tidak kelihatan pada pelaksanaan suatu tindak pidana, tetapi banyak menikmati hasil-hasil tindak pidana tersebut. 163

3. Tindak Pidana Pencucian Uang Sebagai Kejahatan Lintas Negara

Kegiatan pencucian uang telah menjadi kejahatan transnasional. Dimana kegiatan tersebut yang dilakukan oleh para pencuci uang tidak hanya dilangsungkan terbatas dalam wilayah satu negara saja, tetapi harus dilakukan keluar dari wilayah negara di mana uang hasil kejahatan itu diperoleh, yaitu dari kejahatan yang dilakukan di negara tersebut masuk ke dalam wilayah negara lain, atau bahkan beberapa negara lain. Karena jika kegiatan pencucian uang tersebut berlangsung hanya di di dalam wilayah negara di mana hasil kejahatan itu berlangsung dan atau diperoleh, maka tujuan dilakukannya pencucian uang tersebut, yaitu untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal usul hasil kejahatan itu akan diketahui oleh para penegak hukum. Hasil kejahatan tersebut oleh para pencuci uang sebagaimana mungkin diusahakan dijauhkan dari sumbernya. Tindak pidana yang telah menjadi menjadi kejahatan transnasional, yang rangkaian kegiatannya dilakukan melampaui batas wilayah negara di mana hasil kejahatan itu semula diperoleh, pemberantasanya 163 Yunus Husein II, Op. cit, hal. 4. Universitas Sumatera Utara hanya mungkin dilakukan dengan kerja sama yang erat dan terus menerus antara negara-negara di dunia ini melalui kerja sama internasional. Wujud dari kerja sama secara global tersebut adalah dengan dibentuknya Financial Action Task Force on Money Laundering FATF oleh negara-negara G-7 di Paris pada Juli 1989. FATF merupakan badan internasional independen yang sekretariatnya berada di gedung OECD di Paris. Terhitung sejak Plenary Meeting pada Juni 2003, anggota FATF terdiri atas 31 negara dan pemerintah, dan 2 organisasi internasional. Pada saat ini FATF telah memperluas misinya, yaitu bukan saja memberantas tindak pidana pencucian uang tetapi juga memberantas pembiayaan terorisme terrorist financing. 164 Disetiap yurisdiksi yang memiliki hubungan sistem keuangan bersakala internasional international financial system setidaknya memiliki potensi dapat terinfiltrasi oleh dana-dana yang berasal dari kejahatan. Banyak laporan mengenai tersangkutnya negara-negara bekas Uni Soviet dan bekas Blok Timur dengan dana- dana haram tersebut. Namun sedikit sekali diperoleh laporan mengenai dana-dana haram ini yang beredar di negara-negara di luar negar-negara anggota Financial Action Task Force on Money Laundering FATF. Berikut ini disajikan beberapa uraian serta gambaran singkat bagaimana kegiatan pencucian uang dilakukan di beberpa wilayah, yaitu di Asia, Amerika 164 Financial Action Task Force on Money Laundering, Annual Report 2000-2001, 22 June 2001, hal. 5. Universitas Sumatera Utara Selatan, Amerika Tengah, negara-negara Karibia, Afrika, negara-negara bekas Uni Soviet dan Blok Timur, yang disampaikan dalam laporan FATF.

1. Kegiatan Pencucian Uang di Asia.