masalah sekompleks itu dan pasar tidak mempunyai otoritas untuk membatasi dampak buruk tersebut dan menghukum setiap orang atau badan yang melakukannya. Hal ini
dikategorikan kegagalan pasar karena faktor eksternalitas. Dari uiraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pajak mempunyai peranan yang
sangat penting dalam pelaksanaan fungsi Negara atau Pemerintah, baik dalam fungsi alokasi, distribusi, stabilitas dan regulasi maupun kombinasi dari keempatnya.
1.5.5 Aza Pemungutan Pajak
Untuk mencapai tujuan pemungutan pajak perlu memegang teguh asas-asas pemungutan dalam memilih alternatif pemungutannya. Sehingga terdapat keserasian
pemungutan pajak dengan tujuan dan asa yang masih diperlukan lagi yaitu pemahaman atas perlakuan atas pajak tertentu. Adapun Asas-asas pemungutan pajak
hendaknya didasarkan : • Equality
Pemungutan pajak harus bersifat adil dan merata, yaitu pajak dikenakan kepada orang pribadi yang harus sebanding dengan kemampuan membayar
pajak atau ability to pay dan sesuai dengan manfaat yang diterima. Adil maksudnya bahwa setiap Wajib Pajak menyumbangkan uang untuk
pengeluaran pemerintah sebanding deng kepentingan dan manfaat yang diminta.
Universitas Sumatera Utara
• Certainty Penetapan pajak itu tidak ditentukan sewenang-wenang. Oleh karena itu,
Wajib Pajak harus mengetahui secara jelas dan pasti besarnya pajak yang terutang, kapan harus dibayar, serta batas waktu pembayaran.
• Convinience Kapan wajib pajak itu harus membayar pajak sebaiknya sesuai dengan saat-
saat yang tidak menyulitkan wajib pajak sebagai contoh saat wajib pajak memperoleh penghasilan. Sistem pemungutan ini disebut Pay as you earn
• Economy Secara ekonomi bahwa biaya pemungutan dan biaya pemenuhan kewajiban
pajak bagi wajib pajak diharapkan seminim mungkin, demikian pula beban yang dipikul wajib pajak.
Azas keadilan dalam prinsip perundang-undangan perpajakan maupun dalam hal pelaksanaannya harus dipegang teguh, walaupun keadailan itu sangat
relatif.
1.5.6. Pajak Daerah
Menurut Undang-undang No.34 Tahun 2000 tentang perubahan atas Undang- undang No, 18 Tahun 1997 tentang Pajak daerah dan Retribusi Daerah, pasal 1 ayat
6 adalah pajak daerah yang selanjutnya disebut pajak, adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada Daerah tanpa imbalan langsung yang
seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-uindangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan Daerah dan
pembangunan daerah.
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian, pajak daerah merupakan pajak yang ditetapkan oleh pemerintah daerah dengan peraturan daerah Perda, yang wewenang pemungutannya
dilaksanakan dilaksanakan oleh pemerintah daerah dan hasilnya digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah daerah dalam melaksanakan penyelenggaraan
pemerintah dan pembangunan di daerah. Karena pemerintah daerah di Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu pemerintah provinsi dan pemerintah kabupatenkota, pajak
daerah di Indonesia dewasa ini juga dibagi menjadi dua, yaitu pajak Provinsi dan pajak Kabupatenkota.
Sesuai dengan Undang-undang No. 34 Tahun 2000 tentang perubahan atas Undang-undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi daerah,
jenis-jenis pajak terdiri dari : a. Pajak Provinsi :
1. Pajak Kenderaan Bermotor dan Kenderaan di atas Air 2. Bea balik Nama Kenderaan Bermotor dan Kenderaan di atas Air
3. Pajak Bahan Bakar Kenderaan Bermotor 4. Pajak Pengambilan dan PemanfaatanAir Bawah tanah dan permukaan.
b. PajakKabupatenKota : 1. Pajak Hotel adalah pajak pelayanan hotel.
2. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan restoran 3. Pajak Hiburan adalah pajak atas penyelenggaraan hiburan
4. Pajak Reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame
Universitas Sumatera Utara
5. Pajak Penerangan Jalan adalah pajak atas penggunaan tenaga listrik, dengan ketentuan bahwa di wilayah daerah tersebut tersedia penerangan
jalan yang rekeningnya di bayar oleh pemerintah daerah. 6. Pajak Penggalian Bahan Galian Golongan C adalah pajak ats kegiatan
pengambilan bahan galian golongan C sesuai dengan peraturan per- Undang-undangan yang berlaku.
7. Pajak Perparkiran adalah pajak yang dikenakan atas penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan oleh orang pribadi atau badan tertentu,
baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan
kenderaan bermotor dan garasi kenderaan bermotor yang memungut bayaran.
Relatif rendahnya kemampuan daerah dalam menggali kapasitas pajak daerah disebabkan karena rendahnya pendapatan per kapita, rendahnya
distribusi pendapatan, tingkat kepatuhan wajib pajak dan relatif lemahnya kebijakan perpajakan daerah.
1.5.7. Pajak Hotel