Identitas Responden Variabel Penelitian 1. Analisis Pendataan dan Pendaftaran

BAB - V A N A L I S A D A T A Data yang telah dikumpulkan dari hasil wawancara dengan Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan telah disajikan dalam bentuk table pada Bab –IV, dan pada bab ini data yang telah disajikan tersebut akan dilakukan analisa.

5.1 Identitas Responden

Identitas responden yang diteliti adalah berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan dan pengalaman bekerja serta golongan kepangkatan. Dilihat dari jenis kelamin pegawai yang bekerja pada Dinas Pendapatan diketahui bahwa terdapat 21 laki-laki atau 67 dan 11 orang perempuan atau 33. Dilihat dari tingkat pendidikan yang pernah ditempuh oleh responden, dilihat pada table 4. 2 pada bab IV di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden yang bekerja memiliki pendidikan sarjana dan kemudian diikuti oleh responden yang berpendidikan sarjanamudaAMD. Hal ini mengindikasikan bahwa pegawai yang bekerja pada Dinas Pensapatan daerah kota Medan adalah pegawai yang memiilki tingkat kemampuan serta keterampilan yang memadai. Dalam hal ini para pegawai telah mampu melaksanakan pekerjaan yang diembankan kepada mereka dengan baik sehingga hasil yang ingin dicapai terlaksana dengan baik. Dilihat dari masa bekerja pegawai , pada umumnya pegawai yang terdapat pada Dinas Pendapatan daerah Kota Medan telah bekerja lebih dari 10 tahun dan hanya beberapa responden yang bekerja kurang dari 10 tahun. Dari keadaan ini dapat Universitas Sumatera Utara dilihat bahwa banyaknya pegawai yang memiliki masa kerja lebih dari 10 tahun , menunjukkan bahwa mereka telah memiliki banyak pengalaman dan banyak mengetahui seluk beluk mengenai pekerjaan yang mereka lakukan di Dinas Pendapatan daerah dan mereka mengetahui bagaimana meningkatkan kinerja pekerjaan mereka untuk mendapatkan hasil yang lebih baik di masa yang akan datang.

5.2 Variabel Penelitian 1. Analisis Pendataan dan Pendaftaran

Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah daerah untuk meningkatkan penerimaan dari pajak hotel berdasarkan table 4.6 dimana responden yang menjawab bahwa Pemerintah daerah telah optimal untuk meningkatkan penerimaan pajak hotel sebanyak 21 orang atau 63 , dan yang menjawab bahwa penerimaan pajak hotel belum optimal sebanyak 9 orang atau 27. Sedangkan yang menjawab kurang optimal sebanyak 3 orang atau 10. Dari jawaban –jawaban yang telah diberikan tersebut dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab bahwa pelaksanaan penerimaan pajak hotel sudah optimal. Hal ini telah sejalan dengan rencana strategis Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan dalam meningkatkan pajak khususnya pajak hotel. Mengenai target yang dicapai, berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan menunjukkan bahwa telah tercapai target yang diinginkan sehingga program yang telah dicanangkan oleh Dinas Pendapatan Daerah. Berdasarkan jawaban yang diberikan oleh responden sebanyak 23 orang atau 70 mengatakan bahwa target penerimaan pajak hotel telah tercapai. Sedangkan yang mengatakan tidak tercapai Universitas Sumatera Utara target sebanyak 2 orang atau 6. Perkembangan target dan realisasi penerimaan pajak hotel yang dicapai dari tahun 2003 – 2007 dapat dilihat bahwa pada tahun 2006 jumlah target yang ingin dicapai sebesar Rp.. 17.670.000.000 dan terealisasi sebesar Rp. 17.684.311.839,64 atau 100,08 . Sementara pada tahun 2007 target dan realisasi penerimaan pajak hotel terus mengalami peningkatan yakni target yang diharapkan sebesar Rp. 18.553.599.000 sedangkan realisaasinya sebesar Rp. 19.717.665.589,08 atau 106,27 . Perkembangan jumlah hotel yang terdaftar akan memberikan dampak terhadap penerimaan pajak hotel yang diterima oleh Dinas Pendapatan Kota Medan. Berdasarkan hasil wawancara kepada responden pada table 4.8 di atas menunjukkan bahwa sebanyak 31 responden atau 94 menjawab bahwa pada umumnya hotel- hotel telah terdaftar di kota Medan., responden yang menjawab belum terdaftar semua hotel yang ada di kota Medan sebanyak. 2 orang atau 6 dan responden yang menjawab kurang mengetahui tidak ada Demikian pula dengan sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan kota Medan dengan pengusaha hotel dalam rangka meningkatkan penerimaan Pajak hotel. Dari hasil wawancara menunjukan bahwa sebanyak 21 responden atau 63 menjawab bahwa sosialisasi sering dilakukan kepada pengusaha hotel, responden yang menjawab bahwa jarang dilakukan sosialisasi kepada pemilik hotel sebanyak 9 orang atau 27 ., dan responden yang menjawab tidak mengetahui sebanyak 3 orang atau 10 . Menurut Kepala seksi Evaluasi bahwa ”dalam rangka meningkatkan penerimaan pajak hotel Dinas Pendapatan Kota Medan sering melakukan sosialisasi kepada pemilik hotel”. Universitas Sumatera Utara Mengenai adanya kategori dalam penentuan tarif hotel, menurut hasil wawancara yang dilakukan pada tabel 4.10, sebanyak 26 orang atau 79 responden menjawab bahwa terdapat adanya kategori dalam penentuan tarif hotel , 7 orang responden atau 21 yang menjawab bahwa tidak adanya kategori dalam penetuan tarif hotel. Sedangkan responden yang menjawab kurang mengetahui mengenai kategori dalam penetuan tarif hotel tidak ada. Dari sini terlihat bahwa dalam penentuan tarif hotel tidak ada pembagian kategori dan semua hotel dikenakan tarif pajak hotel sebesar 10. Hal ini sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Medan No. 3 tahun 2003 tanggal 4 Maret 2009.

2. Analiasis Mengenai Penagihan

Sistem dan mekanisme yang dilakukan akan mempengaruhi lancar tidaknya pembayaran pajak hotel. Yang dilakukan oleh wajib pajak. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden yang ditunjukan pada tabel 4. 11 tentang sistem dan mekanisme yang dilakukan dalam pembayaran pajak hotel, responden sebanyak 22 orang atau 66 menjawab sudah efisien, responden yang menjawab kurang efisien sebanyak 8 orang atau 24, dan yang menjawab belum efisien sebanyak 3 orang atau 10. Hal ini menunjukkan bahwa sistem dan mekanisme yang dilakukan dalam pembayaran pajak hotel di daerah ini dinilai sudah efisien. Pembayaran pajak hotel yang terutang dilakukan oleh wajib pajak ke Kas Daerah, Bank atau tempat lain yang ditunjuk oleh Walikota sesuai waktu yang ditentukan dalam SKPD, SKPDKB, SKPDKBT, dan STPD. Apabila pembayaran dilakukan ditempat lain yang ditunjuka, hasil penerimaan pajak harus disetor ke kas daerah paling lambat 1 x 24 jam atau dalam waktuyang ditentukan oleh Walikota. Universitas Sumatera Utara Apabila tanggal jatuh tempo pembayaran pada hari libur , pembayaran dilakukan pada hari kerja berikutnya. Dalam melakukan penagihan pajak hotel masih banyak ditemui kendala dalam proses penagihan pajak hotel di daerah ini. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden seperti yang ditunjukan pada tabel 4-12 di atas yang menjawab banyaknya kendala yang dihadapi dalam penagihan pajak hotel di daerah ini sebanyak 6 orang atau.18., sedangkan responden yang menjawab jarang terjadi kendala dalam penagihan sebanyak 14 orang atau 42, dan responden yang menjawab tidak ada kendala dalam penagihan pajak hotel sebanyak. 13 orang atau 40. Mengenai sanksi yang diberikan kepada pengusaha hotel yang menunggak pembayaran pajak hotel sesuai dengan tabel 4-13, responden yang menjawab ada sanksi yang diberikan kepada pengusaha hotel yang menunggak pembayaran pajak hotel sebanyak 27 orang atau 82, responden yang menjawab tidak ada sanksi sebanyak 4 orang atau 12 dan sebanyak 2 orang responden atau.6 menjawab tidak mengetahui hal tersebut. Adapun saksi yang diberikan kepada wajib pajak atas keterlambatan dalam melakukan pembayaran pajak merupakan konsekuensi agar pengusaha dapat mematuhi dan mentaati segala bentuk peraturan tentang pajak hotel.

3. Analisis Mengenai Pengawasan

Pengawasan merupakan langkah yang harus dilakukan terhadap apa yang telah dilaksanakan, sehingga dapat diketahui langkah-langkah evaluasi yang telah ditetapkan. Dari hasil data yang telah disajikan pada tabel 4.14 di atas diketahui bahwa mayoritas responden telah mengatakan bahwa pengawasan yang dilakukan cukup baik sebanyak 26 orang atau 79. Dan sebahagian responden sebanyak Universitas Sumatera Utara sebanyak 7 orang atau 21 menjawab bahwa fungsi pengawasan yang dijalankan tidak begitu baik. Dari hasil wawancara ini dapat dikatakan bahwa pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Kota Medan telah dilakukan dengan baik sehingga kebocoran-kebocoran dapat dihindari. Dengan demikian fungsi pengawasan yang telah dilakukan harus ditingkatkan lagi sehingga dapat mengurangi hambatan-hambatan serta penyimpangan-penyimpangan yang telah dan akan terjadi. Disamping itu juga pengawasan juga harus dilakukan terhadap aparat pajak yang melakukan penagihan sehingga penyimpangan – penyimpangan dalam penerimaan pajak daerah dapat diminimalisir atau dicegah sehingga tidak akan menimbulkan kerugian dalam penerimaan pajak daerah. Bagi aparat pajak yang melakukan penyimpangan dalam penerimaan pajak hotel , maka kepada mereka akan dikenakan sanksi yang sesuai dengan perundangan- undangan. Apakah Program yang dibuat oleh Dinas Pendapatan Daerah kota Medan dalam meningkatkan pajak hotel dikatakan berhasil atau tidak tercermin dari jawaban yang diberikan oleh responden. Sesuai dengan table 4.15 pada Bab – IV di atas yang menunjukkan bahwa responden yang menjawab bahwa program yang dibuat oleh Dinas Pendapatan Daerah dalam meningkatkan pajak hotel telah terlaksana dengan baik sebanyak 26 orang atau 79 dan responden yang menyatakan kurang terlaksana dengan baik sebanyak 6 orang atau 18, kemudian responden yang menjawab tidak terlaksana dengan baik sebayak 1 orang atau 3 . Dari jawaban yang diberikan ini menunjukan bahwa walaupun terdapat kendala dalam melaksanakan program tersebut namun tidak memberikan dampak terhadap peningkatan penerimaan pajak hotel. Universitas Sumatera Utara Dari hasil data ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program dalam meningkatkan pajak hotel oleh Dinas Pendapatan daerah dinilai telah terlaksana dengan baik sesuai dengan visi dan misi yakni mewujudkan Masyarakat Kota Medan Yang Taat Pajak dan Retribusi dan dengan misi mengintensifkan pungutan Pajak dan Retribusi Daerah , serta meningkatkan pengelolaan Pendapatan Daerah Kota Medan. Kepatuhan wajib pajak terhadap peraturan daerah tentang pajak hotel dapat dilihat pada table 4.16 pada bab terdahulu dimana sebanyak 19 orang 58 menjawab bahwa wajib pajak pada umumnya patuh terhadap peraturan daerah tentang pajak daerah. Sedangkan sebanyak 10 orang 30 mengatakan bahwa wajib pajak kurang mematuhi peraturan daerah. tentang pajak hotel . Sedangkan sebanyak 4 orang responden 12 menyatakan tidak patuh. Kondisi ini menunjukan bahwa kepatuhan wajib pajak terhadap peraturan daerah dinilai cukup tinggi dan hanya sebagian kecil relatif masih ada yang kurang mematuhi peraturan daerah tersebut. Kinerja aparat pajak juga akan mempengaruhi penerimaan pajak hotel yang diterima oleh Dinas Pendapatan Daerah. Berdasarkan wawancara responden yang menjawab bahwa kinerja aparat pajak cukup baik sebanyak 30 orang atau. 91, responden yang menjawab bahwa kinerja aparat pajak kurang baik sebanyak. 3 orang atau 9, dan responden yang menjawab tidak baik tidak ada. Universitas Sumatera Utara

5.3. Peranan Pajak Hotel Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli daerah Kota Medan