Kredibilitas Pamong TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini peneliti akan menguraikan tentang 2.1 kredibilitas pamong, 2.2 motivasi warga belajar, 2.3 pengaruh antara kredibilitas dengan motivasi warga belajar, 2.4 hipotesis penelitian.

2.1 Kredibilitas Pamong

Kredibilitas menurut aristoteles 2003:96, bisa diperoleh jika seorang komunikator memiliki ethos, pathos,dan logos. Ethos ialah kekuatan yang dimiliki pembicara dari karakter pribadinya, sehingga ucapan-ucapannya dapat dipercaya. Pathos ialah kekuatan yang dimiliki seorang pembicara dalam mengendalikan emosi pendengarannya, sedangkan logos ialah kekuatan yang dimiliki komunikator melalui argumentasinya. Sedangkan dari Wikipedia bahasa Indonesia Kredibilitas adalah kualitas, kapabilitas, atau kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan. Selain itu juga kredibilitas menurut Rakhmat 2005:257 adalah “seperangkat persepsi komunikan tentang sifat-sifat komunikator”. Dalam definisi ini terkandung dua hal, yakni: pertama : kredibilitas adalah persepsi komunikan; jadi tidak inhern dalam diri komunikator. Dan yang kedua : kredibilitas berkenaan dengan sifat-sifat komunikator. Kemudian pendapat yang terakhir menurut Cangara 2003:95 mengemukakan bahwa “kredibilitas ialah seperangkat persepsi tentang kelebihan-kelebihan yang memiliki oleh sumber sehingga diterima atau diikuti oleh khalayak penerima.” Dari beberapa pendapat diatas, kredibilitas merupakan masalah persepsi atau kepercayaan oleh karena itu kredibilitas berubah bergantung pada pelaku persepsi komunikan, topik yang dibahas, dan situasi dimana komunikasi itu sedang berlangsung. pengertian pamong yang dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI istilah pamong berarti pengasuh, pendidik guru, atau pengurus. Pamong guru tentu dikenal dari sebuah sistem bernama sekolah. Istilah guru memiliki arti yang amat berharga, mulia, tinggi dan hebat. Menurut kepercayaan Hindu, guru merupakan simbol bagi suatu tempat suci yang berisi ilmu vidya dan juga pembagi ilmu. Bahkan dalam kepercayaan Buddha guru dipandang sebagai jelmaan Siddharta atau disebut Bodhisattva karena ia memandu muridnya dalam jalan menuju kebenaran. Istilah Pamong pertama kali dipakai oleh Ki Hadjar Dewantara Soewardi Suryaningrat, yaitu satu tokoh pendidikan Indonesia yang sebenarnya masih keturunan Ningrat Jogja namun tetep peduli dengan rakyat bawah. Pamong asal mula dari kata dasar ater-ater among yang sekarang lebih dikenal dengan kata momong, yaitu merawat. Sementara Pamong adalah pelaku orang yang ngemong tersebut. Sebagaimana pendidikan yang diterapkan oleh Ki Hajar bahwa dalam ngemong merawat dan mendidik dasar awalnya dari ciri orang timur yang berbudaya adalah asah, asih dan asuh care n dedication base on love sedari itu maka sampai saat ini istilah GURU bagi Taman Siswa yang nota bene adalah generasinya Ki Hajar D. selalu menggunakan Kata PAMONG bukan kata guru yang dipakainya dan meskipun tak biasa namun mereka juga menggunakan kata Ki dan atau Nyi untuk menyebut kata Bapak atau Ibu sebagai rasa kedekatan antara pengajar dengan yang di ajar. Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa Pamong adalah pendidik guru atau pelaku orang yang ngemong. Jadi pengertian dari kredibilitas pamong yaitu seorang pendidik yang memiliki seperangkat persepsi tentang kelebihan-kelebihan yang memiliki oleh sumber sehingga diterima atau diikuti oleh khalayak penerima.” Dalam kredibilitas menurut Cangara 2003:97 mengemukakan menurut bentuknya kredibilitas dapat dibedakan dapat dibedakan atas tiga macam yaitu : a. initil credibility Yaitu kredibilitas yang diperoleh komunikator sebelum proses komunikasi berlangsung. Misalnya seorang pembicara yang sudah punya nama besar mendatangkan banyak pendengar, atau tulisan seorang pakar yang sudah terkenal akan mudah dimuat disurat kabar, meski editor belum membacanya. b. derived credibility Yaitu kredibilitas yang diperoleh seseorang pada saat komunikasi berlangsung. Misalnya pembicara memperoleh tepuk tangan dari pendengar karena pidatonya masuk diakalnya atau membakar semangatnya. c. terminal kredbility Yaitu kredibilitas yang diperoleh seorang komunikator setelah pendengar atau pembaca mengikuti ulasannya. Seorang komunikator yang ingin memperoleh kredibilitas perlu memiliki pengetahuan dalam, pengalaman yang luas, kekuasaan yang dipatuhi dan status sosial yang dihargai. Ada beberapa komponen kredibilitas yang paling paling penting yaitu keahlian dan kepercayaan: 1.1. keahlian adalah kesan yang dibentuk komunikate tentang kemampuan komunikator dalam hubungannya yang topik yang dibicarakan. Komunikator yang dinilai rendah pada keahlian dianggap tidak berpengalaman, tidak tahu, atau bodoh. Berdasarkan pendapat diatas dapat dikatakan bahwa keahlian adalah sebuah kemampuan yang dimiliki ileh seorang pamongkomunikator. 1.2. kepercayaan adalah kesan komunilate tentang komunikator yang berkaitan dengan wataknya. Apakah komunikator dinilai jujur, tulus, bermoral, adil, sopan,dan etis? Atau apakah ia dinilai tidak jujur, lancang, suka, menipu, tidak adil, dan tidak etis? Aristoteles menyebutnya good moral character. Berdasarkan pendapat diatas dapat dikatakan bahwa kepercaaan adalah sebuah keyakinan yang ada pada dalam diri pamong komunikator. Koehler, annatol, dan applbaum 1978:144-147 menambahkan empat komponen lagi: 1.3. dinamisme; komunikator memiliki dinamisme, bila ia di pandang sebagai bergairah, bersemangat, aktif tegas dan berani. Dan Sebaliknya jika komunikator yang tidak dinamis maka akan dianggap pasif, ragu-ragu, lesu dan lemah. Dinamisme umumnya berkenaan dengan cara berkomunikasi. Dalam komunikasi, dinamisme memperkokoh kesan keahlian dan kepercayaan. Berdasarkan pendapat diatas dapat dikatakan bahwa dinasmisme adalah seorang pamong yang mempunyai sifat fleksibel. 1.4. sosiablitas; kesan komunikate tentang komunikator sebagai orang yang periang dan senang bergaul. Berdasarkan pendapat diatas dapat dikatakan bahwa sosiablitas adalah seorang pamong yang memiliki sifat supel pandai membawa diri,mudah akrab. 1.5. koorientasi; kesan komunikate tentang komunikator sebagai orang yang mewakili kelompok yang kita senangi, yang mewakili nilai-nilai kita. 1.6. kharisma; menunjukan suatu sifat luar biasa yang dimiliki komunikator yang menarik dan mengendalikan komunikate seperti magnet menarik benda-benda di sekitarnya.` Berdasarkan pendapat diatas dapat dikatakan bahwa karisma adalah seorang pamong yang memiliki wibawa. Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa kredibilitas pamong adalah seperangkat persepsi atau keahlian tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh seorang pendidik sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima oleh peserta didik.

2.2 Motivasi Warga Belajar

Dokumen yang terkait

AMPAK MODEL PEMBELAJARAN MODUL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR WARGA BELAJAR KELOMPOK KEJAR PAKET C DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2011

0 4 16

DAMPAK KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP PRESTASI AKADEMIK WARGA BELAJAR KELOMPOK BELAJAR PAKET C JURUSAN IPS KELAS XI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SANGGAR KEGIATAN BELAJAR BONDOWOSO

0 7 18

DAMPAK MODEL PEMBELAJARAN MODUL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR WARGA BELAJAR KELOMPOK KEJAR PAKET C DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2011

0 5 16

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIBILITAS PAMONG TERHADAP MOTIVASI WARGA BELAJAR PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (

1 5 102

HUBUNGAN ANTARA KONDISI EKONOMI WARGA BELAJAR KEJAR PAKET C DENGAN AKTIVITAS BELAJAR DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 4 15

HUBUNGAN ANTARA KONDISI EKONOMI WARGA BELAJAR KEJAR PAKET C DENGAN AKTIVITAS BELAJAR DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 100 15

HUBUNGAN ANTARA KONDISI EKONOMI WARGA BELAJAR KEJAR PAKET C DENGAN AKTIVITAS BELAJAR DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 7 15

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN AKTIVITAS BELAJAR WARGA BELAJAR KEJAR PAKET C DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012

0 3 15

HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KOMPUTER DENGAN KECAKAPAN HIDUP ( LIFE SKILL) WARGA BELAJAR KEJAR PAKET C KELAS X DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 3 18

HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KOMPUTER DENGAN KECAKAPAN HIDUP ( LIFE SKILL) WARGA BELAJAR KEJAR PAKET C KELAS X DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 3 18