Pengolahan Data Anthropometri Anthropometri 1. Pengertian

3.4.4. Pengolahan Data Anthropometri

Metode statistik sederhana digunakan untuk menguji data mentah yang sudah didapatkan yaitu dengan uji keseragaman data, uji kecukupan data, dan uji kenormalan data. Hal tersebut dilakukan agar data yang diperoleh bersifat representatif, artinya data tersebut dapat mewakili populasi yang diharapkan. 1. Uji Keseragaman Data Uji keseragaman data berguna untuk mengetahui homogenitas data. Dari uji keseragaman data dapat diketahui apakah data berasal dari satu populasi yang sama. uji keseragaman data dilakukan melalui tahap-tahap perhitungan yaitu: a. Membagi data ke dalam suatu sub grup kelas. Penentuan jumlah sub grup dapat ditentukan dengan menggunakan rumus: Dimana N = jumlah data. b. Menghitung harga rata-rata dari harga rata-rata sub grup dengan : Dimana k = jumlah subgrup yang terbentuk i X = harga rata-rata dari subgrup ke-i c. Menghitung standar deviasi SD, dengan: Untuk sampel : Untuk populasi : Universitas Sumatera Utara 1 2     n X X i  N X X s i    2 dimana: N = jumlah data amatan pendahuluan yang telah dilakukan. Xi = data amatan yang didapat dari hasil pengukuran ke-i d. Menghitung standar deviasi dari distribusi harga rata-rata sub grup dengan rumus: Dimana n =ukuran rata-rata satu sub grup e. Menentukan Batas Kontrol Atas BKA dan Batas Kontrol Bawah BKB dengan rumus : 2. Uji Kecukupan Data Dilakukannya uji kecukupan data untuk mengetahui apakah data anthropometri yang telah diperoleh dari pengukuran sudah mencukupi atau belum. Uji ini dipengaruhi oleh: a. Tingkat Ketelitian dalam persen, yaitu penyimpangan maksimum dari hasil pengukuran terhadap nilai yang sebenarnya. b. Tingkat Keyakinan dalam persen, yaitu besarnya keyakinanbesarnya probabilitas bahwa data yang kita dapatkan terletak dalam tingkat ketelitian yang telah ditentukan. Universitas Sumatera Utara Rumus uji Kecukupan data : Keterangan: N’ = jumlah pengukuran yang seharusnya dilakukan N = jumlah pengukuran yang sudah dilakukan Jika N’ N, maka data pengamatan cukup Jika N’ N, maka data pengamatan kurang, dan perlu tambahan data. Tabel 3.4. menjelaskan nilai K untuk tingkat kepercayaan tertentu. Tabel 3.4. Tingkat Kepercayaan Tingkat Kepercayaan Nilai K  68 1 68 1-   95 2 95 1-  99 3 Sedangkan Tabel 3.5. menjelaskan nilai S untuk tingkat ketelitian tertentu. 8 Tabel 3.5. Tingkat Ketelitian Tingkat Ketelitian Nilai S 5 0,052 10 0.1 8 Winjosoebroto, S. 1995. “Ergonomi : Studi Gerak dan Waktu”. Jakarta: PT.Guna Widya Universitas Sumatera Utara

3. Uji Kenormalan Data dengan Kolmogorov - Smirnov Test

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh telah memenuhi distribusi normal atau dapat didekati oleh distribusi normal. Untuk melakukan uji kenormalan ini digunakan alat uji yang disebut dengan uji Kolmogorov-Smirnov uji K-S. Dalam uji kolmogorov–smirnov yang diperbandingkan adalah distribusi frekuensi kumulatif hasil pengamatan dengan distribusi kumulatif yang diharapkan. Langkah-langkah yang diperlukan dalam pengujian ini adalah : 1. Data dari hasil pengamatan disusun mulai dari nilai pengamatan terkecil sampai nilai pengamatan terbesar. 2. Nilai-nilai pengamatan tersebut kemudian disusun membentuk distribusi frekuensi kumulatif relatif, dan notasikan dengan FaX. 3. Hitung nilai Z dengan rumus  X X Z i   Keterangan : Xi = data ke-i X = nilai rata-rata  = standard deviasi 4. Hitung distribusi frekuensi kumulatif teoritis berdasarkan kurve normal dan notasikan dengan FeX 5. Ambil selisih antara FaX dengan FeX 6. Ambil angka selisih maksimum dan notasikan dengan D. X Fe X Fa Max D   Universitas Sumatera Utara 7. Bandingkan nilai D yang diperoleh dengan nilai D  dari tabel uji kolmogorov-smirnov. Kriteria pengambilan keputusannya adalah : Ho diterima apabila  D D  Ho ditolak apabila DD  Penggunaan statistik non parametric dianjurkan pada keadaan : 1. Jenis data yang akan dianalisis adalah nominal atau ordinal, seperti data Gender dengan kode 1 untuk Pria dan kode 2 untuk Wanita atau sikap seseorang seperti kode 1 untuk Sikap Suka dan kode 2 untuk Sikap Cukup Suka dan sebagainya. 2. Jenis data adalah Interval dan Rasio, namun distribusi datanya tidak mengikuti distribusi normal. Jadi data variable penghasilan perbulan adalah data rasio, namun karena distribusi datanya tidak normal, dalam arti data mempunyai kemencengan ke kiri atau ke kanan, maka data penghasilan per bulan tersebut harus diberi perlakuan statistik non parametric.

3.4.5. Aplikasi Data Anthropometri Dalam Perancangan