PENDAHULUAN Pengaruh Karakteristik Individu Dan Motivasi Ekstrinsik Terhadap Kinerja Dokter Dalam Kelengkapan Pengisian Rekam Medis Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Tahun 2008

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Rumah sakit adalah tempat di mana pasien mendapat pelayanan kesehatan baik rawat jalan, rawat inap atau pelayanan kesehatan lainnya yang dilaksanakan oleh dokter, perawat atau tenaga medis lainnya, di mana tindakan yang dilakukan terhadap pasien harus dapat dipertanggung jawabkan dari segi medis. Dalam kaitan itu setiap tindakan yang dilaksanakan harus tercatat dan terdokumentasi. Rumah sakit sebagai organisasi publik yang terdiri dari beberapa tenaga berbagai disiplin ilmu diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat. Dalam era globalisasi seperti sekarang, mutu pelayanan sangat menentukan untuk memenangkan persaingan dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Mutu pelayanan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk tetap dapat menjaga keberadaan suatu rumah sakit Pohan, 2007 Pelayanan kesehatan yang bermutu di rumah sakit harus mempunyai paling sedikit tiga dimensi atau unsur, yaitu pertama dimensi konsumen, kedua dimensi profesi, dan yang ketiga dimensi manajemen atau proses bagaimana layanan kesehatan menggunakan sumber daya yang paling efisien dalam memenuhi kebutuhan dan harapan pasien untuk itu. Layanan kesehatan yang bermutu harus mampu memberikan informasi yang jelas tentang apa, siapa, kapan, di mana, dan bagaimana layanan kesehatan itu akan dan atau telah dilaksanakan Pohan, 2007. 2 Disamping itu rumah sakit juga harus mempunyai komitmen terhadap lingkungan kerja, kondisi organisasi dan manajemen, pembelajaran, komunikasi, pengawasan, kepemimpinan, monitoring, komite medik, standar pelayanan dan protap yang harus sesuai dengan ketentuan. Untuk monitoring tindakan medis yang telah dilakukan terhadap pasien rawat jalan atau rawat inap dicatat di rekam medis. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya cidera atau komplikasi yang tidak diinginkan yang diakibatkan oleh kesalahan manajemen medis Persi, 2006 Rekam medis menurut Permenkes Nomor: 749aMenkesPERXII1989 adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan pasien kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan. Setiap sarana kesehatan wajib membuat rekam medis. Untuk pengisian rekam medis dimaksud harus dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan lain yang terkait dan dibuat serta dibubuhi tandatangan yang memberikan pelayanan, segera setelah pasien menerima pelayanan. Tujuan pengelolaan rekam medis di rumah sakit adalah untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka mencapai tujuan rumah sakit, yaitu peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Oleh sebab itu dalam mengelola rekam medis, setiap rumah sakit harus mengacu kepada pedoman umum yang dikeluarkan oleh Depkes dan pengelolaaan rekam medis yang secara tehnis dibuat oleh rumah sakit yang bersangkutan. 3 Pendokumentasian informasi medis seorang pasien harus dilakukan tepat waktu, up to date, cermat, lengkap, dipercaya, dan obyektif. Hal ini mengingat informasi tersebut merupakan bukti sah dan otentik yang dapat memberikan perlindungan hukum. Perlindungan hukum bisa diberikan baik kepada pemberi jasa pelayanan maupun penerima jasa pelayanan kesehatan dalam suatu sidang pengadilan, atau badan resmi lainnya Persi,2006 Rekam medis menjadi sangat penting karena menjadi aspek Hak Asasi Manusia dan hukum internasional. Hal ini sesuai pula dengan UU No 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, serta UU No 23 tahun 1992 yang menjamin hak pasien memperoleh pendapat kedua, hak atas rahasia penyakit kliennya, hak memperoleh pelayanan standar, dan hak persetujuan suatu tindakan medik Persi, 2006 Pendokumentasian informasi medis harus mengandung data yang profesional, metode penyimpanan dan prosedur harus dijaga, khususnya untuk administrasi pelayanan yang memadai. Tujuan pokoknya pendokumentasian informasi medis untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit maupun pra rumah sakit Persi, 2006. Fakta di Indonesia menunjukkan bahwa pelaksanaan rekam medis di rumah sakit belum dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu Permenkes No 749aMenkes PerXII1989. Menurut Awliya 2007 kelengkapan pengisian rekam medis di rumah sakit milik pemerintah Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan 35, penelitian Hatta 1994 4 di Rumah sakit Harapan Kita Jakarta rekam medis yang lengkap 63,8 , penelitian Meliala 2004 pada tahun 1990 rekam medis pasien epilepsi di Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta terisi lengkap 70 , penelitian pada tahun 1999 kelengkapan rekam medis RS Sardjito 0 sampai 96,97 , di bangsal kesehatan anak kelengkapan rekam medis 7,19 , bangsal perawatan bayi kelengkapan rekam medis 36,88 . Sebelum pelatihan kepada klinisi dari 92 rekam medis yang diteliti ke lengkapannya 60,9 , setelah dilakukan pelatihan kelengkapan rekam medis mecapai 96,7 . Dari data penelitian di atas menunjukkan bahwa pengisian rekam medis baik di rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit swasta masih jauh di bawah ketentuan standar Departemen Kesehatan yang menyatakan kelengkapan pengisian rekam medis adalah 100 , hal ini menunjukkan belum dilaksanakannya rekam medis sesuai ketentuan Meliala,2004 Hasil penelitian terdahulu oleh Waruna di Rumah Sakit Santa Elizabeth Medan 2003 ditemukan kelengkapan rekam medis yang dilakukan oleh dokter 78,6 sedang yang dilakukan oleh perawat 68,2, penelitian Anggraini di Rumah Sakit Djasamen Saragih Pematang Siantar 2007 menemukan bahwa kelengkapan rekam medis sebesar 65,9, yang penyimpanannya tidak tepat pada tempatnya sebesar 59,03. P T Perkebunan Nusantara IV Persero merupakan perusahaan perkebunan peninggalan Belanda yang mempunyai komoditi tanaman kelapa sawit, teh dan kakao dan mempunyai tenaga kerja, pensiunan dan keluarganya lebih dari 100.000 orang yang pelayanan kesehatannya menjadi tanggungan perusahaan. 5 P T Perkebunan Nusantara IV Persero mempunyai 3 tiga unit rumah sakit yang menjadi rujukan pelayanan kesehatan bagi karyawan, pensiunan dan keluarganya. Ketiga rumah sakit itu adalah Rumah Sakit Pabatu di dekat kota Tebing Tinggi, Rumah Sakit Laras dekat kota Serbelawan dan Rumah Sakit Balimbingan di Tanah Jawa kabupaten Simalungun. Ketiga rumah sakit tersebut telah mempunyai fasilitas untuk empat jenis pelayanan dasar. Tenaga medis yang bekerja di ketiga rumah sakit tersebut terdiri dari dokter tetap, dokter honor dan dokter konsultan sebanyak 45 dokter, di mana 91,11 merupakan tenaga konsultan dan honorer Banyaknya dokter konsultan yang bekerja di rumah sakit P T Perkebunan Nusantara IV Persero hal ini merupakan suatu kebijakan dari pihak manajemen mengingat kasus untuk pelayanan kesehatan satu jenis spesialisasi belum terlalu banyak dan rumah sakit masih menganut sistem anggaran berimbang di mana pendapatan yang berdasarkan kontribusi dari perusahaan dibanding dengan biaya operasional rumah sakit diusahakan seimbang, maka untuk tenaga dokter spesialis dibuat sistem honor berdasar banyaknya pasien yang dilayani. Dua dari ketiga rumah sakit tersebut telah mempunyai izin operasional dari Depkes RI, di mana persyaratan yang tercantum dalam izin rumah sakit yaitu dalam waktu satu tahun rumah sakit harus mengikuti akreditasi sebagai sarana untuk menuju Indonesia Sehat 2010. Melalui continuous quality improvement pelayanan rumah sakit dan sarana kesehatan lainnya berusaha meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan bermanfaat untuk masyarakat. Penilaian pada akreditasi 6 tingkat dasar meliputi : administrasi manajemen, pelayanan medik, gawat darurat, keperawatan dan rekam medis Depkes RI, 2007 Dari penelitian awal yang dilakukan di ketiga rumah sakit yang mengambil sampel masing-masing sebanyak 100 berkas rekam medis pasien rawat inap di masing- masing rumah sakit, diketahui bahwa kelengkapan pengisian rekam medis yang menjadi tanggung jawab dokter, didapat data kelengkapan rekam medis sebagai berikut: Rumah Sakit Pabatu 18 , Rumah Sakit Laras 26 , Rumah Sakit Balimbingan 11 hal ini masih jauh dari standar yang ditetapkan Departemen Kesehatan yaitu 100 . Kelengkapan rekam medis dan ketepatan waktu pengembaliannya masih menjadi persoalan bukan hanya di negara berkembang, namun di negara maju pun keadaan ini masih sering dijumpai. Fenomena ini terjadi di Korea misal di 11 rumah sakit tersier sangat jauh dari ideal. Di Organisasi pelayanan kesehatan Inggris melalui The Audit Commission on National Health Service menyimpulkan adanya defisiensi yang serius dalam pengelolaan rekam medis mulai pengisian sampai dengan penyimpanan Meliala, 2004. Ketidaklengkapan dan ketidaktepatan dalam pengisian rekam medis memberikan dampak yang kurang akurat pada proses pelayanan kesehatan kepada pasien, karena terdapat hal – hal yang seharusnya menjadi informasi tetapi tidak terdata. Hal ini mengakibatkan analisa untuk tindakan medik yang seharusnya dilakukan tidak dapat dilakukan, karena tidak didukung dengan data yang dibutuhkan, serta pertanggung jawaban pekerjaan kurang terdukung. 7 Catatan pada rekam medis sangat berguna untuk mengingatkan dokter dengan keadaan, hasil pemeriksaan dan pengobatan yang telah diberikan kepada pasien, hal ini berguna untuk mempermudah strategi pengobatan pasien.Hanafiah 1999. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa pengisian rekam medis di rumah sakit mutunya masih rendah antara lain masih kurang lengkapnya hal hal yang harus diisi oleh dokter maupun perawat, penyimpanan oleh tenaga rekam medis belum sesuai ditempatnya, waktu yang dibutuhkan untuk mencari kembali relatif lama, hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya adalah motivasi dari dokter. Motivasi adalah keinginan untuk melakukan sesuatu dan menentukan kemampuan bertindak untuk memuaskan kebutuhan individu , orang- orang yang termotivasi akan melakukan usaha yang lebih besar daripada yang tidak Robins 2002 . Dengan adanya karyawan yang termotivasi diharapkan performa karyawan tersebut akan meningkat dan produktivitas juga meningkat. Menurut Sedarmayanti dalam Riduan 2008, motivasi sebagai keseluruhan proses pemberian motif kerja kepada bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efektif dan efisien. Motivasi dokter yang bekerja di Rumah Sakit PTPN-IV adalah untuk menjalankan profesi kedokteran yang telah dimilikinya untuk menolong pasien yang berobat ke rumah sakit tanpa memperhatikan unsur administrasi yang seharusnya juga dilaksanakan oleh para dokter. 8 Banyaknya tenaga dokter yang bukan merupakan tenaga tetap diduga hal ini berpengaruh terhadap kinerja dokter tersebut dalam kelengkapan pengisian rekam medis, dimana jika dilihat dari fasilitas yang diperoleh dan ikatan kerja mereka lebih lemah dibanding dengan dokter tetap. Dokter honorer dan dokter konsultan dalam hal pekerjaan mereka tidak mendapat kompensasi intrinsik yang meliputi: promosi, penghargaan atas prestasi kerja, kesempatan kerja yang lebih baik, mereka hanya memperoleh kompensasi ekstrinsik yang berupa gaji atau honor. Untuk itu motivasi yang coba dianalisa yang berpengaruh terhadap kinerja adalah motivasi ekstrinsik yang meliputi : kompensasi, kondisi kerja, status kepegawaian, prosedur kerja, dan supervisi. Disamping hal tersebut diatas karakteristik dokter yang bekerja di Rumah Sakit PTPN IV juga sangat beragam dilihat dari usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan lama kerja. Berdasarkan hal tersebut diatas penulis ingin melakukan penelitian tentang pengaruh karakteristik individu dan motivasi ekstrinsik terhadap kinerja dokter dalam pengisian rekam medis diruang rawat inap rumah sakit PT Perkebunan Nusantara IV. 1.1. Permasalahan Adapun permasalahan dalam penelitian ini apakah karakteristik individu usia,jenis kelamin, tingkat pendidikan dan lama kerja dan motivasi ekstrinsik kompensasi, kondisi kerja, status kepegawaian, prosedur kerja, dan supervisi berpengaruh terhadap kinerja dokter dalam kelengkapan pengisian rekam medis di ruang rawat inap Rumah sakit P T Perkebunan Nusantara IV. 9

1.2. Tujuan Penelitian

Untuk menganalisis pengaruh karakteristik individu usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan lama kerja dan motivasi ekstrinsik kompensasi, kondisi kerja, status kepegawaian, prosedur kerja, dan supervisi terhadap kinerja dokter dalam kelengkapan pengisian rekam medis di ruang rawat inap Rumah sakit P T Perkebunan Nusantara IV

1.4 Hipotesis Penelitian

Ada pengaruh antara karakteristik individu usia,jenis kelamin, tingkat pendidikan dan lama kerja dan motivasi ekstrinsik kompensasi, kondisi kerja, status kepegawaian, prosedur kerja, dan supervisi terhadap kinerja dokter dalam kelengkapan pengisian rekam medis di ruang rawat inap Rumah Sakit P T Perkebunan Nusantara IV.

1.5. Manfaat Penelitian:

1. Sebagai bahan masukan kepada Manajemen Rumah Sakit P T Perkebunan Nusantara IV untuk membuat kebijakan yang tepat dalam meningkatkan kinerja pelayanan rumah sakit. 2. Memberikan kontribusi pemikiran dan pengetahuan terhadap pengembangan ilmu kebijakan kesehatan bagi pemerhatipraktisi kesehatan. 3. Menjadi bahan referensi bagi penelitian selanjutnya. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik terhadap Kinerja Dokter dalam Pengisian Rekam Medis di RSU Kabanjahe Kabupaten Karo

5 45 157

Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Dokter dalam Pengisian Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2009

3 56 121

Pengaruh Karakteristik Dokter Terhadap Kinerja Dalam Kelengkapan Pengisian Rekam Medis Di Rumah Sakit Umum Daerah Idi Kabupaten Aceh Timur

5 80 104

Pengaruh Pengetahuan Dan Motivasi Perawat Terhadap Kelengkapan Pengisian Dokumentasi Asuhan Keperawatan Pada Rekam Medis Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Haji Medan

13 124 173

Pengaruh Karakteristik Individu Dan Psikologis Terhadap Kinerja Perawat Dalam Kelengkapan Rekam Medis Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan

0 37 89

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS PASIEN Analisis Kelengkapan Pengisian Resume Medis Pasien Hyperplasia Of Prostate Pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Di Rumah Sakit Mulia Hati Wonogiri Tahun 2013.

0 2 15

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS PASIEN Analisis Kelengkapan Pengisian Resume Medis Pasien Hyperplasia Of Prostate Pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Di Rumah Sakit Mulia Hati Wonogiri Tahun 2013.

0 3 17

Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Dokter dalam Kelengkapan Pengisian Rekam Medis dengan di Moderasi Karakteristik Individu (Studi di Rumah Sakit Islam Unisma Malang)

0 1 9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Rekam Medis 2.1.1 Pengertian Rekam Medis - Pengaruh Karakteristik Individu, Iklim Kerja dan Motivasi Ekstrinsik Terhadap Kelengkapan Rekam Medik dalam Manajemen Klaim Pasien Rawat Inap di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit U

0 0 44

TESIS UPAYA PENINGKATAN KINERJA DOKTER BERDASARKAN HASIL ANALISIS RISK AWARENESS DALAM KELENGKAPAN PENGISIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM ANWAR MEDIKA SIDOARJO

0 0 19