Perkembangan dan Struktur Ekonomi

4.4. Perkembangan dan Struktur Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator dari keberhasilan pembangunan dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan rangkuman laju pertumbuhan berbagai sektor ekonomi yang menggambarkan tingkat perubahan ekonomi yang terjadi. Indikator ini sangatlah penting untuk mengetahui keberhasilan pembangunan yang telah dicapai dan berguna untuk menentukan arah pembangunan pada masa yang akan datang. Table 4.4 Pertumbuhan Ekonomi 25 Kabupaten Kota di Sumatera Utara no Kabupaten Kota 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Rata -rata 1. Nias 6,67 9,02 7,07 5,13 -3,31 4,65 6,74 5,14 2. Mandailing Natal 6,76 4,30 6,82 5,47 5,86 6,12 6,46 5,97 3. Tapanuli Selatan 7,88 5,75 8,40 3,15 3,38 5,79 4,39 5,53 4. Tapanuli Tengah 4,59 4,87 7,62 5,70 5,36 5,50 6,67 5,76 5. Tapanuli Utara 4,48 4,44 4,68 4,74 5,04 5,44 6,03 4,98 6. Toba Samosir 3,47 7,17 50,19 -16,0 4,95 5,17 5,77 8,67 7. Labuhanbatu 4,79 4,37 4,68 3,80 4,14 5,33 6,71 4,83 8. Asahan 3,24 2,51 7,25 4,94 3,00 4,80 4,89 4,37 9. Simalungun 3,94 2,48 2,62 2,72 3,11 4,76 5,31 3,56 10. Dairi 1,09 5,44 -2,69 5,83 5,34 4,28 5,03 3,47 11. Karo 5,41 2,99 5,47 3,32 4,70 4,96 5,13 4,57 Universitas Sumatera Utara 12. Deli Serdang 4,07 5,69 5,06 4,03 4,97 5,45 5,74 5,00 13. Langkat 1,08 3,07 2,95 1,01 3,47 2,88 4,91 2,77 14. Nias Selatan - - - 7,16 -2,12 3,99 4,83 3,46 15. Humbang Hasundutan - - - 5,71 5,65 5,77 6,05 5,79 16. Pakpak Barat - - - 6,66 5,92 5,66 5,79 6,00 17. Samosir - - - - 3,42 3,64 4,59 3,88 18. Serdang Bedagai - - - - 5,91 6,22 6,25 6,13 19. Sibolga 2,58 6,10 5,63 4,76 4,01 5,22 5,53 4,83 20. Tanjungbalai 3,21 5,44 7,43 5,95 4,11 3,54 4,00 4,81 21. Pematangsiantar 1,95 2,06 8,19 3,83 5,48 5,96 5,12 4,66 22. Tebingtinggi 4,08 5,89 4,63 5,53 4,39 5,33 5,98 5,12 23. Medan 4,60 5,00 5,76 7,29 6,98 7,76 7,78 6,45 24. Binjai 3,96 6,64 9,07 8,17 5,28 5,32 5,68 6,30 25 Padang Sidempuan - - - 4,63 4,91 5,49 6,18 5,3 Sumatera Utara 3,98 4,56 4,81 5,74 5,48 6,20 5,66 5,2 Rata – rata pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara 5,10 Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Utara Dalam Angka 2008 Berdasarkan table 4.4 di atas, pertumbuhan ekonomi 25 Kabupaten kota di Sumatera Utara mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dengan rata – rata tumbuh sebesar 5,1. Namun pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara masih lebih baik karena mengalami pertumbuhan sebesar 5,2 pertahun. Sedangkan daerah yang mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi adalah Kabupaten Toba Samosir dan Universitas Sumatera Utara Medan yakni sebesar 8,67 dan 6,45 . Sementara daerah yang pertumbuhan ekonominya paling rendah kerena berada di bawah rata- rata pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara adalah Deli Serdang, Tapanuli Utara, Labuhan Batu, Tanjung Balai,Pematang Siantar, Karo, Sibolga, Asahan, Samosir, Siamalungun, Dairi, Nias Selatan, Langkat, yakni sebesar 5,00, 4,98 , 4,83 , 4,81 , 4,66 , 4,57 , 4,38 , 4,37 , 3,88 , 3,56 , 3,47 , 3,46 dan 2,77 . Dari tahun 2001 – 2006 pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara menunjukkan hasil yang signifikan karena terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, hal ini bisa saja disebabkan oleh karena semua sektor yang ada pada masing – masing kabupaten kota memang mengalami peningkatan sehingga memberikan kontribusi yang cukup baik terhadap PDRB Sumatera Utara. Selain itu, didukung juga oleh masyarakat yang turut bekerja keras dalam usaha pencapaian pendapatan regional bruto yang maksimal. Ditambah lagi dengan kebijakan pemerintah yang sangat mendukung dalam usaha peningkatan PDRB Sumatera Utara. Sehingga Sumatera Utara dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang terus mengalami kenaikan dan hal ini tentunya memberikan pengaruh yang positif terhadap keadaan Sumatera Utara secara keseluruhan, karena menggambarkan kesejahteraan masyarakat yang semakin meningkat, kesempatan kerja yang terbuka semakin luas, keadaan masing – masing kabupaten kota semakin membaik yang akan membuat perekonomian Sumatera Utara semakin mapan dan mandiri. Sistem perekonomian Provinsi Sumatera Utara pada umumnya didominasi oleh Usaha Kecil Mikro Menengah UMKM . Peran strategisnya dapat dilihat dari kontribusi UMKM dalam bentuk PDRB, pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja. Peran UMKM dalam perekonomian domestic semakin meningkat setelah krisis 1998. Di saat perbankan mengalami kesulitan untuk mencari kreditur Universitas Sumatera Utara yang tidak bermasalah, UMKM menjadi alternative penyaluran kredit perbankan. UMKM mempunyai ketahanan yang relative lebih baik dibandingkan dengan usaha besar. Karena kurangnya ketergantungan pada bahan baku impor, dan potensi pasar yang tinggi mengingat harga produk yang dihasilkan relative rendah,sehingga terjangkau oleh golongan ekonomi lemah. Selan itu, UMKM juga mempunyai karakteristik pembiayaan yang unik yakni diperlukannya proses penyediaan dana yang cepat, jumlah dan sasaran yang tepat serta prosedurnya yang relative sederhana. Pada tahun 2006, pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara mencapai 6,2 di atas nasional. Pencapaian ini didukung oleh stabilitas moneter ang semakin baik yang terlihat dari kecenderungan menguat dan stabilnya nilai tukar rupiah secara signifikan. Indicator lainnya juga diperhitungkan akibat meredanya tekanan inflasi di Sumatera Utara sebesar 0,95. Selain itu, realisasi belanja pemerintah baik APBN mauoun APBD juga mengalami peningkatan sehiingga mendorong membaiknya perekonomian Sumatera Utara. Di sampinng itu menurunnya BI rate juga turut menjdai pendukung meningkatnya pergerakan sector riil. Untuk itu pemerintah Provinsi Sumatera Utara mendorong kepada pemerintah kabupaten kota agar mengoptimalkan pemanfaatan APBD guna mempercepar pergerakan perekonomian daerah menjadi hal yang secara terus menerus mutlak dilakukan. Dukungan terhadap penyederhanaan proses tender proyek, mulai dari persiapan tender hingga pelaksanaan proyek sehingga tercapainya pengelolan kebijakan yang fleksibel dalam mempercepat pencairan anggaran belanja pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja diharapkan segera terwujud. Universitas Sumatera Utara

4.5. Analisis Ketimpangan AntarKabupaten Kota