2. Perbedaan Kondisi Demografi
Faktor utama lainnya yang juga dapat mendorong terjadinya ketimpangan antardaerah adalah bilamana terdapat perbedaan kondisis demografis yang cukup
besar antardaerah. Kondisi demografis yang dimaksudkan disini meliputi perbedaan tingkat pertumbuhan dan struktur kependudukan, perbedaan tingkat pendidikan dan
kesehatan, perbedaan kondisi ketenagakerjaan dan perbedaan dalam tingkah laku dan kebiasaan serta etos kerja yang dimiliki masyarakat daerah yang bersangkutan.
Kondisi demografis ini akan dapat mempengaruhi ketimpangan antardaerah karena hal ini akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja masyarakat pada daerah
yang bersangkutan. Daerah dengan kondisi demografis yang baik akan cenderung mempunyai produktivitas kerja yang lebih tinggi sehingga hal ini akan mendorong
peningkatan investasi yang selanjutnya akan meningkatkan penyediaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi daerah yang bersangkutan. Sebaliknya, bila pada suatu
daerah tertentu kondisi demografisnya kurang baik maka hal ini akan menyebabkan relatif rendahnya produktivitas kerja masyarakat setempat yang menimbulkan kondisi
yang kurang menarik bagi penanaman modal sehingga pertumbuhan ekonomi daerah bersangkutan akan menjadi lebih rendah.
3. Kurang Lancarnya Mobilitas Barang dan Jasa
Kurang lancarnya mobilitas barang dan jasa dapat pula mendorong terjadinya peningkatan keimpangan antardaerah. Mobilitas barang dan jasa ini meliputi kegiatan
perdagangan antardaerah dan migrasi baik yang disponsoro pemerintah transmigrasi atau migrasi spontan. Alasannya adalah karena bila mobilitas tersebut kurang lancar
maka kelebihan produksi suatu daerah tidak dapat dijual ke daerah lain yang membutuhkan. Demikian pula halnya dengan migrasi yang kurang lancar
menyebabkan kelebihan tenaga kerja suatu daerah yang tidak dapat dimanfaatkan oleh
Universitas Sumatera Utara
daerah lain yang sangat membutuhkannya. Akibatnya, ketimpangan antardaerah akan cenderung tinggi karena kelebihan suatu daerah tidak dapat dimanfaatkan oleh daerah
lain yang membutuhkan, sehingga daerah terbelakang sulit mendorong proses pembangunannya. Karena itu tidaklah mengherankan bilamana ketimpangan
antardaerah akan cenderung tinggi pada negara yang sedang berkembang dimana mobilitas barang dan jasa kurang lancar dan masih terdapatnya bebarapa daerah yang
terisolir.
4. Konsentrasi Kegiatan Ekonomi Wilayah