4.1.3. Kondisi Demografi
Provinsi Sumatera Utara merupakan provinsi keempat terbesar dalam jumlah penduduknya di Indonesia setelah Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa
Tengah. Dihuni oleh berbagai suku seperti Batak, Melayu, Aceh, Minangkabau dan Jawa serta menganut berbagai agama seperti Kristen, Islam, Hindu dan Budha.
Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2000, jumlah penduduk Sumatera Utara sebesar 11.506 juta jiwa. Dari jumlah tersebut sebanyak 57,36 tinggal di daerah
pedesaan dan sisanya 42,64 tinggal di daerah mencapai 12.643 juta jiwa dengan kepadatan penduduk 176 km
2
. dari jumlah tersebut sebanyak 55,89 berada di wilayah pedesaan dengan pertumbuhan sekitar 1,20 per – tahun sejak tahun 1990.
jumlah tersebuut bertambah menjadi sekitar 11,9 juta jiwa pada tahun 2003 berdasarkan hasil semantara pendaftaran pemilih dan peendaftaran penduduk P4 .
Dari jumlah tersebut paling banyak bertempat tinggal di kabupaten Deli Serdang 2,05 juta jiwa dan kota Medan 1,98 juta jiwa . Berdasarkan hasil sensus penduduk
tahun 2000 etnis terbesar yang mendiami Sumatera Utara adalah suku yang berasal dari Jawa Betawi, Banten, Sunda, Jawa dan Madura sebanyak 33,40 kemudian
suku Batak Toba sebesar 25,65 dan Mandailing Natal sebesar 11,02 .
4.1.4. Potensi Wilayah
Wilayah Sumatera Utara memiliki potensi lahan yang cukup luas dan subur untuk dikembangkan menjadi areal pertanian yang dapat menunjang pertumbuhan
ekonomi. Sebagian besar dari wilayah ini merupakan areal pertanian yang merupakan sektor andalan dari Sumatera Utara. Di samping itu, Sumatera Utara juga memiliki
wilayah perairan yang cukup luas seperti sungai, laut dan danau yang secara ekonomi memiliki potensi untuk dikembangkan. Wilayah perairan tersebut dapat digunakan
Universitas Sumatera Utara
sebagai sarana perhubungan dan perikanan. Semaentara itu, keindahan alamnya merupakan potensi unutk sector lainnya seperti industri, perdagangan, jasa dan lain –
lain. Bahan – bahan galian dan tambang seperti kapur, belerang, pasir kuarsa, kaolin, diatone, emas, batu bara, serta minyak dan gas bumi juga banyak terkandung di
wilayah Sumatera Utara. Kegiatan perekonomian yang terpenting di Sumatera Utara adalah di sektor
pertanian yang menghasilkan bahan pangan dan komoditi ekspor seperti dari perkebunan, tanaman panngan, peternakan, perikanan dan kehutanan. Sedangkan
industri yang berkembang di Sumatera Utara adalah ondustri pengolahan yang menunjang sector pertanian, industri yang memproduksi barang – barang dalam
kebutuhan dalam negeri dan ekspor. Posisi strategis wilayah Sumatera Utara yang terletak dala jalur perdagangan
internasional membawa keuntungan tersendiri dalam menyokong perekonomian daerah. Hal ini juga ditunjang oleh adanya berbagai pelabuhan udara seperti
pelabuhan udara Polonia, Pinang Sori, Binaka, Aek Godang, dan pelabuhan laut Belawan, Sibolga, Gunung Sitoli, Tanjung Balai, Teluk Bitung, Kuala Tanjung, dan
Labuhan Bilik. Di samping fasilitas pelabuhan ini, sector jasa berkaitan denga fasilitas perbankan dan jasa – jasa perdagangan lainnya serta komunikasi seperti
perhubungan darat, telepon, teleks, faksmili, pos, dan giro telah cukup berkembang dan mampu mencapai sebagian besar kecamatan.
Universitas Sumatera Utara
4.2Perkembangan Perekonomian Sumatera Utara
Mulai pulihnya perekonomian Indonesia mulai berdampak pada perekonomian Sumatera Utara. Salah satu indicator membaiknya perekonomian Sumatera Utara
adalah dengan meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi. Perekonomian Sumatera Utara dari tahun ke tahun semakin meningkat.
Untuk melihat fluktuasi pertumbuhan ekonomi secara riil dari tahun ke tahun disajikan perubahan PDRB atas dasar harga konstan secara berkala. Pertumbuhan
yang positif menunjukkan adanya peningkatan perekonomian, sebaliknya apabila negative menunjukkan terjadinya penurunan.
Meredanya tekanan inflasi sepanjang tahun 2007 memberi dukungan bagi peningkatan kinerja perekonomian. Pada tahun 2007 kinerja perekonomian Sumatera
Utara mengalami peningkatan. Jika pada tahun 2003 pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara hanya mencapai 4,81 persen, tahun 2005 meningkat menjadi 5,48 persen dan
terus mengalami peningkatan sebesar 6,90 persen pada tahun 2007. Pencapaian peningkatan kinerja perekonomian Sumatera Utara sepanjang
tahun 2007 didukung oleh meningkatnya seluruh sektor ekonomi. Pertumbuhan yang tertinggi terjadi pada sector bank dan lembaga keuangan yang tumbuh sebesar 12,43
disusul oleh sector angkutan dan komunikasi sebesar 9,90 dan sector pertambangan dan pengggalian tumbuh sebesar 9,78 .
Pertumbuhan ekspor wilayah Sumatera selama tahun 2007 juga meningkatkan peningkatan. Kenaikan ekspor terutama didorong oleh meningkatnya permintaan
komoditas seperti crude palm oil CPO dan produk turunannya, serta karet dan produk karet.
Sektor pertanian masih memberikan peranan yang cukup dominan dalam perekonomian Sumatera Utara, walaupun beberapa tahun terakhir peranannya sudah
Universitas Sumatera Utara
mulai digeser oleh sektor industri. Sumatera Utara merupakan salah satu pusat perkebunan di Indonesia. Perkebunan di Sumatera Utara telah dibuka sejak penjajahan
Belanda. Komoditi hasil perkebunan yang paling vital di Sumatera Utara saat ini antara lain kelapa sawit, karet, kopi, coklat dan tembakau.
Di sector perdagangan, membaiknya pertumbuhan itu tidak terlepas dari membaiknya konsumsi dan pertumbuhan setor – sektor yang berhubungan dengan
sektor perdagangan, di antaranya adalah sektor bangunan dan sektor industri. Peningkatan pertumbuhan di sektor bangunan, antara lain, didorong oleh program
sektor rekonstruksi pascabencana tsunami dan perluasan lahan perkebunan sawit. Sektor industri merupakan penyumbang terbesar tehadap pertumbuhan
ekonomi Sumatera Utara. Jika dilihat peranan industri menurut besar kecilnya perusahaan, kelompok industri besar menghasilkan nilai tambah terbesar. Sedangkan
jika dilihat menurut kelompok, industri makanan , minuman dan tembakau menempati urutan pertama. Pada urutan terakhir ditempati oleh kelompok industri pengolahan
barang lainnya. Pada tahun 2007, sektor industri menyumbang sebesar 25,04 terhadap perekonomian Sumatera Utara. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa
kegiatan industri telah berkembang dan telah menggantikan posisi sektor pertanian yang sebelumnya menjadi sektor primer.
Pada sektor perhubungan, rasio jumlah kendaraan terhadap panjang jalan lebih tinggi. Hal ini mencerminkan bahwa bertambahnya jumlah kendaraan lebih cepat dari
perkembangan jalan. Lalu lintas angkatan laut penumpang dan barang antarnegara mengalami peningkatan. Sama halnya dengan angkutan laut antarpulau di pelabuhan
yang diusahakan juga menunjukkan perkembangan. Angkutan udara penumpang dan barang internasional dan domestik mengalami peningkatan.
Universitas Sumatera Utara
Sektor perbankan menunjukkan kinerja yang menggembirakan yang tercermin dari meningkatnya dana yang dihimpun dan juga kredit yang disalurkan oleh bank
pemerintah maupun bank swasta nasional. Membaiknya sektor ini memberikan peluang dan harapan pada sector riil untuk mengembangkan usahanya.
Table 4.2.1 Struktur Perekonomian Sumatera Utara 2003 – 2007
No. Lapangan usaha 2003
2004 2005
2006 2007
1. Pertanian
24,94 24,47
23,98 22,33
22,56 2.
Pertambangan dan penggalian
1,18 1,17
1,23 1,27
1,33
3. Industri
25,27 25,36
25,47 25,68
25,04
4. Listrik, Gas dan
Air minum 1,29
1,26 1,23
1,17 1,04
5. Bangunan
5,48 5,70
5,82 5,86
5,80 6.
Perdagangan, Hotel dan
Restoran 18,48
18,51 18,69
18,92 19,1
7. Angkutan dan
Komunikasi 7,43
8,03 8,44
8,94 9,00
8. Bank dan
Lembaga Keuangan
5,99 6,09
5,98 6,06
6,37
9. Jasa - Jasa
9,54 9,42
9,15 9,76
9,70 Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Utara Dalam Angka 2008
Universitas Sumatera Utara
Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai dampak kebijaksanaan pemerintah yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi merupakan laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat
pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Bagi daerah, indikator ini penting untuk mengetahui keberhasilan pembangunan di masa yang akan datang. Sirojuzilam, 2005
Pertumbuhan merupakan ukuran utama keberhasilan pembangunan dan hasil pertumbuhan ekonomi akan dapat pula dinikmati masyarakat sampai di lapisan paling
bawah, baik dengan sendirinya maupun dengan campur tangan pemerintah. Pertumbuhan harus berjalan secara beriringan dan terencana, mengupayakan
terciptanya pemarataan kesempatan dan pembagian hasil – hasil pembangunan dengan lebih merata. Dengan demikian maka daerah yang miskin, tertinggal tidak produktif
akan menjadi produktif yang akhirnya akan mempercepat pertumbuhan itu sendiri. Table 4.2.2
Laju Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000
2005-2007 Persentase
Lapangan usaha 2005
2006 2007
Pertanian Pertaambangan dan penggalian
Industri pengolahan Listrik,gas dan air minum
Konstruksi 3,38
6,42 4,76
5,15 12,96
2,40 4,17
5,47 3,08
10,33 4,98
9,78 5,09
0,22 7,78
Universitas Sumatera Utara
Perdagangan,hote dan restaurant
Pengangkutan dan komunikasi Keuangan, Real Estate dan jasa
perusahaan Jasa- jasa
4,95 10,11
7,15
4,36 6,95
11,91 9,90
7,09 7,55
9,90 12,43
8,25
PDRB 5,48
6,20 6,90
PDRB Tanpa Migas 5,52
6,26 6,89
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Utara Dalam Angka 2008
Berdasarkan Tabel 4.2.1 dan 4.2.2. di atas bahwa struktur perekonomian sejak tahun 2005 telah bergeser dari nominasi sector pertanian ke sektor pertambangan dan
penggalian. Hal ini ditandai dengan pembentukan Produk Domestik Regioanal Bruto PDRB Sumatera Utara atas dasar harga konstan yang cenderung sedikit mengalami
kenaikan. Kontribusi sektor pertanian diberikan oleh subsektor tanaman perkebunan yang menjadi unggulan Sumatera Utara. Sektor industri didominasi oleh sub sektor
industri tanpa migas khususnya industri makanan, minuman dan tembakau yang memiliki andil. Sektor-sektor lain yang berperan dalam pertumbuhan ekonomi
Sumatera Utara adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, konstruksi, listrik, gas dan air minum serta jasa yang turut
menyumbang dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto PDRB Sumatera Utara.
Peranan atau kontribusi sector ekonomi menunjukkan struktur perekonomian yang terbentuk di suatu wilayah. Struktur ekonomi ini menunjukkan besarnya
Universitas Sumatera Utara
kemampuan masing-masing sektor ekonomi dalam menciptakan nilai tambah, sekaligus menggambarkan ketergantungan daerah terhadap kemampuan memproduksi
barang dan jasa dari masing-masing sector ekonomi.
4.3. Perkembangan PDRB Sumatera Utara Menurut Lapangan Usaha