60 cukup memadai di mana tidak ada dokter yang mempunyai gaji atau honor di bawah
Rp 1 juta rupiah, 95,6 memperoleh gaji atau honor Rp 1 juta- Rp 10 juta, bahkan 4,4 responden mempunyai honor Rp 10 juta. Dari wawancara terhadap dokter
konsultan dan dokter honorer, 40 dari responden merasa kurang puas dengan imbalan ekstrinsik yang diterima, mereka menginginkan jaminan kesinambungan
kerja dan jenis imbalan yang disamakan dengan dokter pegawai tetap. Menurut Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
upah untuk pekerja tetap disebutkan termasuk tunjangan untuk keluarganya sedang honor untuk pekerja tidak tetap diatur menurut kesepakatan perjanjian kerja.
Pada penelitian ini kompensasi tidak berpengaruh terhadap kinerja dokter dalam kelengkapan pengisian rekam medis pasien rawat inap, hal ini dapat dijelaskan
bahwa kinerja tersebut tidak tergantung pada kompensasi yang diterima responden, karena kompensasi yang diterima responden berdasarkan ketentuan yang telah
disepakati sedangkan kelengkapan pengisian rekam medis merupakan suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan terikat dengan standar prosedur yang telah
ditetapkan dan Undang Undang yang berlaku. Jadi dapat dipahami bahwa kompensasi tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja dokter dalam kelengkapan pengisian
rekam medis pasien rawat inap.
5.6 Pengaruh Kondisi Kerja Terhadap Kinerja Dokter Dalam Kelengkapan
Pengisian Rekam Medis Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit PTPN IV
Dari hasil uji regresi linear berganda diperoleh nilai p = 0,001 yang berarti ada pengaruh kondisi kerja terhadap kinerja dokter dalam kelengkapan pengisian
61
rekam medis pasien rawat inap di RS PTPN IV. Hal ini sesuai dengan pendapat
Gibson 1997 yang menyatakan bahwa kondisi kerja berpengaruh terhadap motivasi kerja.
Menurut teori hierarki kebutuhan yang dikembangkan oleh Maslow, kebutuhan terhadap keselamatan dan keamanan safety and security : kebutuhan
akan kebebasan dari ancaman, yakni aman dari ancaman kejadian atau lingkungan termasuk keselamatan dan kesehatan kerja, dimana menurut Maslow apabila hierarki
kebutuhan tersebut tidak terpenuhi dapat mengakibatkan frustasi dan ketegangan mental yang mungkin dapat menghasilkan prestasi yang tidak diharapkan.
Pada penelitian ini kondisi kerja berpengaruh terhadap kinerja dokter dalam kelengkapan pengisian rekam medis pasien rawat inap, hal ini dapat dijelaskan bahwa
kinerja tersebut dapat dipengaruhi oleh kondisi kerja yang menyebabkan ketidak nyamanan pada waktu pengisian rekam medis, untuk itu diharapkan manajemen
rumah sakit secara keseluruhan dapat mengantisipasi hal tersebut dengan membuat susana ruangan, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk pengisian rekam medis
senyaman mungkin untuk dapat menghasilkan kinerja sesuai yang diharapkan. 5.7
Pengaruh Status Kepegawaian Terhadap Kinerja Dokter Dalam Kelengkapan Pengisian Rekam Medis Pasien Rawat Inap di Rumah
Sakit PTPN IV
Dari hasil uji regresi linear berganda diperoleh nilai p = 0,862 yang berarti tidak ada pengaruh status kepegawaian terhadap kinerja dokter dalam kelengkapan
pengisian rekam medis pasien rawat inap di RS PTPN IV. Dari hasil wawancara
62 diperoleh informasi bahwa sebahagian besar dokter konsultan yang merupakan
pegawai negeri telah mengetahui sanksi apabila tidak melakukan pengisian rekam medis, karena rumah sakit tempat mereka bekerja telah melaksanakan akreditasi.
Sedangkan dokter honorer berusaha bekerja sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan agar mereka tetap dapat dipekerjakan di RS PTPN IV. Dokter pegawai
tetap mengisi rekam medis berdasarkan pada standar prosedur kerja yang ada, supervisi dan sanksi dari Undang Undang yang berlaku.. Jadi walaupun terdapat tiga
macam status kepegawaian yang bekerja di Rumah Sakit PTPN IV tetapi semua status kepegawaian tersebut tidak berpengaruh terhadap kinerja dokter dalam
kelengkapan pengisian rekam medis. Hal ini dapat dipahami karena ketiga kelompok tersebut bekerja dibawah pengawasan manajemen yang sama, prosedur yang sama
dan sanksi Undang- Undang yang sama.
5.8 Pengaruh Prosedur Kerja Terhadap Kinerja Dokter Dalam Kelengkapan