38 menjadi gizi kurang tingkat satu. Tingkat kemajuan tersebut diperoleh setelah melakukan observasi selama 14 – 23 bulan CORE, 2003.
2.8. Keuntungan Pendekatan Positive Deviance
Beberapa keuntungan pendekatan positive deviance, yaitu: CORE, 2003. 2.8.1.
Cepat – pendekatan ini memberikan solusi yang dapat menyelesaikan
masalah dengan segera. 2.8.2.
Terjangkau – positive deviance dapat dijangkau dan keluarga tidak perlu
bergantung pada sumber daya dari luar untuk mempraktekkan perilaku baru. Pelaksanaannya lebih murah tetapi efektif dibandingkan mendirikan pusat
rehabilitas gizi atau melakukan investasi di rumah sakit. 2.8.3.
Partisipatif – partisipasi masyarakat merupakan salah satu komponen penting
dalam rangka mencapai keberhasilan pendekatan positive deviance. Masyarakat memainkan peran sangat penting dalam keseluruhan proses mulai
dari menemukan perilaku dan strategi sukses di antara masyarakat sampai mendukung ibu balita setelah kegaitan berakhir.
2.8.4. Berkesinambungan – pendekatan positive deviance merupakan pendekatan
berkesinambungan karena berbagai perilaku baru sudah dihayati dan berlanjut setelah kegiatan berakhir. Kegiatan ini tidak hanya merubah perilaku anggota
keluarga secara individu, tetapi juga mengubah cara pandang masyarakat terhadap kekurangan gizi serta kemampuan mereka untuk mengubah situasi.
Frisda Turnip : Pengaruh “Positive Deviance” Pada Ibu Dari Keluarga Miskin Terhadap Status Gizi Anak Usia 12 –24 Bulan Di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Tahun 2007, 2008
USU Repository © 2008
2.8.5. Asli – karena solusi sudah ada di tempat itu, maka kemajuan dapat dicapai
secara cepat tanpa banyak menggunakan analisis atau sumber daya dari luar. Pendekatan tersebut dapat diterapkan secara luas karena pelaku positive
deviance selalu ada hampir di setiap masyarakat. 2.8.6.
Secara Budaya Dapat Diterima – karena pendekatan ini didasarkan pada
perilaku setempat yang diidentifikasi dalam konteks sosial, etnik, bahasa dan agama di setiap masyarakat, maka per definisi hal ini sesuai dengan budaya
setempat. 2.8.7.
Berdasarkan Perubahan Perilaku – pendekatan ini tidak mengutamakan
perolehan pengetahuan, namun ada tiga langkah proses perubahan perilaku yang termasuk dalamnya, yaitu: penemuan penyelidikan PD, demonstrasi
kegiatan pos gizi dan penerapan kegiatan pos gizi dan di rumah.
2.9. Interaksi Sosial