BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. PDRB Sumatera Utara
Product Domestic Regional Bruto PDRB suatu daerah juga menggambarkan pertumbuhan ekonomi pada daerah tersebut. Dengan melihat
angka PDRB pada suatu daerah memberikan gambaran pelaksanaan pembangunan yang telah dicapai. Pengukuran laju pertumbuhan PDRB total atau
pun per sektor, akan lebih baik jika menggunakan perhitungan dengan berdasarkan harga konstan. Karena dengan menggunakan harga konstan pengaruh
naik atau turunnya tingkat harga setiap tahun atau tingkat inflasi dapat dihilangkan sehingga perhitungannya menjadi lebih riil.
Tabel 4.1. PDRB Sumatera Utara Berdasarkan Sektor Ekonomi Atas Dasar Harga Konstan 1993 Milyar Rp.
Tahun No. Sektor
2002 2003 2004 2005 1. Pertanian
7.924,48 8.171,31
8.479,33 8.952,77 2.
Tambang dan Penggalian 332,98
347,57 323,60
342,15 3. Industri
5.665,96 5.872,16
6.154,76 6.518,19 4.
Listrik, Gas, Air Minum 447,09
474,19 500,79
529,24 5. Bangunan
1.112,46 1.209,64
1.337,05 1.426,08 6.
Perdagangan, Hotel, Restoran 4.465,33
4.611,81 4.842,92
5.121,14 7.
Pengangkutan Komunikasi 2.299,19
2.456,56 2.704,94
2.832,54 8.
Keuangan Persewaan 1.737,12
1.847,85 2.029,04
2.137,52 9. Jasa-jasa
1.940,75 2.095,81
2.226,18 2.352,42 PDRB
SU 25.925,36
27.086,90 28.598,61
30.212,05
Sumber : BPS Sumatera Utara
47
Novita Linda Sitompul: Analisis Pengaruh Investasi Dan Tenaga Kerja Terhadap PDRB Sumatera Utara, 2007. USU e-Repository © 2008
Berdasarkan data PDRB pada Tabel 4.1 diketahui besar sumbangan dari masing-masing sektor terhadap PDRB. Terdapat tiga sektor penyumpang
tersebesar terhadap PDRB Sumatera Utara, yaitu sektor pertanian, sektor industri dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sampai dengan tahun 2005 sektor
pertanian memberikan kontribusi yang tertinggi terhadap PDRB Sumatera Utara dibandingkan dengan sektor lain, kemudian disusul sektor industri. Namun terlihat
kencenderungan penurunan kontribusi sektor pertanian setiap tahun terhadap PDRB Sumatera Utara, yaitu dari 30,57 persen pada tahun 2002 menjadi 29,63
persen pada tahun 2005. Sedangkan sektor industri menunjukkan peningkatkan dari tahun 2004 ke posisi tahun 2005, yaitu dari 21,52 persen menjadi 21,57
persen Tabel 4.2..
Tabel 4.2. Kontribusi Sektor Ekonomi terhadap PDRB Sumatera Utara
No. Sektor
2002 2003 2004 2005 1.
Pertanian 30,57 30,17 29,65 29,63
2. Tambang dan Penggalian
1,28 1,28
1,13 1,13
3. Industri
21,85 21,68 21,52 21,57 4.
Listrik, Gas, Air Minum 1,72
1,75 1,75
1,75 5.
Bangunan 4,29 4,47 4,68 4,72
6. Perdagangan, Hotel, Resotaran
17,22 17,03
16,93 16,95
7. Pengangkutan Komunikasi
8,87 9,07
9,46 9,38
8. Keuangan Persewaan
6,70 6,82
7,09 7,08
9. Jasa-jasa
7,49 7,74 7,78 7,79 PDRB
SU 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber : BPS Sumatera Utara
Novita Linda Sitompul: Analisis Pengaruh Investasi Dan Tenaga Kerja Terhadap PDRB Sumatera Utara, 2007. USU e-Repository © 2008
Sumbangan sektor yang menunjukkan peningkatan setiap tahun adalah sektor bangunan, yaitu dari 4,29 persen tahun 2002 menjadi 4,72 persen tahun
2005; kemudian pengangkutan dan komunikasi dari 8,87 persen tahun 2002 menjadi 9,38 persen tahun 2005, sektor jasa-jasa yaitu dari 7,49 persen pada tahun
2002 menjadi 7,79 persen pada tahun 2005.
4.2. Pertumbuhan Investasi di Sumatera Utara