Kebiasaan Pemberian Makan Kebiasaan Pengasuhan Kebiasaan Kebersihan Kebiasaan Mendapatkan Pelayanan Kesehatan

2.7.1. Kebiasaan Pemberian Makan

Berbagai kebiasaan baik, termasuk memberi makan anak-anak kecil berusia di atas 6 bulan dengan berbagai variasi makanan dalam porsi kecil setiap hari sebagai tambahan Air Susu Ibu ASI, pemberian makan secara aktif, pemberian makan selama sakit dan penyembuhan serta menangani anak yang memiliki selera makan yang rendah.

2.7.2. Kebiasaan Pengasuhan

Interaksi positif antara anak dan pengasuh utama dan pengganti, membantu perkembangan emosi dan psikologis anak. Kebiasaan positif seperti sering melakukan interaksi lisan dengan anak, memberikan dan menujukkan perhatian dan kasih sayang kepada anak, adanya pembagian tugas agar pengawasan dan pengasuhan anak berjalan baik, dan partisipasi aktif ayah dalam pengasuhan anak. Kebiasaan tersebut dan kebiasaan lain dalam hal pengasuhan anak, merupakan hal yang sangat penting bagi perkembangan anak yang normal namun sering kali terabaikan.

2.7.3. Kebiasaan Kebersihan

Kebersihan tuhuh, makanan dan lingkungan berperan penting dalam memelihara kesehatan akan serta mencegah penyakit-penyakit diare dan infeksi kecacingan. Satu kebiasaan yang bersih seperti mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah buang air besar, telah menjadi fokus kampanye WHO untuk mengurangi timbulnya penyakit-penyakit diare. Frisda Turnip : Pengaruh “Positive Deviance” Pada Ibu Dari Keluarga Miskin Terhadap Status Gizi Anak Usia 12 –24 Bulan Di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Tahun 2007, 2008 USU Repository © 2008

2.7.4. Kebiasaan Mendapatkan Pelayanan Kesehatan

Selain memberikan imunisasi lengkap kepada anak sebelum ulang tahun yang pertama, pengobatan penyakit pada masa kanak-kanak dan mendapatkan bantuan profesional pada waktu yang tepat sangat berperan penting dalam menjaga kesehatan anak. Berbeda dengan pendekatan perilaku tradisional yang dilakukan selama ini, intervensi gizi tradisional meliputi penimbangan, penyuluhan dan penyediaan makanan tambahan serta mikronutrien seperti vitamin A. Pendekatan tradisional terhadap intervensi gizi cenderung mencari masalah-masalah dalam masyarakat yang perlu diselesaikan. Sedangkan pendekatan positive deviance berupaya mencari perilaku positif dan kekuatan yang ada masyarakat serta apa yang bisa dibangun di atasnya. Selama beberapa dekade, organisasi yang bergerak dalam bantuan darurat dan pengembangan di seluruh dunia telah menyelenggarakan program pemberian makanan tambahan dan bersifat pengobatan kepada anak-anak yang diklasifikasi mengalami kekurangan gizi dan telah berhasil merehabilitas banyak anak. Namun demikian, karena program tersebut didasarkan pada sumber dari luar dan dilakukan di pusat pelayanan dengan petugas kesehatan yang dibayar, maka anak-anak seringkali kembali mengalami kekurangan gizi setelah kegaitan pemberian makan berakhir. Keadaan tersebut terjadi karena tidak mempertimbangkan pencapaian perubahan perilaku di dalam keluarga. Frisda Turnip : Pengaruh “Positive Deviance” Pada Ibu Dari Keluarga Miskin Terhadap Status Gizi Anak Usia 12 –24 Bulan Di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Tahun 2007, 2008 USU Repository © 2008 Anggaran Pemerintah yang direalisasikan juga untuk menanggulangi masyarakat yang mengalami kurang gizi dan juga gizi buruk sudah cukup besar, termasuk pengadaan susu MP-ASI sebagai makanan pendamping, biskuit dan bubur, namun kurang berhasil untuk memecahkan permasalahan yang ada, sehingga dapat diyakini bahwa program ini bukanlah menjadi program unggulan yang dapat menyelesaikan permasalahan. Untuk itu perlu dicari upaya lain yang lebih praktis dan tidak perlu membutuhkan biaya yang besar, cukup dengan memberdayakan masyarakat secara optimal. Dengan melihat pertanyaan-pertanyaan yang biasanya digunakan pada kedua pendekatan ini, maka dapat dilihat perbedaannya pada Tabel 2.3 di bawah ini: Tabel 2.3. Pendekatan Tradisional VS Positive Deviance Pendekatan Tradisional Pendekatan Positive Deviance Apa saja yang anda butuhkan? Kekuatan apa yang anda miliki? Ada masalah apa ? Hal apa yang dapat dikerjakan di sini? Apa yang dapat kami sediakan? Apa sajakah sumber daya yang anda miliki Apa yang kurang dari masyarakat? Hal apakah yang baik dalam masyarakat anda Apa yang kurang di sini? Hal apakah yang bisa dijadikan dasar membangun Penelitian Kohort di Vietnam tahun 1990 menginformasikan bahwa dari 700 orang anak yang seluruhnya mengalami kekurangan gizi tingkat dua dan tiga, setelah dua tahun ternyata hanya 3 yang tetap mengalami kekurangan gizi tingkat dua dan tiga. Dari seluruh peserta penelitian, 95 mengalami pemulihan menjadi normal dan Frisda Turnip : Pengaruh “Positive Deviance” Pada Ibu Dari Keluarga Miskin Terhadap Status Gizi Anak Usia 12 –24 Bulan Di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Tahun 2007, 2008 USU Repository © 2008 38 menjadi gizi kurang tingkat satu. Tingkat kemajuan tersebut diperoleh setelah melakukan observasi selama 14 – 23 bulan CORE, 2003.

2.8. Keuntungan Pendekatan Positive Deviance

Dokumen yang terkait

Studi Positive Deviance pada Keluarga Miskin yang Mempunyai Anak Usia 12-24 bulan di Kelurahan Belawan Bahari Kecamatan Medan Belawan Medan Tahun 2004

0 21 113

Pola Asuh Dan Status Gizi Anak Usia 0-36 Bulan Di Desa Kutambaru Kecamatan Kutambaru Kabupaten Langkat Tahun 2010

1 31 90

ANALISIS FAKTOR- FAKTOR POSITIVE DEVIANCE STATUS GIZI ANAK TK PADA KELUARGA MISKIN DI KELURAHAN HELVETIA TIMUR KECAMATAN MEDAN HELVETIA.

0 3 21

Pengaruh Pola Asuh Ibu Terhadap Status Gizi Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin Di Kelurahan Tegal Sari Mandala Iii Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2015

0 0 16

Analisis Faktor Positive Deviance terhadap Status Gizi Anak Usia 0-24 Bulan dari Keluarga Miskin di Wilayah Kerja Puskesmas Pematang Panjang Kabupaten Batubara Tahun 2014

0 0 17

Analisis Faktor Positive Deviance terhadap Status Gizi Anak Usia 0-24 Bulan dari Keluarga Miskin di Wilayah Kerja Puskesmas Pematang Panjang Kabupaten Batubara Tahun 2014

0 0 2

Analisis Faktor Positive Deviance terhadap Status Gizi Anak Usia 0-24 Bulan dari Keluarga Miskin di Wilayah Kerja Puskesmas Pematang Panjang Kabupaten Batubara Tahun 2014

0 0 9

Analisis Faktor Positive Deviance terhadap Status Gizi Anak Usia 0-24 Bulan dari Keluarga Miskin di Wilayah Kerja Puskesmas Pematang Panjang Kabupaten Batubara Tahun 2014

0 0 29

Analisis Faktor Positive Deviance terhadap Status Gizi Anak Usia 0-24 Bulan dari Keluarga Miskin di Wilayah Kerja Puskesmas Pematang Panjang Kabupaten Batubara Tahun 2014

0 1 3

Analisis Faktor Positive Deviance terhadap Status Gizi Anak Usia 0-24 Bulan dari Keluarga Miskin di Wilayah Kerja Puskesmas Pematang Panjang Kabupaten Batubara Tahun 2014

0 0 79