Pengertian Produksi dan Fungsi Produksi

jumlah total tenaga kerja yang akan diminta oleh para produsen dengan sendirinya akan melebih kuantitas penawaran yang ada sehingga terjadilah persaingan di antara para pengusaha atau produsen dalam memperebutkan tenaga kerja, sehingga hal tersebut akan mendorong kenaikan tingkat upah mendekati atau tepat pada titik ekuilibrium. Pada titik We jumlah kesempatan kerja yang diukur pada sumbu mendatar atau horisontal adalah sebesar L e . Secara definitif, pada titik L e inilah tercipta kesempatan atau penyerapan tenaga kerja secara penuh full employement. Artinya pada tingkat upah ekuilibrium tersebut semua orang yang menginginkan pekerjaan akan memperoleh pekerjaan, sehingga sama sekali tidak terdapat pengangguran.

2.6. Pengertian Produksi dan Fungsi Produksi

Ditinjau dari segi ekonomi pengertian produksi merupakan suatu proses pendayagunaan sumbers-umber yang telah tersedia sehingga memperoleh suatu hasil yang baik kualitas dan kuantitasnya, terkelola dengan baik sehingga merupakan suatu komoditi yang dapat diperdagangkan. Menurur Joesron dan Suharti 2003, produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input. Berdasarkan pengertian ini, dapat dipahami bahwa kegiatan produksi adalah mengkombinasikan berbagai input atau masukan untuk menghasilkan output. Hubungan teknis antara input produksi dengan ouput dapat dijelaskan dengan Novita Linda Sitompul: Analisis Pengaruh Investasi Dan Tenaga Kerja Terhadap PDRB Sumatera Utara, 2007. USU e-Repository © 2008 suatu fungsi produksi. Dengan demikian, fungsi produksi adalah suatu persamaan yang menunjukkan jumlah maksimum output yang dihasilkan dengan kombinasi input tertentu. Secara klasik, biaya produksi hanya dihitung berdasarkan pengeluaran tenaga kerja saja, karena teori klasik belum percaya pada mesinisasi. Dengan demikian, input produksi bukan hanya human resources, melainkan bisa capital resoruces modal, natural resources tanah, dan managerial skill. Masing-masing faktor mempunyai fungsi yang berbeda dan saling terkait satu sama lain. Jika salah satu faktor tidak tersedia, maka proses produksi tidak akan berjalan, terutama tiga faktor utama, yaitu tanah, modal dan tenaga kerja. Bila hanya tersedia tanah, modal dan manajemen saja, tentu proses produksi atau usahatani tidak akan berjalan karena tidak ada tenaga kerja. Tanpa tenaga kerja, tidak ada yang dapat dilakukan, begitu juga dengan faktor lainnya, seperti modal. Hubungan antara jumlah output Q dengan jumlah input dalam proses produksi X 1 , X 2 , X 3 , .... X n , secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut: Q = fX 1 , X 2 , X 3 , .... X n Dimana : Q = output X = input Input produksi sangat banyak, dan dalam hal ini input produksi hanyalah input yang tidak mengalami proses nilai tambah. Dengan demikian dalam fungsi Novita Linda Sitompul: Analisis Pengaruh Investasi Dan Tenaga Kerja Terhadap PDRB Sumatera Utara, 2007. USU e-Repository © 2008 produksi di atas tidak bisa dimasukkan material sebab dalam fungsi produksi ada substitusi antara faktor produksi. Kajian makroekonomi dan pengembangan secara khusus menggunakan dua faktor produksi, yaitu modal dan tenaga kerja, yang secara implisit mempersamakan lahan atau tanah dengan modal. Tanah dan modal berbeda secara intrinsik karena modal dapat terakumulasi, sementara tanah tidak. Fungsi produksi Cobb-Douglass dapat juga dipakai untuk menganalisis produktivitas tenaga kerja. Fungsi produksi Cobb-Douglas dapat ditunjukkan pada persamaan berikut: Q = fK,L atau Q = AK α L β Dimana : Q = Output A = Konstanta K = Kapital L = Labour tenaga kerja α = Koefisien kapital β = Koefisien tenaga kerja Menurut Soekartawi 1994, ada tiga alasan pokok mengapa fungsi produksi Cobb-Douglass banyak dipakai oleh para peneliti, yaitu: Novita Linda Sitompul: Analisis Pengaruh Investasi Dan Tenaga Kerja Terhadap PDRB Sumatera Utara, 2007. USU e-Repository © 2008 1. Penyelesaian fungsi Cobb-Douglass relatif lebih mudah dibandingkan dengan fungsi lain, misalnya lebih mudah ditransfer dalam bentuk linier. 2. Hasil pendugaan garis melalui fungsi produksi Cobb-Douglass akan menghasilkan koefisien regresi yang sekaligus juga menunjukkan besaran elastisitas. 3. Besaran elastisitas tersebut sekaligus menunjukkan tingkat besaran return to scale. Hal senada dikemukakan oleh Wirasasmita 1998, bahwa dengan menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas dapat diketahui beberapa hal yang sangat penting, antara lain: 1. Marginal Physical Product dari masing-masing input produksi, yaitu perubahan pada output sebagai akibat perubahan-perubahan pada input. Pemahaman tentang marginal physical product penting untuk mengetahui produktivitas masing-masing input produksi. 2. Elastisitas output dari masing-masing faktor produksi, yaitu perubahan persentase dari output sebagai akibat perubahan persentase dari faktor produksi input. Parameter ini sangat penting, terutama dalam usaha mengadakan perbaikan dari proses produksi atau efisiensi dan juga untuk meramalkan misalnya dampak-dampak dari perubahan-perubahan faktor- faktor input produksi. Novita Linda Sitompul: Analisis Pengaruh Investasi Dan Tenaga Kerja Terhadap PDRB Sumatera Utara, 2007. USU e-Repository © 2008 3. Bagian dari faktor produksi input, yaitu tenaga kerja dan modal dapat diketahui. Hal ini sangat penting karena setiap proses produksi mempunyai dampak yang berbeda-beda terhadap bagian-bagian tersebut. Dengan pengetahuan mengenai bagian-bagian dari unput, kita juga dapat mengetahui sejauh mana suatu proses perubahan bersifat padat karya atau padat modal.

2.7. Penelitian Sebelumnya