mengirimkan uang itu kepada pemiliknya.
170
Dilaporkan pula bahwa ada yang mendirikan perusahaan-perusahaan dagang di negara-negara anggota FATF
dan membuka rekening-rekening di lembaga-lembaga keuangan dengan nama perusahaan-perusahaan yang didirikan itu. Rekening tersebut kemudian
menerima transfer uang dari rekening-rekening di negar-negara lain, termasuk offshore financial centers. Sering kali penjelasan yang diberikan oleh
pemegang rekening adalah bahwa uang tersebut merupakan pembayaran untuk ekspor atau untuk impor barang-barang ke dan dari negara-negara bekas
Uni Soviet dan Blok Timur.
4. Hubungan Antara Tindak Pidana Asal Predicate Crime dan Tindak Pidana
Pencucian Uang
Praktik-praktik money laundering memang mula-mula dilakukan hanya terhadap uang yang diperoleh dari lalu lintas perdagangan narkotika dan obat-obat
sejenis itu narkoba atau drug atau yang dikenal sebagai illegal drug trafficking.
171
Pada saat ini, undang-undang tentang money laundering di berbagai negara telah memperluas objek pencucian uang tidak hanya yang berasal dari perdagangan
narkotika saja. Hal ini sesuai dengan anjuran Financial Action Task Force sebagaimana dimuat dalam laporannya tahun 1990 yang menyatakan,
“Each country should consider extending the offence of drug money laundering to any other crimes for which there is a link to narcotics: an
alternative approach is to criminalize money laundering based on serious
170
Ibid, hal. 10
171
Sutan Remy Sjahdeini., loc. Cit., hal. 8
Universitas Sumatera Utara
offences, andor on all offences that generate a significant amount of proceeds, or on certain serious offences.
”172
Sebenarnya di antara berbagai kegiatan yang bersangkutan dengan
pengumpulan uang haram secara internasional yang berasal dari drug trafficking bukanlah sumber yang utama. Porsi utama dari uang panas tersebut berasal dari tax
evasion, capital flight, dan dari irregular or hidden economies yang dibedakan dari the overtly criminal economies. Flight captal termasuk flight capital atas uang yang
disediakan oleh negara maju developed countries bagi negara berkembang developing countries dalam bentuk bantuan keuangan financial aid, yang tidak
dibelanjakan atau diinventasikan di negara yang bersangkutan, tetapi kemudian kembali kepada negara-negara berkembang tersebut sebagai illegally exported
capital. Uang ini sering ditempatkan di bank luar negeri yang justru telah memberikan kredit tersebut.
Perdagangan narkoba drug trafficking dan kejahatan keuangan financial crime, yaitu kecurangan berkaitan dengan bank bank fraud, kecurangan berkaitan
dengan kartu kredit credit card fraud, kecurangan berkaitan dengan pembayaran di muka atas uang jasa advance fee fraud, penggelapan embezzlement, dan lain-lain,
tetap masih sering disebut-sebut sebagai sumber utama dari hasil kejahatan. Meskipun secara keseluruhan perdagangan narkoba drug trafficking masih dianggap
sebagai sumber tunggal yang terbesar dari dana haram, namun skala pencucian uang yang dikaitkan kepada financial crime telah meningkat dengan tajam. Anggota FATF
172
Financial Action Task Force on Money Laundering, op. cit., hal. 16
Universitas Sumatera Utara
dari negara-negara Skandinavia melaporkan bahwa tingkat perkembangan dari hasil kejahatan yang berasal dari kejahatan keuangan financial crime lebih besar daripada
yang berasal dari narkotika. Kejahatan terorganisasi organized crime mengambil bagian yang sangat
besar terhadap aliran uang haram melalui jalur keuangan. Mafia Italia Italian Mafia, Yakuza Jepang Japanese Yakuza, kelompok-kelompok kartel Kolombia
Colombian Cartels, perusahaan-perusahaan kriminal dari Rusia dan Eorpa Timur, kelompok-kelompok etnis Amerika, dan lain-lain terlibat dalam kegiatan kriminal
yang sangat luas. Di samping perdagangan narkoba drug trafficking, perusahaan- perusahaan ini juga menghasilkan dana dari kegiatan loan sharking, penjudian
gelapillegal gambling, kecurangan fraud, penggelapan embezzlement, extortion, prostitusi prostitution, perdagangan gelap senjata dan orang illegal trafficking in
arms, and human being, dan kejahatan-kejahatan lainnya. Acap kali, mereka melakukan penyertaan dalam bisnis-bisnis yang sah yang dapat dimanipulasi baik
untuk menutupi dan untuk menginventasikan dana-dana yang diperolehnya secara melanggar hukum.
Di Indonesia sendiri, sesuai dengan ketentuan Pasal 2 UU TPPU ditetapkan bahwa tindak pidana pencucian uang adalah pencucian uang hasil tindak pidana yang
berjumlah Rp. 500.000.000.00,- lima ratus juta rupiah atau lebih atau nilai yang setara, yang diperoleh secara langsung atau tidak langsung dari kejahatan. Hasil
tindak pidana itu diklasifikasikan dalam 25 dua puluh lima kelompok kejahatan predicate crime sebagaimana diuraikan dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
1. Korupsi;
2. Penyuapan;
3. Penyeludupan barang;
4. Penyeludupan tenaga kerja;
5. Penyeludupan imigran;
6. Di bidang perbankan;
7. Di bidang pasar modal;
8. Di bidang asuransi;
9. Narkotika;
10. Psikotropika;
11. Perdagangan manusia;
12. Perdagangan senjata gelap;
13. Penculikan;
14. Terorisme;
15. Pencurian;
16. Penggelapan;
17. Penipuan;
18. Pemalsuan uang;
19. Perjudian;
20. Protitusi;
21. Di bidang perpajakan;
22. Di bidang kehutanan;
Universitas Sumatera Utara
23. Di bidang lingkungan hidup;
24. Di bidang kelautan;
25. Tindak pidana lainnya yang diancam dengan pidana penjara 4 empat tahun
lebih, yang dilakukan di wilayah Negara Republik Indonesia atau di luar wilayah Negara Republik Indonesia dan tindak pidana tersebut juga
merupakan tindak pidana menurut hukum Indonesia.
5. Dampak Tindak Pidana Pencucian Uang Terhadap Masyarakat