- Aspek – aspek masyarakat. Kegiatan ekonomi berlangsung dalam suatu masyarakat, karena itu dalam pembangunan tidak lepas dan harus memperhitungkan corak hidup,
kebudayaan tradisi, politik dan nilai – nilai social masyarakat. Kebiasaan – kebiasaan masyarakat dalam melaksanakan tindakan - tindakan yang kurang produktif dan
tindakan yang didorong oleh rasa prestise hendaknya dikurangi, serta masyarakat harus didorong untuk bertindak ekonomi pertumbuhan. Cara berpikir masyarakat
merupakan pra – kondisi untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang sehat dan dinamis di berbagai negara berkembang dewasa ini.
2.1.5. Pengeluaran Pemerintah
Pengeluaran pemerintah mencerminkan kebijakan pemerintah. Apabila pemerintah telah menetapkan suatu kebijakan untuk membeli barang dan jasa,
pengeluaran pemerintah mencerminkan biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah untuk melaksanakan kebijakan tersebut
Mangkoesoebroto, 1993 . Di Indonesia, pengeluaran pemerintah terbagi atas 2 klasifikasi, yaitu
pengeluaran rutin pemerintah dan pengeluaran pembangunan. Pengeluaran pembangunan merupakan pengeluaran yang ditujukan untuk membiayai program –
program pembangunan. Semakin besar pengeluaran pemerintah untuk membiayai program pembangunan, berarti semakin tinggi tingkat pembangunan ekonomi di
wilayah tersebut. Semakin besar pembangunan wilayah berati semakin besar pula kegiatan ekonominya. Hal ini akan memberikan pengaruh positif terhadap
pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut. Menurut Wagner, ada lima hal yang menyebabkan pengeluaran pemerintah
selalu meningkat, yaitu tuntutan peningkatan perlindungan keamanan dan pertahanan, kenaikan tingkat pendapatan nasional, perkembangan atau pertumbuhan ekonomi,
Universitas Sumatera Utara
perkembanagan demokrasi dan ketidakefisienan birokrasi yang mengiringi perkembangan pemerintahan.
Teori Pengeluaran Pemerintah
a. Model Pembangunan tentang Teori Perkembangan Pengeluaran Pemerintah
oleh WW. Rostow dan Musgrave 2003. Teori ini menghubungkan pengeluaran pemerintah dengan tahapan-tahapan
pembangunan ekonomi. Pada tahap awal perkembangan, menurut mereka rasio pengeluaran pemerintah terhadap pendapatan nasional relative besar. Hal ini
dikarenakan padatahap ini pemerintah harus menyediakan berbagai sarana dan prasarana. Pada tahap mengengah pembangunan ekonomi, investasi pemerintah tetap
diperlukan guna memacu pertumbuhan agar dapat lepas landas. Dalam suatu proses pembangunan, menurut Musgrave rasio investasi total
terhadap pendapatan nasional semakin besar tetapi rasio investasi pemerintah terhadap pendapatan nasional akan semakin mengecil. Sementara itu Rostow berpendapat
bahwa pada tahap lanjut pembangunan terjadi peralihan aktivitas pemerintah, dari penyediaan prasarana ekonomi ke pengeluaran-pengeluaran untuk pelayanan social
seperti kesehatan dan pendidikan. b.
Hukum Wagner Pengamatan empiris Wagner 2005 terhadap Negara-negara Eropa, AS, dan
Jepang pada abad ke-19 menunjukkan bahwa aktivitas pemerintah dalam perekonomian cenderung semakin meningkat. Wagner mengukur perbandingan
pengeluaran pemerintah terhadap produk nasional. Wagner menamainya sebagai hukum aktivitas pemerintah yang selelu meningkat law of ever increasing stste
activity.
Universitas Sumatera Utara
c. Teori Peacock dan Wiseman
Pandangan mereka mengenai pengeluaran pemerintah adalah bahwa pemerintah senantiasa berusaha untuk memperbesar pengeluaran sedangkan
masyarakat tidak suka membayar pajak yang semakin besar untuk Membiayai pengeluaran pemerintah yang semakin besar tersebut.
Menurut mereka, perkembangan ekonomi menyebabkan pungutan pajak meningkat yang meskipun tarif pajaknya mungkin tidak berubah pada gilirannya
mengakibatkan pengeluaran pemerintah meningkat pula. Jadi dalam keadaan normal, kenaikan pendapatan nasional menaikkan pula baik penerimaan maupun pengeluaran
pemerintah.
Klasifikasi Pengeluaran Pemerintah
Pengeluaran pemerintah dapat dinilai dari berbagai segi sehingga dapat dibedakan menjadi:
a. Pengeluaran itu merupakan investasi yang menambah kekuatan dan
ketahanan ekonomi di masa – masa mendatang. b.
Pengeluaran itu langsung memberikan kesejahteraan dan kegembiraa bagi masyarakat.
c. Merupakan penghematan pengeluaran yang akan datang
d. Menyediakan kesempatan kerja lebih banyak dan penyebaran tenaga
beli yang lebih luas. Pengeluaran pemerintah dapat dibedakan menurut dua klasifikasi, yaitu:
1.Pengeluaran Rutin
Pengeluaran rutin yaitu pengeluaran untuk pemeliharaan atau penyelenggaraan roda pemerintahan sehari – hari, meliputi : belanja pegawai, belanja barang, berbagai
Universitas Sumatera Utara
macam subsidi subsidi daerah dan subsidi harga , angsuran dan bunga utang pemerintah, serta jumlah pengeluaran lain.
Anggaran belanja rutin memegang peranan penting untuk menunjang kelancaran mekansime sistem pemerintahan serta upaya peningkatan efisiensi dan
produktivitas yang pada gilirannya akan menunjang tercapainya sasaran dan tujuan setiap tahap pembangunan. Penghematan dan efisiensi pengeluaran rutin perlu
dilakukan untuk menambah besarnya tabungan pemerintah yang diperlukan untuk pembiayaan pembangunan nasional. Penghematan dan efisiensi tersebut antara lain
melalui penajaman alokasi pengeluaran rutin, pengendalian dan koordinasi pelaksanaan pembelian barang dan jasa kebutuhan departemen lembaga negara non
departemen dan pengurangan berbagai macam subsidi secara bertahap.
2.Pengeluaran Pembangunan
Pengeluaran pembangunan yaitu pengeluaran yang bersifat menambah modal masyarakat dalam bentuk pembangunan fisik dan nonfisik. Dibedakan atas
pengeluaran pembangunan yang dibiayai dengan dana rupiah dan bantuan proyek. Pengeluaran pembangunan merupakan pengeluaran yang ditujukan untuk membiayai
program – program pembangunan sehingga anggarannya selalu disesuaikan dengan dana yang dimobilisasi. Dana ini kemudian dialokasikan pada berbagai bidang sesuai
dengan prioritas yang telah direncanakan. Dalam teori ekonomi makro, pengeluaran pemerintah terdiri dari tiga pos
utama yang dapat digolongkan sebagai berikut: a. Pengeluaran pemerintah untuk pembelian barang dan jasa.
b. Pengeluaran pemerintah untuk gaji pegawai, perubahan gaji pegawai mempunyai pengaruh terhadap proses makro ekonomi, dimana perubahan gaji pegawai akan
mempengaruhi tingkat permintaan secara tidak langsung.
Universitas Sumatera Utara
c. Pengeluaran pemerintah untuk transfer payment. Transfer payment adalah bukan pembelian barang dan jasa oleh pemerintah di pasar barang, pos ini mencatat
pembayaran atau pemberian pemerintah langsung kepada warganya yang meliputi misalnya, pembayaran subsidi atau bantuan langsung kepada berbagai golongan
masyarakat, pembayaran pensiun, pembayaran bunga untuk pinjaman pemerintah kepada masyarakat. Secara ekonomis transfer payments mempunyai status dan
pengaruh yang sama dengan pos gaji pegawai, meskipun secara adminsitrasi keduanua berbeda Boediono, 2001 .
Pengeluaran pemerintah dalam arti riil dapat dipakai sebagai indicator besarnya kegiatan pemerintah yang dibiayai oleh pengeluaran pemerintah itu.
Semakin besar dan banyak kegiatan pemerintah semakin besar pula pengeluaran pemerintah yang bersangkutan.
2.1.6. Ketimpangan Antardaerah