Jenis- Jenis Pendapatan Asli Derah PAD P a j a k

meningkatkan pendapatan daerah melalui upaya ekstensifikasi adalah untuk meningkatkan kegiatan ekonomi di masyarakat. Dengan demikian, upaya ekstensifikasi lebih diarahkan pada upaya untuk mempertahankan potensi daerah sehingga potensi tersebut dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. 3. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat ini merupakan unsur penting mengingat bahwa paradigma yang berkembang dalam masyarakat saat ini adalah bahwa pembayaran pajak dan retribusi merupakan hak daripada kewajiban masyarakat terhadap Negara, untuk itu perlu dikaji kembali pengertian wujud layanan yang dapat memberikan kepuasan dalam masyarakat.

1.5.2 Jenis- Jenis Pendapatan Asli Derah PAD

Klasifikasi PAD yang terbaru berdasarkan Permendagri 172006 adalah terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasul kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain- lain pendapatan asli daerah yang sah. Menurut Halim 2004:67, Pendapatan Asli daerah dipisahkan menjadi empat pendapatan, yaitu : pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan milik daerah yang dipisahkan, lain-lain PAD yang sah. Klasifikasi PAD yang dinyatakan oleh Halim sesuai dengan Kepmendagri 292002. Universitas Sumatera Utara

1.5.3 P a j a k

Pajak merupakan sumber keuangan pokok bagi daerah. Para ahli perpajakan memberikan pengertian atau definisi yang berbeda-beda mengenai pajak, namun demikian mempunyai arti atau tujuan yang sama. Diantaranya adalah sebagai berikut Munawir, 1998. Menurut Rochmad Soemitro, Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negaraperalihan kekayaan dari sektor peperintah berdasarkan Undang-undang dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa imbalan yang langsung dapat ditunjuk dan yang digunakan untuk membiayai pengeluaran umum. Sementara itu menurut Soeparman Soemamidjaya, Pajak merupakan iuran wajib berupa uang atau barang yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma- norma hukum, guna menutup biaya produksi barang-barang dan jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum. S.I.Djajadiningrat mengatakan bahwa pajak sebagai dari pada kekayaan kepada negara disebabkan suatu keadaan, kejadian dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan-peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa balik dari Negara secara langsung untuk memlihara kesejahteraan umum. Selanjutnya Marihot P.Siagian 2004 :7, pajak daerah adalah pungutan dari masyarakat oleh Negara pemerintah berdasarkan iuran yang bersifat dapat dipaksakan dan terutang oleh yang wajib membayarnya dengan tidak mendapat prestasi kembali kontraprestasibalas jasa secara langsung yang hasilnya untuk Universitas Sumatera Utara membiayai pengeluaran Negara dalam penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan. Menurut PJA.Adriani, pajak adalah iuran pada Negara yang dapat dipaksakan yang terutang oleh wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan dengan tidak dapat prestasi kembali langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas pemerintahan, Dari pengertian-pengertian pajak yang telah dijelaskan oleh para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik pajak adalah : 1. Pajak dipungut oleh Negara berdasarkan kekuatan Undang-undang serta aturan pelaksanaannya. 2. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontra prestasi individual oleh Pemerintah. 3. Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran pembayaran pemerintah, bila dari pemasukannya masih terdapat surplus dipergunakan untuk membiayai public investment , sehingga tujuan utama dari pemungutan pajak adalah sebagai sumber keuangan Negara maupun daerah. 4. Pajak dipungut disebabkan karena suatu keadaan, kejadian dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu pada seseorang. 5. Pajak merupakan kewajibaan masyarakat yang apabila diabaikan akan terkena sanksi sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Universitas Sumatera Utara

1.5.4. Fungsi Pajak