Sejarah Perusahaan Ruang Lingkup Bidang Usaha Mesin dan Peralatan

II-1

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

UD. Ponimin ini adalah usaha milik Bapak Ponimin, sebelum mendirikan usaha ini pak Ponimin bekerja sebagi penjual tahu. Setelah bertahun-tahun menjadi penjual tahu, ada keinginan dari dirinya untuk mendirikan usaha pembuatan tahu yang dikelola dan dimilikinya sendiri.. Pada tahun 1998 pak Ponimin dapat memwujudkan keinginannya untuk mendirikan usaha tahu miliknya sendiri. Pada awal mula berdirinya, peralatan yang digunakan di usaha tahu ini masih sangat sederhana. Hal ini disebabkan karena mdoal yang dimiliki juga terbatas. Selain masih menggunakan peralatan yang sederhana pekerja yang bekerja di pabrik tahu ini hanya 2 orang dan pak Ponimin sendiri yang memasarkan tahu yang diproduksinya ke rumah-rumah dan ke pasar-pasar. 4 Tahun kmudian, sekitar tahun 2002 usaha dagang yang dimiliki pak Ponimin ini mulai dikenal oleh masyarakat dan semakin maju. Pada tahun 2002 inilah dilakukan modernisasi alat dan penambahan mesin untuk menunjang kegiatan produksi dan perbaikan tempat usaha yang berada di jalan Bilal no 29 A, kelurahan Sari Rejo kecamatan Medan Polonia. Permintaan terhadap tahu yang di produksi oleh UD Ponimin ini cukup banyak setiap harinya. UD Ponimin ini mengolah 600 kg kacang kedelai menjadi tahu setiap harinya. Universitas Sumatera Utara

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

UD. Ponimin adalah salah satu usaha yang bergerak dalam bidang pembuatan tahu di kota Medan ini. Tahu yang diproduksi di UD Ponimin ini adalah jenis tahu putih. Untuk menjamin ketersediaan bahan baku kedelai yang sangat penting untuk proses produksi tahu, UD Ponimin ini bekerja sama dengan UD. Alam Semseta sebagai pemasok kedelai untuk UD. Ponimin. .

2.3. Organisasi dan Manajemen

2.3.1. Struktur Organisasi

Didalam suatu organisasi termasuk perusahaan memiliki struktur organisasi. Struktur organisasi merupakan gambaran skematis tentang hubungan- hubungan dan kerjasama diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuan. Struktur ditentukan atau dipengaruhi oleh badan usaha, jenis usaha, besarnya usaha dan sistem produksi perusahaan tersebut. Struktur organisasi yang digunakan pada UD. Ponimin adalah struktur organisasi lini simple structure. Organisasi lini adalah adalah struktur yang sederhana sekali yang dikesankan sebagai struktur yang tidak formal. Tipe ini biasanya dijumpai dalam perusahaan yang berskala kecil, dimana manager umumnya juga pemilik dari perusahaan itu sendiri. Disini semua keputusan baik yang bersifat strategis maupun operasional akan diambil sendirian oleh sang manager pemilik. Universitas Sumatera Utara Pada Gambar 2.1. dapat dilihat mengenai struktur organisasi di UD. Ponimin. Gambar 2.1. Struktur Organisasi UD. Ponimin

2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

a. Pimpinan Perusahaan Pimpinan di UD. Ponimin adalah pemilik usaha tersebut yang merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang diberikan wewenang atau kekuasaan melakukan tindakan untuk dan atas perusahaan. Tugas : - Memimpin dan pemegang tanggung jawab tertinggi dalam perusahaan. - Melakukan pengawasan dengan mengadakan pemeriksaan serta penilaian seluruh kegiatan perusahaan. - Memberi tugas, membayar upah atau gaji. Tanggung jawab : - Memimpin dan mengendalikan semua usaha, dan semua kegiatan pekerjaan untuk mencapai tujuan. Universitas Sumatera Utara - Memperhatikan, memelihara dan mengawasi kelancaran administrasi, pengamanan dan kelancaran produksi agar berhasil. - Mengatur pembelian bahan-bahan produksi dan penjualan produk. b. Pekerja Tugas : - Menjalankan perintah pimpinan didalam proses pembuatan tahu Tanggung jawab : - Melaksanakan pengerjaan pembuatan tahu mulai dari bahan baku sampai menjadi produk jadi. 2.3.3. Tenaga Kerja dan Jam Kerja 2.3.3.1. Tenaga Kerja UD. Ponimin memiliki tenaga kerja yang semuanya berjenis kelamin laki- laki dan semuanya adalah pekerja harian. Pekerja-pekerja tersebut ditempatkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pada Tabel 2.1. menjelaskan pembagian kerja di UD. Ponimin Tabel 2.1. Pembagian Tenaga Kerja di UD. Ponimin Pekerja Stasiun Jenis Kelamin Jumlah Perendaman dan Penggilingan Laki-laki 2 Perebusan Laki-laki 2 Penyaringan dan Pencetakan Laki-laki 5 Harian Pemotongan Laki-laki 1 TOTAL 10 Universitas Sumatera Utara

2.3.3.2. Jam Kerja

Jam kerja yang berlaku di UD. Ponimin hanya satu shift kerja untuk menjalankan pekerjaannya. Untuk menjaga ketertiban dan kedisplinan kerja setiap perusahaan memuat peraturan kerja yang harus dipatuhi oleh setiap pekerja. Pada Tabel 2.2. menjelaskan jadwal kerja di UD. Ponimin. Tabel 2.2. Jadwal Jam Kerja di UD. Ponimin Pekerja Hari Jam Keterangan 08.00-12.00 WIB Bekerja 12.00-13.00 WIB Istirahat Harian Senin – Sabtu 13.00-17.00 WIB Bekerja

2.3.4. Sistem Pengupahan

Upah didefinisikan sebagai suatu penerimaan sebagai sebuah imbalan dari pemberian kerja kepada penerima kerja untuk pekerjaan atas jasa yang telah dan akan dilakukan. Upah berfungsi sebagai jaminan kelangsungan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan dan produksi dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang akan ditetapkan menurut suatu persetujuan. Gaji adalah upah dasar yang diberikan dari pemberi dari pemberi kerja kepada penerima kerja dalam ukuran waktu tertentu misalnya ukuran 1 satu hari dan 1 satu bulan, dan kadang disebut dengan gaji pokok, yang jumlahnya tetap dan pada periode tertentu dapat mengalami kenaikan sesuai dengan jabatan dan prestasi pihak penerima. Universitas Sumatera Utara Sistem pengupahan di UD. Ponimin yaitu : 1. Sistem Mingguan Sistem pengupahan mingguan digunakan di UD. Ponimin untuk semua pekerja. Semua pekerja upahnya dibayrkan setiap minggunya yaitu pada hari Sabtu.

2.4. Proses Produksi

Proses produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik yang digunakan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barangjasa dengan menggunakan sumber-sumber yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan-bahan serta dana.

2.4.1. Bahan-Bahan yang Digunakan

Bahan-bahan yang digunakan pada proses produksi pembuatan tahu pada UD. Ponimin ini dapat dikelompokkan atas dua, yaitu bahan baku, dan bahan penolong. 1. Bahan Baku Bahan baku adalah bahan yang memiliki persentase terbesar dalam produk akhir. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan tahu yaitu kacang kedelai. 2. Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan yang ditambahkan ke dalam suatu proses produksi sehingga dapat meningkatkan produk menjadi lebih baik. Bahan penolong yang digunakan untuk memproduksi tahu adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Air Air dipakai untuk proses perendaman kedelai, penggilingan kedelai, dan perebusan buburan kedelai. 2. Cuka CH 3 COOH Cuka digunakan sebagai bahan untuk menggumpalkan protein pada proses pembuatan tahu.

2.4.2. Uraian Proses Produksi

Uraian proses produksi pembuatan tahu di UD. Ponimin adalah sebagai berikut : 1. Perendaman Kacang Kedelai Langkah awal yang dilakukan didalam pembuatan tahu adalah perendaman kacang kedelai. Untuk sekali proses produksi dibutuhkan kacang kedelai sebanyak 13 kg. Kacang kedelai yang berjumlah 13 kg tersebut kemudian direndam dengan air didalam ember selama 3 jam. Tujuan perendaman adalah melunakkan kedelai agar mudah digiling di mesin giling. 2. Penggilingan Kacang Kedelai Setelah kacang kedelai direndam didalam ember selama 3 jam, kemudian kacang kedelai dibawa ke mesin penggilingan untuk digiling di mesin giling. Kemudian kacang kedelai dimasukkan ke mesin giling untuk digiling di mesin giling sampai menjadi buburan kedelai dengan bantuan air bersih. 3. Perebusan Buburan Kedelai Universitas Sumatera Utara Hasil penggilingan di mesin giling disebut dengan buburan kedelai. Buburan kedelai ini dibawa ke stasiun perebusan untuk direbus. Proses perebusan dilakukan dilakukan didalam kuali dengan bantuan uap dari steam yang bertujuan untuk mendidihkan buburan kedelai yang masih mentah agar menjadi masak. Perebusan ini juga dibantu dengan air agar busa yang dihasilkan pada proses perebusan tidak meluap keluar namun turun kembali. 4. Penyaringan Buburan Kedelai Buburan kedelai yang sudah direbus kemudian disaring untuk memisahkan ampas kedelai dengan sari kedelai. Penyaringan di lakukan dengan menggunakan saringan gantung yang terbuat dari kain kasa yang digerakkan menggunakan tangan manusia. Hasil saringan inilah yang disebut sari buburan kedelai. Kemudian sari hasil penyaringan kedelai tersebut langsung ditampung di wadah penampung yang berada dibawah alat penyaringan kedelai. 5. Penggumpalan Protein Sari Buburan Kedelai Sari buburan kedelai yang ditampung diwadah penampung kemudian dicampur cuka CH 3 COOH agar sari kedelai yang semula berbentuk putih akan pecah dan didalamnya terbentuk butiran-butiran protein yang akhirnya akan bergabung membentuk gumpalan. Jika sudah terjadi gumpalan, maka sari buburan kedelai ini sudah dapat menjadi bakal tahu. 5. Pencetakan Sari Buburan Kedelai Agar proses pencetakan tahu ini dapat berhasil, maka sari buburan kedelai yang dicetak harus dalam keadaan panas, jika sudah dingin maka sari buburan kedelai ini akan mengeras dan tidak dapat di cetak menjadi tahu. Oleh karena itu Universitas Sumatera Utara diperlukan kecepatan operator untuk memindahkan sari buburan kedelai dari wadah penampung ke cetakan tahu yang tersedia. Sari kedelai dituangkan keatas cetakan tahu yang telah dilapisi kain saring sampai penuh. Kemudian pemberat diletakkan diatas penutup cetakan tahu. Setelah itu sari buburan kedelai ditunggu selama 10-15 menit. 6. Pemotongan Tahu Setelah tahu yang dicetak itu menjadi keras, kemudian tutup cetakan tahu bagian atas dibuka. Setelah itu cetakan dilepas dan tahu yang sudah jadi tersebut dipotong-potong dengan ukuran 4 x 4 cm. Setelah dipotong- potong tahu tersebut dipindahkan kedalam ember yang tersedia dan siap untuk dipasarkan. Untuk lebih jelasnya, pada Gambar 2.2. dapat dilihat blok diagram pembuatan tahu dari psroses awal sampai akhir. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2. Blok Diagram Proses Pembuatan Tahu Universitas Sumatera Utara

2.5. Mesin dan Peralatan

Mesin adalah alat-alat produksi yang digunakan untuk mengubahmengolah bahan baku menjadi barang setengah jadi atau mengubahnya menjadi produk jadi hasil akhir. Dalam mengolah kedelai sampai menjadi tahu, perusahaan menggunakan mesin-mesin utnuk mendukung proses produksi. Pada Tabel 2.3. dapat dilihat mesin-mesin yang digunakan di UD. Ponimin. Tabel 2.3. Mesin yang Digunakan pada UD Ponimin No Nama Mesin Jumlah Fungsi 1. Mesin Penggiling Kedelai 1 unit Untuk menggiling kedelai menjadi buburan kedelai 2. Blower 2 unit Meniupkan udara agar api yang membakar steam menjadi besar pada saat perebusan air menjadi uap 3. Genset 1 unit Sebagai sumber tenaga listrik di saat listrik PLN padam Sedangkan peralatan adalah alat-alat yang digunakan untuk membantu proses produksi. Pada Tabel 2.4. dapat dilihat peraltan yang dgunakan untuk pembuatan tahu di UD. Ponimin. Tabel 2.4. Peralatan yang Digunakan pada UD Ponimin No Nama Peralatan Jumlah Fungsi 1. Kuali besar 2 unit Sebagai tempat meletakkan buuran kedelai saat perebusan 2. Saringan gantung 2 unit Memisahkan ampas kedelai dengan sari buburan kedelai 3. Tong Penampung sari buburan kedelai 2 unit Menampung sari buburan kedelai yang selesai disaring 4. Steam 1 unit Tempat perebusan air agar menjadi uap 5. Timbangan 1 unit Menimbang bahan-bahan yang masuk ke gudang 6. Pisau pemotong 3 unit Untuk memotong tahu sesuai ukuran Universitas Sumatera Utara Tabel 2.4. Peralatan yang Digunakan pada UD Ponimin Lanjutan No Nama Peralatan Jumlah Fungsi 7. Sendok pengaduk kayu 4 unit Mengaduk buburan kedelai 8. Ember besar 6 unit Untuk menampung kedelai yang direndam 9. Ember kecil 10 unit Utuk tempat tahu yang sudah dipotong sesuai ukuran 10. Gayung kayu 3 unit Memindahkan buburan kedelai dari tempat perebusan ke saringan gantung 11. Kuali kecil 3 unit Memindahkan sari buburan kedelai dari alat penampung ke cetakan kayu Universitas Sumatera Utara III-1

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Pengenalan Tahu

Tahu merupakan salah satu jenis makanan yang dibuat dari kedelai dengan jalan memekatkan protein kedelai dan mencetaknya melalui proses pengendapan protein pada titik isoelektrisnya, dengan atau penambahan unsur-unsur lain yang diizinkan Tahu diproduksi dengan memanfaatkan sifat protein yaitu akan menggumpal jika bereaksi dengan asam. Penggumpalan protein oleh asam cuka akan berlangsung cepat dan serentak diseluruh bagian sari kedelai sehingga sebagian besar air yang semula tercampur dalam sari kedelai akan terperangkap didalamnya. Tahu adalah jenis makanan yang mengandung protein yang tinggi, karena tahu dibuat dari bahan baku kedelai. Hasil rapat kerja pangan yang diselenggarakan antara LIPI dan NAS Nastional Academy of Sciences menetapkan kedelai memiliki kadar protein yang relatif lebih tingi 40 bila dibandingkan dengan protein nabati hasil pertanian lainnya. 3.2. Ergonomi 3.2.1. Pendahuluan Ergonomi merupakan suatu cabang ilmu yang secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan Universitas Sumatera Utara