Hasil Analisis Statistik HASIL PENELITIAN

53 Tabel 4.12 Distribusi Kinerja Dokter dalam Kelengkapan Pengisian Rekam Medis Pasien Rawat Inap No Kinerja dokter Jumlah Persen 1 Baik, kelengkapan pengisian 70 16 35,6 2 Sedang, kelengkapan pengisian 40-70 29 64,4 Total 45 100,0

4.4 Hasil Analisis Statistik

Untuk menganalisis pengaruh karakteristik individu yang meliputi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan lama kerja, serta pengaruh motivasi ekstrinsik yang meliputi kompensasi, kondisi kerja, status kepegawaian, prosedur kerja dan supervisi terhadap kinerja dokter dalam kelengkapan pengisian rekam medis di ruang rawat inap Rumah Sakit P T Perkebunan Nusantara IV dilakukan uji statistik dengan regresi linear berganda. Dari hasil pengujian diperoleh nilai koefisien determinan Adjusted R Square = 0,352 berarti 35,2 kinerja dokter dalam kelengkapan pengisian rekam medis bagi pasien rawat inap dapat dijelaskan oleh karakteristik individu umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan lama kerja serta motivasi ekstrinsik yang meliputi kompensasi, kondisi kerja, status kepegawaian, prosedur kerja dan supervisi, serta 64,8 dapat dijelaskan oleh faktor – faktor lain. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.13 54 Tabel 4.13 Nilai Determinasi Karakteristik Individu dan Motivasi Ekstrinsik terhadap Kinerja Dokter dalam Kelengkapan Pengisian Rekam Medis Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit PTPN IV R R Square Adjusted R Square Std Error of the estimate Model R Square change F Change df 1 df2 1 ,696ª ,485 ,352 1,472 Sub variabel motivasi ekstrinsik yang berpengaruh pada kinerja dokter dalam kelengkapan pengisian rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit PTPN IV , kondisi kerja dan status kepegawaian berpengaruh terhadap kinerja dokter dalam kelengkapan pengisian rekam medis di Rumah Sakit PTPN IV, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikan kondisi kerja p=0,001 derajat kepercayaan 0,05 dan supervisi dengan nilai p = 0,047 p = 0,05 , sehingga diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : y = 2,209 + 0,001 kondisi kerja + 0,047 supervisi Berdasarkan persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa jika ada penanbahan satu poin kondisi kerja akan meningkatkan 0,001 kinerja, penambahan satu poin supervisi akan meningkatkan 0,047 kinerja. Dari seluruh sub variabel motivasi ekstrinsik yang besar pengaruhnya adalah kondisi kerja 0,502 dan supervisi0,260. Signifikansi kedua sub variabel ini p = 0,001 p= 0,05 untuk kondisi kerja dan p= 0,047 p= 0,05 untuk supervisi. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.14 55 Tabel 4.14 Hasil Uji Regresi Linear Berganda Pengaruh Karakteristik Individu dan Motivasi Ekstrinsik terhadap Kinerja Dokter Unstadardized coefficient Stadardized coefficient Model B Std error Beta t Sig Constant 2,209 ,668 3,309 ,002 Umur ,186 ,110 ,231 1,688 ,100 Jenis kelamin ,139 ,195 ,118 ,710 ,482 Tingkat pendidikan terakhir 0,52 ,177 ,052 ,294 ,770 Masa kerja ,121 ,095 ,170 1,270 ,212 Kompensasi ,193 ,135 ,193 1,428 ,162 Kondisi kerja ,502 ,143 ,475 3,504 ,001 Status kepegawaian ,009 ,154 ,012 ,057 ,955 Prosedur Kerja ,138 ,152 ,130 ,906 ,371 Supervisi ,260 ,126 ,265 2,063 ,047 56

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Pengaruh Karakteristik Umur Terhadap Kinerja Dokter Dalam

Kelengkapan Pengisian Rekam Medis Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit PTPN IV Dari hasil uji regresi linear berganda diperoleh nilai p = 0,098 yang berarti tidak ada pengaruh umur terhadap kinerja dokter dalam kelengkapan pengisian rekam medis pasien rawat inap di RS PTPN IV. Hal ini sejalan dengan pendapat Rivai 2007 bahwa tidak terbukti makin tua usia seseorang produktivitasnya akan menurun. Pembagian umur pada penelitian ini didasarkan pada teori Erickson 1950 yang menyatakan umur usia produktif pada usia dewasa muda 20-40 tahun dewasa matang 40- 60 pada usia ini diharapkan individu telah mapan dan tingkat kedisiplinan terhadap pekerjaan baik, dan usia lanjut pada usia 60 tahun. Penelitian ini tidak sesuai dengan pendapat Gibson 1994 yang menyatakan bahwa pada umur 40- 54 tahun merupakan tahap perawatan, yang ditandai dengan usaha untuk stabilisasi dari hasil usaha masa lampau. Pada tahap ini seseorang sangat memerlukan penghargaan, tetapi banyak juga yang mempunyai pengalaman kritis pada tahap ini di mana kesehatan mulai memburuk dan rasa khawatir yang tinggi, mereka tidak lagi membutuhkan peningkatan karir dan akibatnya prestasi kerja akan menurun. Hasil penelitian Apsari 2006 menunjukkan bahwa umur dari dokter bedah tidak berpengaruh pada tindakan pemberian persetujuan tindakan medis PTM.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik terhadap Kinerja Dokter dalam Pengisian Rekam Medis di RSU Kabanjahe Kabupaten Karo

5 45 157

Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Dokter dalam Pengisian Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2009

3 56 121

Pengaruh Karakteristik Dokter Terhadap Kinerja Dalam Kelengkapan Pengisian Rekam Medis Di Rumah Sakit Umum Daerah Idi Kabupaten Aceh Timur

5 80 104

Pengaruh Pengetahuan Dan Motivasi Perawat Terhadap Kelengkapan Pengisian Dokumentasi Asuhan Keperawatan Pada Rekam Medis Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Haji Medan

13 124 173

Pengaruh Karakteristik Individu Dan Psikologis Terhadap Kinerja Perawat Dalam Kelengkapan Rekam Medis Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan

0 37 89

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS PASIEN Analisis Kelengkapan Pengisian Resume Medis Pasien Hyperplasia Of Prostate Pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Di Rumah Sakit Mulia Hati Wonogiri Tahun 2013.

0 2 15

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS PASIEN Analisis Kelengkapan Pengisian Resume Medis Pasien Hyperplasia Of Prostate Pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Di Rumah Sakit Mulia Hati Wonogiri Tahun 2013.

0 3 17

Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Dokter dalam Kelengkapan Pengisian Rekam Medis dengan di Moderasi Karakteristik Individu (Studi di Rumah Sakit Islam Unisma Malang)

0 1 9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Rekam Medis 2.1.1 Pengertian Rekam Medis - Pengaruh Karakteristik Individu, Iklim Kerja dan Motivasi Ekstrinsik Terhadap Kelengkapan Rekam Medik dalam Manajemen Klaim Pasien Rawat Inap di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit U

0 0 44

TESIS UPAYA PENINGKATAN KINERJA DOKTER BERDASARKAN HASIL ANALISIS RISK AWARENESS DALAM KELENGKAPAN PENGISIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM ANWAR MEDIKA SIDOARJO

0 0 19