Penentuan Responden Penelitian Definisi Operasional Rancangan Penelitian

berdasarkan dengan adanya tujuan tertentu. Daerah penelitian merupakan tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian. Adapun daerah penelitian akan dilakukan di Sanggar Kegiatan Belajar SKB Situbondo yang beralamat di Jalan Raya Banyuwangi Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo. Berikut ini beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam menentukan tempat penelitian : a peneliti sudah mengenal situasi dan kondisi daerah penelitian sehingga memudahkan peneliti untuk melakukan penelitian di tempat tersebut. b di Sanggar Kegiatan Belajar Situbondo belum pernah diadakan penelitian dengan judul dan permasalahan yang sama dengan penelitian ini hasil intervie awal; dan c adanya kesediaan tempat penelitian yaitu Sanggar Kegiatan Belajar untuk dijadikan tempat penelitian interview awal. d memiliki warga belajar yang cukup banyak yakni warga belajar kejar paket C sebanyak 78 orang. e Pendidikan kesetaraan paket C di Sanggar Kegiatan Belajar SKB Situbondo merupakan bidang garapan Pendidikan Luar Sekolah. Waktu yang dibutuhkan penelitian ini adalah 6 bulan antara bulan Maret 2012 sampai dengan Agustus 2012, dengan perincian 2 bulan persiapan penelitian, 2 bulan dilapangan, dan 2 bulan pembuatan laporan.

3.3 Penentuan Responden Penelitian

Dalam penelitian ini teknik pengambilan responden menggunakan purposive sampling. Purposive sampling digunakan karena peneliti memiliki kreteria-kreteria tertentu dalam pengambilan sampelnya. Suharsimi Arikunto 2010 : 108. Untuk mengetahui jumlah sampel yang akan diambil dari jumlah populasi yaitu 78 warga belajar, penelitian ini membatasi responden dengan kreteria-kreteria sebagai berikut : • bagi responden warga belajar. 1. telah mengikuti proses belajar mengajar minimal 1 semester. 2. berumur antara 16-18 tahun. 3. warga belajar kejar paket C. Responden yang memenuhi syarat dari kreteria diatas sebanyak 35 warga belajar. Dari data tersebut karena subyek yang diteliti jumlahnya 35 warga belajar dan kurang dari 100 maka peneliti menggunakan rumus Korelasi Product Moment sebagai alat untuk menjawab hipotesis permasalahan.

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah uraian yang terbatas pada setiap istilah atau frase kunci yang digunakan dalam penelitian dengan makna tunggal dan terukur. Untuk menghindari kesalah pahaman dalam penelitian ini, penulis membuat batasan sebagai berikut : 3.4.1 kredibilitas pamong sebagai variable independen x Kredibilitas pamong adalah seperangkat persepsi atau keahlian tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh seorang pendidik sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima oleh warga belajar di SKB Situbondo Tahun Pelajaran 20112012. 3.4.2 motivasi warga belajar sebagai variabel dependen y Motivasi warga belajar adalah motivasi warga belajar adalah suatu dorongan dari dalam diri maupun dari luar untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki atau yang diinginkan oleh warga belajar di SKB Situbondo Tahun 20112012.

3.5 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini pada dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penetapan secara masak tentang hal-hal yang akan dijadikan pedoman dalam melaksanakan penelitian. Rancangan penelitian menurut pedoman karya ilmiah universitas jember 2011:23 berisi uraian tentang langkah – langkah yang ditempuh, atau sub-subkomponen yang harus ada untuk meraih hasil yang hendak dicapai. Sebelum penelitian disusun, terlebih dahulu harus diketehui sifat dari penelitian. Seperti yang dikatakan Tuckman dalam masyhud 2011:23 bahwa sifat peneliti terdiri dari penelitian eksperimental, penelitian korelasi, penelitian deskriptif dan penelitian tindak kelas. Sedangkan penelitian yang dilakukan termasuk penelitian korelasi dimana variabel yang pertama adalah pengaruh kredibilitas pamong dan yang kedua adalah motivasi warga belajar. Variabel independen adalah pengaruh kredibilitas pamong sedangkan variabel dependennya adalah motivasi warga belajar, dimana hubungan yang terjadi secara teoritis antara variabel independen dengan variabel dependen bersifat positif yaitu semakin bagus kredibilitas seorang pamong maka akan semakin baik pula motivasi warga belajar.

3.6 Data dan Sumber Data

Dokumen yang terkait

AMPAK MODEL PEMBELAJARAN MODUL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR WARGA BELAJAR KELOMPOK KEJAR PAKET C DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2011

0 4 16

DAMPAK KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP PRESTASI AKADEMIK WARGA BELAJAR KELOMPOK BELAJAR PAKET C JURUSAN IPS KELAS XI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SANGGAR KEGIATAN BELAJAR BONDOWOSO

0 7 18

DAMPAK MODEL PEMBELAJARAN MODUL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR WARGA BELAJAR KELOMPOK KEJAR PAKET C DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2011

0 5 16

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIBILITAS PAMONG TERHADAP MOTIVASI WARGA BELAJAR PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (

1 5 102

HUBUNGAN ANTARA KONDISI EKONOMI WARGA BELAJAR KEJAR PAKET C DENGAN AKTIVITAS BELAJAR DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 4 15

HUBUNGAN ANTARA KONDISI EKONOMI WARGA BELAJAR KEJAR PAKET C DENGAN AKTIVITAS BELAJAR DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 100 15

HUBUNGAN ANTARA KONDISI EKONOMI WARGA BELAJAR KEJAR PAKET C DENGAN AKTIVITAS BELAJAR DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 7 15

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN AKTIVITAS BELAJAR WARGA BELAJAR KEJAR PAKET C DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012

0 3 15

HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KOMPUTER DENGAN KECAKAPAN HIDUP ( LIFE SKILL) WARGA BELAJAR KEJAR PAKET C KELAS X DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 3 18

HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KOMPUTER DENGAN KECAKAPAN HIDUP ( LIFE SKILL) WARGA BELAJAR KEJAR PAKET C KELAS X DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 3 18