Juli Astuti : Pengaruh Karakteristik Siswa Dan Sumber Informasi Terhadap Kecenderungan Melakukan Hubungan Seksual Pranikah Pada Siswa Sma Negeri Di Banda Aceh Tahun 2008, 2009
4.2.3. Analisis Multivariat
Analisa multivariat bertujuan untuk menentukan faktor-faktor yang paling mempengaruhi kecenderungan responden melakukan hubungan seksual pranikah.
Dengan menggunakan uji regresi logistik dilakukan uji bivariat antara masing-masing variabel independen dengan variabel dependen, hasil uji dengan p value 0,25
diikutkan dalam analisa multivariat dengan menggunakan regresi logistik. Tabel 4.18 Hasil Analisis Multivariat dengan Menggunakan Uji Regresi Logistik
Untuk Identifikasi Variabel Independen yang Paling Mempengaruhi Kecenderungan Responden Melakukan Hubungan Seksual Pranikah
No Variabel B
p value 1.
Teman intim Pacar 1,389
0,0001 2. Teman
sebaya 0,961
0,018 3. Media
2,114 0,0001
4. Pengetahuan 1,372
0,001 5. Constant
-9,063 0,0001
Pada tabel 4.18 dapat dilihat hasil uji regresi logistik dengan mengeluarkan variabel-variabel dengan p value 0,05 secara bertahap, maka diperoleh faktor yang
dominan mempengaruhi kecenderungan responden melakukan hubungan seksual pranikah yaitu teman intim pacar, peran teman sebaya, peran media dan
pengetahuan dengan p value masing-masing adalah 0,0001 ; 0,018 ; 0,0001 ; 0,001 0,05 artinya faktor teman intim pacar, peran teman sebaya, peran media dan
pengetahuan merupakan faktor yang dominan mempengaruhi. Dari keempat faktor yang dominan tersebut, peran media merupakan faktor yang paling dominan
mempengaruhi kecenderungan melakukan hubungan seksual pranikah.
Juli Astuti : Pengaruh Karakteristik Siswa Dan Sumber Informasi Terhadap Kecenderungan Melakukan Hubungan Seksual Pranikah Pada Siswa Sma Negeri Di Banda Aceh Tahun 2008, 2009
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Pengaruh Karakteristik Siswa terhadap Kecenderungan Melakukan Hubungan Seksual Pranikah
5.1.2. Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa 46 50,5 responden laki-laki mempunyai kecenderungan melakukan hubungan seksual pranikah, dan
sebanyak 49 41,9 responden perempuan mempunyai kecenderungan melakukan hubungan seksual pranikah. Hasil uji Chi Square diperoleh p value = 0,213, berarti
dapat disimpulkan bahwa hubungan jenis kelamin dengan kecenderungan melakukan hubungan seksual pranikah tidak bermakna secara statistik.
Mengacu pada penelitian Damayanti 2007, remaja laki-laki dan perempuan dalam hal bercium masih sama, tetapi remaja laki-laki menjadi lebih agresif
dibandingkan remaja perempuan mulai dari meraba dada. Seks pranikah yang dilakukan remaja laki-lakipun dua kali lebih banyak dibandingkan remaja perempuan.
37 pria justru merencanakan hubungan seks dengan perempuannya dan 39 perempuan mengaku dibujuk melakukan hubungan dengan pasangannya Synovete,
2004. Survey SKRRI dan BPS 2004, mengatakan bahwa remaja laki-laki di bangku sekolah menyatakan setuju melakukan seks pranikah lebih banyak dibandingkan
perempuan. Survey yang sama juga menunjukkan bahwa aktivitas seksual remaja yang masih sekolah sangat tinggi. Remaja laki usia 15-19 tahun yang sudah pernah