Bila dibandingkan secara nasional sebagaimana dilihat dalam Lampiran 1, Sumtera Utara merupakan salah satu tujuan investasi yang utama. Untuk
PMDN, Sumatera Utara menempati peringkat ketiga setelah Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat, dengan nilai investasi hingga Oktober 2006 sebesar Rp.
10.076,5 milyar untuk membiaya 10 proyek. Sedangkan untuk PMA, Sumatera Utara berada pada urutan ke empat setelah DKI Jakarta, Riau dan Kalimantan
Selatan, dengan nilai investasi hingga Oktober 2006 sebesar US 1.466,8 juta untuk membiaya 27 proyek.
4.3. Ketenagakerjaan
Salah satu tujuan yang penting dalam pembangunan ekonomi adalah penyediaan lapangan kerja yang cukup untuk mengejar pertambahan angkatan
kerja, lebih-lebih bagi negara berkembang, terutama Indonesia, dimana pertumbuhan angkatan kerja lebih cepat dari pertumbuhan kesempatan kerja. Ada
beberapa faktor mengapa hal tersebut lebih menonjol atau penting bagi negara berkembang. Pertama, pertumbuhan penduduk di negara berkembang cenderung
tinggi, sehingga cenderung melebihi pertumbuhan kapital. Kedua, demografi profil lebih muda, sehingga lebih banyak penduduk yang masuk ke lapangan
kerja. Ketiga, struktur industri di negara berkembang, yang cenderung mempunyai tingkat diversifikasi kegiatan ekonomi rendah, serta tingkat keterampilan
penduduk yang belum memadai, membuat usaha penciptaan lapangan kerja
Novita Linda Sitompul: Analisis Pengaruh Investasi Dan Tenaga Kerja Terhadap PDRB Sumatera Utara, 2007. USU e-Repository © 2008
menjadi semakin kompleks. Dalam kondisi pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi di atas 8 persen maka penciptaan lapangan kerja baru akan mampu
memenuhi tambahan angkatan kerja.
Tenaga kerja dipandang sebagai suatu faktor produksi yang mampu untuk meningkatkan daya guna faktor produksi lainnya mengolah tanah, memanfaatkan
modal, dsb sehingga perusahaan memandang tenaga kerja sebagai suatu investasi dan banyak perusahaan yang memberikan pendidikan kepada karyawannya
sebagai wujud kapitalisasi tenaga kerja. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi keadaan ketenagakerjaan, yaitu
faktor permintaan dan penawaran. Faktor permintaan dipengaruhi oleh dinamika pembangunan ekonomi, sedangkan faktor penawaran ditentukan oleh perubahan
struktur umur penduduk. Pembangunan ekonomi yang semakin meningkat juga akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja sehingga akan mempengaruhi
ketersediaan tenaga kerja di suatu daerah. Pertumbuhan industri di perkotaan menjadi salah satu daya tarik tenaga kerja dari berbagai daerah, termasuk
pedesaan untuk menjadi pekerja di sektor industri. Struktur umur penduduk berkorelasi linier dengan pertambahan jumlah
penduduk. Dengan demikian semakin bertambah jumlah penduduk, maka jumlah tenaga kerja juga akan semakin bertambah. Perkembangan jumlah tenaga kerja di
Sumatera Utara disajikan pada tabel berikut.
Novita Linda Sitompul: Analisis Pengaruh Investasi Dan Tenaga Kerja Terhadap PDRB Sumatera Utara, 2007. USU e-Repository © 2008
Tabel 4.4. Perkembangan Tenaga Kerja di Sumatera Utara, 1985 – 2005
Tahun Bekerja orang
Perkembangan Pengangguran
orang Tenaga Kerja
orang Perkembangan
1984 3.254.567 -
878.380 4.132.947
1985 3.348.361 2,88
857.564 4.205.925
1,77 1986 3.446.541
2,93 845.962
4.292.503 2,06
1987 3.548.550 2,96
872.521 4.421.071
3,00 1988 3.654.384
2,98 862.234
4.516.618 2,16
1989 3.764.480 3,01
847.790 4.612.270
2,12 1990 3.878.923
3,04 697.599
4.576.522 -0,78
1991 3.997.869 3,07
670.054 4.667.923
2,00 1992 4.121.596
3,09 649.226
4.770.822 2,20
1993 4.250.453 3,13
577.623 4.828.076
1,20 1994 4.384.113
3,14 518.825
4.902.938 1,55
1995 4.523.144 3,17
453.107 4.976.251
1,50 1996 4.667.820
3,20 127.830
4.795.650 -3,63
1997 4.818.391 3,23
44.744 4.863.135
1,41 1998 4.530.389
-5,98 475.876
5.006.265 2,94
1999 4.546.310 0,35
510.193 5.056.503
1,00 2000 4.676.094
2,85 653.351
5.329.445 5,40
2001 4.811.088 2,89
456.059 5.267.147
-1,17 2002 4.928.353
2,44 528.550
5.456.903 3,60
2003 4.855.793 -1,47
711.288 5.567.081
2,02 2004 4.756.078
-2,05 756.327
5.512.405 -0,98
2005 5.166.132 8,62
636.980 5.803.112
5,27 Rata-rata 2,26
1,65
Sumber : BPS Sumatera Utara
Jumlah tenaga kerja di Sumatera Utara menunjukkan peningkatan setiap tahun, kecuali tahun 1990, 1996, 2001 dan 2004. Rata-rata peningkatan jumlah
tenaga kerja adalah 1,65 persen. Peningkatan ini sejalan dengan pertumbuhan penduduk di Sumatera Utara rata-rata 1,12 persen per tahun BPS, 2005.
Novita Linda Sitompul: Analisis Pengaruh Investasi Dan Tenaga Kerja Terhadap PDRB Sumatera Utara, 2007. USU e-Repository © 2008
Selanjutnya jumlah tenaga kerja yang bekerja di Sumatera Utara menunjukkan peningkatan setiap tahun, kecuali tahun 1998, 2003 dan 2004.
Rata-rata peningkatan jumlah yang bekerja adalah 2,26 persen. Peningkatan ini juga sejalan dengan pertumbuhan tenaga kerja di Sumatera Utara rata-rata 1,65
persen per tahun BPS, 2005. Penurunan jumlah tenaga kerja yang bekerja pada tahun 1998 merupakan dampak dari terjadinya krisis ekonomi di Indonesia,
sehingga banyak sektor riil yang terpaksa tutup, menyebabkan sebagian tenaga kerja mencari pekerjaan ke luar Sumatera Utara, umumnya ke Malaysia dan
Batam. Demikian juga pada tahun 2003 dan 2004, disebabkan situasi perekonomian yang masih sulit khususnya di Sumatera Utara, sebagian tenaga
kerja pindah ke daerah-daerah lain seperti Riau dan Batam dan juga ke Malaysia sebagai TKI.
4.4. Analisis Estimasi