5. Pajak Penerangan Jalan adalah pajak atas penggunaan tenaga listrik, dengan ketentuan bahwa di wilayah daerah tersebut tersedia penerangan
jalan yang rekeningnya di bayar oleh pemerintah daerah. 6. Pajak Penggalian Bahan Galian Golongan C adalah pajak ats kegiatan
pengambilan bahan galian golongan C sesuai dengan peraturan per- Undang-undangan yang berlaku.
7. Pajak Perparkiran adalah pajak yang dikenakan atas penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan oleh orang pribadi atau badan tertentu,
baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan
kenderaan bermotor dan garasi kenderaan bermotor yang memungut bayaran.
Relatif rendahnya kemampuan daerah dalam menggali kapasitas pajak daerah disebabkan karena rendahnya pendapatan per kapita, rendahnya
distribusi pendapatan, tingkat kepatuhan wajib pajak dan relatif lemahnya kebijakan perpajakan daerah.
1.5.7. Pajak Hotel
Pajak Hotel adalah pajak atau pungutan atas pelayanan yang disediakan dengan pembayaran di hotel. Pengertian hotel disini termasuk juga
rumah penginanpan yang memungut bayaran. Pembahasan mengenai pajak hotel didasarkan pada Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 Tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah sebagaima telah diubah dengan Undang-undang
Universitas Sumatera Utara
Nomor 34 Tahun 2000; Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2001 Tentang Pajak daerah, khususnya pasal 38 – 42 dan Peraturan Daerah Kota Medan
Nomor 12 Tahun 2003. Pajak Hotel adalah pajak atas pelayanan hotel. Pengertian hotel
disini termasuk juga rumah penginapan yang memungut bayaran. Pengenaan pajak hotel tidak mutlak ada pada seluruh daerah kabupatenkota yang ada di Indonesia
Marihot P.Siagian : 2005. Hal ini berkaitan dengan kewenangan yang diberikan kepada pemerintah kabupatenkota untuk tidak mengenakan suatu jenis pajak
kabupatenkota. Oleh karena itu, untuk dapat dipungut pada suatu daerah tentang pajak hotel, peraturan akan menjadi alasan hukum operasional dan teknis pelaksanaan
pengenaan dan pemungutan pajak hotel di daerah kabupatenkota yang bersangkutan.
1.5.8 Objek Pajak Hotel
Objek pajak adalah setiap pelayanan yang disediakan dengan pembayaran di hotel Marihot P,Siagian : 2005. Objek pajak sebagaimana dimaksud meliputi :
a. Fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka pendek, antara lain : gubuk pariwisata cottage, motel, wisma pariwisata, pesangrahan hostel,
losmen dan rumah penginapan termasuk rumah kost dengan jumlah kamar 15 atau lebih yang menyediakan fasilitas seperti rumah penginapan.
b. Pelayanan penunjang antara lain, telepon, faxcimile, fotocopy, pelayanan cuci, setrika, dan pengangkutan lainnya yang disediakan atau dikelola oleh hotel.
c. Fasilitas olahraga dan hiburan antara lain pusat kebugaran, kolam renang, tenis, golf, karaoke, pub, diskotik yang disediakan atau dikelola oleh hotel.
Universitas Sumatera Utara
d. Jasa persewaan ruangan untuk kegiatan acara atau pertemuan di hotel. e. Penjualan makanan dan minuman di tempat yang disertai dengan
fasilitas peyantapan. Pada Pajak Hotel, tidak semua pelayanan yang diberikan oleh penginapan
dikenakan pajak. Ada beberapa pengecualian yang tidak termasuk objek pajak yaitu : a. Penyewaan rumah atau kamar, apartemen dan fasilitas tempat tinggal lainnya
yang tidak menyatu dengan hotel. b. Pelayan tinggal di asrama dan pondok pesanteren
c. Fasilitas olahraga dan hiburan yang disediakan di hotel yang dipergunakan oleh bukan tamu hotel dengan pembayaran.
d. Pertokoan, perkantoran, perbankan, salon yang dipakai oleh umum di hotel. e. Pelayan perjalanan wisata yang diselenggarakan oleh hotel dan dapat
dimanfaatkan oleh umum.
1.5.9 Subjek Pajak dan Wajib Pajak Hotel