Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

sulitnya dalam pembuktian kejahatannya, kurangnya sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya TPPU.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang menjadi jawaban berdasarkan hasil penelitian dari inti permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Ketentuan pembuktian dalam hukum acara pidana dikenal dengan sistem negatif negatief wettelijk bewijsleer, dimana yang dicari hakim adalah kebenaran yang materil. Pembuktian secara negatif negatief wettelijk stelsel adalah suatu sistem pembuktian di depan sidang pengadilan agar suatu pidana dapat dijatuhkan oleh hakim, harus memenuhi dua syarat mutlak, yaitu; alat bukti yang cukup dan keyakinan hakim. Sesuai dengan Pasal 183 KUHAP bahwa hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seseorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah, dan hakim memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukan tindak pidana tersebut. Di luar Universitas Sumatera Utara dari pada ketentuan pembuktian tersebut, maka putusan dapat batal atau dapat dibatalkan demi hukum. 2. Ketentuan pembuktian tindak pidana pencucian uang menggunakan pembuktian terbalik atau pembalikan beban pembuktian. Pembuktian terbalik atau pembalikan beban pembuktian sesuai dengan Pasal 35 UUPTPPU yaitu untuk kepentingan pemeriksaan di sidang pengadilan, terdakwa wajib membuktikan bahwa harta kekayaannya bukan merupakan hasil tindak pidana. Pembalikan beban pembuktian dan kekuatan pembuktian dalam persidangan yang diatur dalam Pasal 35 UUPTPPU juga akan semakin memudahkan proses pembuktian tindak pidana pencucian uang. 3. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan bahwa UUPTPPU mengenal beberapa ketentuan khusus yang menyimpang dari hukum acara pidana pada umumnya. Dalam UUPTPPU menempatkan posisi alat bukti elektronik berupa rekaman elektronik dan alat bukti dokumen telah disejajarkan dengan lima macam alat bukti konvensional yang sebelumnya dikenal dalam KUHAP. Ini berarti adalah dalam UUPTPPU, rekaman elektronik yang merupakan bagian dari alat bukti demonstartif telah ditetapkan sebagai alat bukti tersendiri, dan berdiri sendiri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 UUPTPPU telah menegaskan bahwa alat bukti pemeriksaan tindak pidana pencucian uang, termasuk alat bukti sebagaimana dimaksud dalam KUHAP Juga alat bukti lain berupa informasi yang diucapkan, dikirimkan, diterima, Universitas Sumatera Utara atau disimpan secara elektronik dengan alat optik atau yang serupa dengan itu.

B. Saran