Juli Astuti : Pengaruh Karakteristik Siswa Dan Sumber Informasi Terhadap Kecenderungan Melakukan Hubungan Seksual Pranikah Pada Siswa Sma Negeri Di Banda Aceh Tahun 2008, 2009
kelamin sekunder adalah tanda jasmaniah yang tidak langsung berhubungan dengan persetubuhan, yaitu: tumbuhnya rambut kemaluan, ketiak. Pada laki laki ditambah
tumbuh kumis, janggut, kadang-kadang juga pada dada, sedangkan pada wanita yang tak kalah penting adalah tumbuhnya payudara.
Perkembangan fisik remaja diawal pubertas, terjadi perubahan penampilan bentuk maupun proporsi tubuh, serta fungsi fisiologis berupa kematangan organ
seksual seks kelamin primer dan sekunder. Hormon yang mulai berfungsi juga mempengaruhi dorongan seks, sehingga remaja mulai tertarik pada lawan jenis,
munculnya minat seksual, ingin mendapat kepuasan seksual dan keingintahuan tentang seks BKKBN, 2000.
Perubahan fisik dan fungsi tubuh pada masa remaja seperti adanya menstrulasi pada wanita dan ejakulasi pada pria serta perubahan bentuk tubuh, amat
mempengaruhi kejiwaan remaja. Hal ini dirasakan pada awal masa remaja bagi mereka dirasakan sebagai masa yang membinggungkan dan menimbulkan kecemasan
juga menimbulkan perasaan bangga karena mereka mulai dewasa. Widjanarko,1999.
2.5.2. Ciri-ciri Remaja
Masa remaja mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakan dengan periode sebelum dan sesudahnya.
a. Masa remaja sebagai periode penting, karena terjadi perkembangan fisik dan
mental yang cepat.
Juli Astuti : Pengaruh Karakteristik Siswa Dan Sumber Informasi Terhadap Kecenderungan Melakukan Hubungan Seksual Pranikah Pada Siswa Sma Negeri Di Banda Aceh Tahun 2008, 2009
b. Masa remaja sebagai periode peralihan, yaitu dari masa kanak-kanak kemasa
dewasa c.
Masa remaja sebagai periode perubahanterjadi perubahan emosi tubuh, minat dan peran perubahab nilai-nilai dan tanggung jawab.
d. Masa remaja sebagai usia bermasalah, karena kebanyakan remaja tidak
berpengalaman dalam mengatasi masalah dan karena remaja merasa sudah mandiri, sehingga mereka ingin mengatasi masalahnya sendiri
e. Masa remaja sebagai masa mencari identitas diri. Identitas diri yang dicari
remaja berupa usaha untuk mencari siapa diri, apa perannya dalam masyarakat, apakah ia seorang anak atau dewasa.
f. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan, anggapan sterotipe
budaya yang bersifat negatif terhadap remaja, mengakibatkan orang dewasa tidak simpatik terhadap perilaku remaja yang normal
g. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik, remaja melihat dirinya dan
orang lain sebagaimana yang mereka inginkan. h.
Masa remaja sebagai ambang masa dewasa, remaja berperilaku yang dihubungkan dengan status dewasa seperti merokok, minum-minuman keras,
obat-obatan dan terlibat seks, agar mereka memperoleh citra yang mereka inginkan Hurlock, 1996.
Juli Astuti : Pengaruh Karakteristik Siswa Dan Sumber Informasi Terhadap Kecenderungan Melakukan Hubungan Seksual Pranikah Pada Siswa Sma Negeri Di Banda Aceh Tahun 2008, 2009
2.5.3. Tahap Perkembangan Remaja
Dalam proses penyesuaian diri menuju kedewasa, ada tiga tahap perkembangan remaja, yaitu:
1. Remaja Awal early adolescence. Pada tahap ini remaja masih terheran-heran
pada perubahan yang terjadi pada tubuhnya sendiri dan dorongan-dorongan yang menyertai perubahan itu, tertarik pada lawan jenis, mudah terangsang secara
erotis dan berkurangnya kendali terhadap ego. 2.
Remaja Madya middle adolescencePada tahap ini remaja membutuhkan kawan– kawan, ada kecenderungan narcistic atau mencintai diri sendiri.
3. Remaja Akhir late adolescence Pada tahap ini remaja mengalami konsolidasi
menuju periode dewasa dan ditandai dengan pencapaian: Minat yang makin mantap terhadap fungsi–fungsi intelek, Egonya mencari kesempatan untuk
bersatu dengan orang lain dan dalam pengalaman–pengalaman baru, Terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi, Egosentrisme diganti dengan
keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dan orang lain, Tumbuh dinding yang memisahkan diri pribadinya dan masyarakat umum Sarwono, 1989.
2.5.4. Kesehatan Reproduksi Remaja